2

2 1 0
                                    

Brugh....

"Aduh masih pagi juga udah kena sial aja"

Seketika cowo itu pergi seketika tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Woi lu bisu apa. Punya mata gak bisa lihat orang lain lagi butuh bantuan, punya mulut gak bisa ngomong sorry. Emang gak punya etika tuh anak"

"Awas aja kalau gue ketemu lo lagi" bentakku.

~Kelas 9D

"Sorry Bu saya telat"

"Iya gapapa Ravish, tapi percepat langkahnya yah nak"

"Siap Bu"

"Baik, seperti yang kalian di samping Ibu, ada gadis cantik yang mulai kedepannya akan akan belajar bersama-sama dengan kalian. Silahkan nak perkenalkan diri kamu"

"Terima kasih atas waktu dan kesempatanny..."

"Ehh buset, tuh anak yang tadi gue tabrak pas mau jalan ke toilet, mana gue belum minta maaf lagi"

"Ahh yang bener aja lu tong"

"Ih masa gue bohong"

"Yah modelan kayak gitu sapa tau lu bohong kali"

"Gak lah, secara gue nih orangnya jujur, pandai menabung, dan suk..."

"Ravish, Panava. Kalian ini orang lagi ngomong disini kok malah kalian ngomong disana!"

"Maaf Bu"

"Silahkan nak"

"Baik, nama saya Ailyn Calixta Pranawa. Saya merupakan anak kelima dari 5 bersaudara dimana 4 saudara saya semuanya adalah laki-laki"

"Wah kalau lo pulang trus lo digebukin sama kakaknya gimana bro" celutuk Panava membuat Ravish kesal dengan omongannya.

"Saya mempunyai 5 orang sahabat dimana 4 orangnya ialah laki-laki dan satunya adalah perempuan"

"Kayaknya masa depan lo terancam deh" ganggu Panava yang sudah membuat Ravish naik darah. Jika saja Panava melanjutkan ocehannya, kepalan tangan Ravish yang akan memberi pelajaran.

"Hobi saya adalah membaca novel. Saya juga pernah melakukan seni bela diri namun untuk sekarang saya sedang berhenti karena satu dan lain hal"

"Untung lu gak mati tadi bro"

"Lo bisa diem gak si nyet"

Dan benar saja kepalan tangan Ravish sudah mendarat di bibirnya Panava tanpa aba-aba. Panava hanya terdiam memandangi Ravish yang mukanya sudah merah. Tanpa Panava sadari air matanya sudah mulai membasahi pipinya. Bagaimana tidak, Ravish yang ia kenal tidak pernah main tangan dengannya.

"Hei kalian berdua. Dari tadi di tegur juga masih buat ulah. Ketua kelas kamu bawa Panava ke UKS"

"Maaf yah, eh tadi siapa nama kamu?"

"Ailyn Calix.."

"Oiya Ailyn. Maaf yah nak ada insiden sedikit. Kamu langsung duduk aja di bangku kosong situ yah nak. Yang disampingnya Ravish"

"Iya gak masalah Bu"

"Ok. Sambil kalian menunggu Pak Okto masuk baca-baca materi yah. Oiya sebelum Ibu lupa nanti seketaris tolon..."

"Seketaris sakit Bu"

"Walah Ibu lupa. Ya sudah Ravish nanti kamu kasih materi-materi dan tugas dari guru-guru mapel yah ke Ailyn supaya dia bisa ngikutin"

"Siap Bu"

"Ingat yah kamu, Ravish. Jangan sampai ini keulang lagi. Kalau enggak Ibu panggil orang tua kamu ke BK"

F r i e  N d   Z o N eTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang