hujan, senja, kisah setelahnya

12 3 0
                                    


Happy reading.....

🌧️🌇

Siang menjelang sore ini ditengah hujan Leva masih saja mengerutu pada ibunya karena katanya setelah pulang sekolah tadi mau di ajak pergi, ya memang pergi sih tapi cuma ke marjie.

"Kamu tuh dari tadi gak bisa diem, pesen Sono" Kata Rara memandang jengah anaknya.

"Ya ibu ngajakin cuma ke warkop, restoran kek, mall gitu, bosen tau Bu warkop mulu"

"Nyesuain budget say, kita ini orang miskin warkop juga gak sembarang warkop ini. Kamu ini udah diajak tinggal pilih makan aja kok susah amat, sana pulang kalau mau pulang, Ibu mau nongkrong disini" buset, padahal omongan adalah do'a tapi ya kalau sudah gini ya pasrah saja Leva, lagian emang bener sih dia tinggal duduk anteng terus pesen apa aja mumpung dibayarin.

"Aelah bu sensi amat, lagian nih ya orang tua gak afdol nongki nongki kaya gak punya anak suami yang diurusin di rumah" Rara melempar frien friends pada Leva dengan tatapan galaknya. Jangan heran emang begini nih ibu Rara kalau sama anaknya, tapi kalau sama Arjuno beh beda cerita lembutnya war biasa, tapi hanya bercanda ya anaknya sih tidak kurang ajar.

Dari tadi mengobrol membuat mulut Leva jadi capek, dia mengalihkan pandang pada pintu masuk warjok. Dan betapa terkejutnya Leva melihat siapa orang yang baru masuk, dia Arjuno dan Jolapie. Ini keajaiban sumpah, ARJUNO LOH SAMA JOLAPIE WOW JOLAPIE LOH.

Leva yang tadinya capek sekarang semangat luar biasa melihat sepupu dan sahabatnya... BERDUA.
"Bu Bu ibu" seru Leva setelah mereka duduk di kursi pojok dekat pot bunga besar setelah memesan makanan.

"Hm"

"Itu loh, anak bujang ibu jalan gandeng cewe" Rara memperhatikan sekeliling "Ngaco"

"Pojok noh" Leva menunjuk dimana Arjuno duduk.

"Ola kan itu dek, anak ibu dah berani gandeng aja" Leva mengangguk hampir-hampir kepalanya mau copot "Padahal nih ya Bu, mereka tu gak pernah ngobrol padahal nih satu angkatan loh"

"Samperin gak nih" Rara menaikan alisnya jail, sudah dibilang ibu ini luar biasa. "Samper lah!" Ibu dan anak itu berjalan menuju meja Arjuno.

"Widih anak ibu" Arjuno dan Jolapie menoleh dengan muka terkejut, lalu keduanya menyengir kaku yang amat sangat ketara. Apalagi melihat muka jail ibu anak itu, plis siapa saja pasti akan kesal.

"Tante" Jolapie menyalimi Rara dengan sopan, sialnya tindakan itu malah membuat Arjuno susah untuk menahan senyumnya, katakanlah Arjuno sangat lebay.

"Apa kabar Ola?" Tanya Rara lalu duduk disebelahnya. "Ini anak bujang gak mau salim apa ya" Sindirnya alus, ya karena mau ngejek aja.

Arjuno menyengir namun ada sedikit kesal disana yang terbaca oleh Leva membuatnya tertawa, akhirnya Arjuno meraih tangan Rara untuk salam. "Ini ceritanya ngedate apa gimana Ar" pertanyaan yang sebetulnya godaan untuk mereka.

Jolapie melotot pada Leva yang hanya cekikikan dengan mata menggoda 'cie'
membuat Jolapie ingin kabur dari sini saja,malu coy sama Tante Rara.
"Engga Tante" jawab Jolapie cepat.

"Loh padahal Tante pinginnya iya loh" Keduanya mentap Rara seperti memohon untuk tidak mengoda.

"Tan"

"Bu"

"Aelah bareng gitu,fiks kata gue mah Bu" Arjuno dan Jolapie berpandangan lalu sama-sama mengalihkan pandang canggung, buang muka ke arah Leva dan mengancam Leva untuk diam menggunakan tatapan mata.

Bukannya takut dan diam yang ada Leva makin gencar menggoda "Dah ah bu, ga mau cerita nih dia orang, malu kali ya"

Rara terkekeh memandang dua remaja yang disimpulkannya sedang mabuk asmara itu dengan geli, lucu. Karena Arjuno dan Jolapie itu sama-sama dekat dengan dia jadi kaya wah seru.

EPILOG TANPA DILAOGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang