[ 3 ]

3.7K 73 1
                                    

Menurut informasi yang aku dapat dari buku tua itu, ada serangkaian mantera dan bahan yang mesti aku kumpulin dulu agar bisa bikin satu Boneka pengasihan.

Oke, aku bakal kasih tau mulai dari bahan yang paling mudah didapat.

Pertama, air keringat target yang hendak kita jadikan sebagai boneka pengasihan. Nggak banyak kok. Cuman butuh beberapa tetes aja.

Kedua, bulu ketek dan juga jembut target kita. Lumayan susah karena bakal mengundang rasa curiga kalo kita nggak pintar cari alasan.

Tapi nggak cukup sulit karena ada kemungkinan bisa kita temukan di lengan kaos bagian ceruk ketiak maupun kancut mereka. Kalo anda beruntung.

Meski tingkat kesulitan bisa berubah tergantung kondisi kalo semisal target kita rajin cukuran bulu jembut tiap hari.

Oke lanjut ke komposisi bahan ketiga sekaligus tahapan paling sulit bagi kita: memerah pejuh kalo target kita pria dan darah haid kalo dia wanita.

Lebih baik mundur aja kalo kalian nggak ada nyali untuk memperoleh ketiga bahan itu karena kalian bakalan kena masalah kalo sampai ketahuan.

Apalagi bagi pemuda pengecut sepertiku? Jelas merupakan sebuah tantangan besar dalam hidup aku. Tapi kesempatan nggak datang dua kali, bukan?

Jadi siap atau enggak, sekarang lah waktu bagi aku untuk merealisasikan segala fantasi yang selama ini mendekam dalam mimpi basah aku doang.

Tapi gimana memperoleh semua bahan itu tanpa bikin Bang Tohar maupun Mbak Maura curiga?

Setelah putar otak, sebuah ide cemerlang tetiba hinggap di kepalaku agar bisa bikin Bang Tohar keringetan.

"Mbak ada liat Bang Tohar, nggak?" tanyaku begitu lihat Mbak Maura lagi masak makan siang di dapur karena bentar lagi mau zuhur.

"Coba periksa di teras samping, Rik. Biasanya sih kalo jam segini abang ipar kamu lagi baca laporan bisnis atau entah apa di sana," sahut Mbak Maura sambil mengedik dagu ke teras samping rumah.

"Oke, Mbak. Riki cek dulu ke sana," balasku sambil bergegas menuju teras samping rumah dengan sepetak kebun bunga milik Mbak Maura.

Aku tersenyum kala lihat Bang Tohar lagi duduk di kursi rotan dengan beberapa dokumen tergeletak di meja bulat samping dia.

"Per-permisi," ucapku dengan pelan bikin Bang Tohar mendongak ke arah gue yang kini berdiri di depan dia.

"Ada apa, Rik?"

"Uhmm ... Riki boleh minta tolong, nggak?"

"Boleh. emang Riki butuh bantuan apa?"

Udah ganteng, baik pula. Pintar betul Mbak Maura pilih suami. Nggak nyesel aku jadi adek cowok dia.

"Flashdisk Riki keselip di kolong lemari pakaian Tama," bualku dengan kepala merunduk.

"Kok bisa sampai terselip di sana?"

"Ya gitu, deh. Nggak sengaja ketendang trus masuk ke kolong lemari."

"Udah coba ambil pakai sapu atau tongkat apa gitu?"

"Udah, tapi tetap nggak bisa karena posisinya kejepit. Makanya Riki minta bantuan abang karena nggak kuat angkat lemari itu. Berat, tauk."

"Yaudah kita ambil sekarang," ucap Bang Tohar setelah hela napas panjang seakan lagi menghimpun kesabaran.

Yap, kami pun segera pergi ke kamar Tama setelah Bang Tohar merapikan berkas laporan bisnis dia.

♧♧♧

"Keliatan nggak?" tanya Bang Tohar sambil mengangkat lemari pakaian Tama di sisi sebelah kanan.

"Belom, Bang. Coba angkat rada tinggian dikit," saranku sengaja bikin badan Bang Tohar keringetan.

"Udah keliatan sekarang?" tanya Bang Tohar dengan peluh mulai bergerumbul di pelipis serta di sekitaran dahi dia.

Tapi belom cukup banyak kalo menilik dari takaran bahan untuk bikin boneka pengasihan.

"Lho, kok nggak ada, Bang? Padahal tadi Riki liat masuk ke kolong lemari ini," bualku sambil pasang tampang heran. "Atau bisa jadi terselip di kolong sisi sebelah kiri?"

"Istirahat bentar. abang mau ambil napas dulu," pinta Bang Tohar dengan napas tersengal.

"Bopong Mbak Maura aja kuat. Masa cuman angkat lemari sekecil ini doang butuh jeda istirahat?" pancingku coba sentil ego Bang Tohar.

"Maklum, Rik. Belakangan abang jarang pergi ke gym."

"Tapi kok bisa tahan lama kalo olahraga di atas ranjang bareng Mbak Maura? Bahkan bisa kuat semaleman tanpa sekali pun mengeluh capek."

"Itu mah beda, Rik. jangankan semalam, sepekan pun Abang sanggup kalo nggak ada keluhan badan pegal dari mbak kamu," balas Bang Tohar bangga.

"Ah, masa? Trus kenapa sekarang abang bilang capek padahal belom ada lima menitan angkat lemari?"

"Oke kita lanjut cari flashdisk kamu," sahut Bang Tohar dengan raut agak tersinggung.

Tapi apa boleh buat? Aku nggak punya pilihan lain selain paksa Bang Tohar angkat lemari pakaian itu agar aku bisa peras keringat dia.

"Ah, ketemu," pekikku sambil pura-pura menarik tangan dari kolong lemari pakaian Tama setelah mengambil flashdisk dari saku belakang celanaku.

Bang Tohar segera menurunkan lemari pakaian itu ke posisi semula begitu lihat flashdisk di telapak tanganku yang mengulur ke arah dia.

"Makasih udah bantu Riki ambil flashdisk, Bang."

"Lain kali kamu mesti lebih hati-hati kalo pegang sesuatu. Jangan sampai terselip ke kolong lemari seperti tadi," pesan Bang Tohar sambil duduk di tepi ranjang Tama.

"Pakai saputangan Riki aja, Bang," tawarku sambil kasih sehelai saputangan ke Bang Tohar ketika dia hendak seka muka dengan lengan kaos.

"Maaf, saputangan kamu jadi basah gini kena keringat Abang," ucap Bang Tohar sambil balikin saputanganku.

"Nggak apa. Malahan Riki yang mestinya minta maaf udah bikin abang keringetan," balasku sambil saputangan dari uluran tangan Bang Tohar.

Sip, rencanaku sukses berat. Sekarang giliran ambil beberapa helai bulu ketek dan jembut Bang Tohar, tapi bagaimana caranya pangkas kedua bulu itu tanpa ketahuan?

to be continued  》》》

a/n:

Part # 4 Dan 5 udah tersedia di karyakarsa dan rencana Bakal dede update dua hari sekali, jadi stay tune aja di karyakarsa yaa ^^

Nb: ada potongan harga senilai rp.1000 utk 10 pendukung pertama. Silakan masukkan kode voucher "KAP45" tanpa tanda KUTIP.

Mohon dukungannya Kaka :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kejutan Akhir Pekan saat Menginap di Rumah Abang Ipar [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang