9

2.3K 283 18
                                    

"Gue ingetin kalo lo lupa, gue ini SUAMI lo watanabe jeongwoo. Jelas gue punya hak buat ngelarang lo"

"Ck. Oh masih dianggep suami juga ternyata. Gue kira lo udah gak nganggep gue" jeongwoo mendecak dan membalas haruto dengan nada menyindir

"Maksud lo apa sih woo, lo kenapa sih ?"

"Ya lo yang kenapa, gue tanya sekarang. Kemana lo tiga bulan ini HAH ?"

"Lo bilang lo suami gue, suami mana yang pergi ninggalin pasangannya tanpa kabar apa-apa"

"Lu pergi tanpa bilang to, gue telfon gue chat tapi gak pernah ada balesan dari lo, lo balik gue juga gak tau. "

"Parahnya gue tau kabar lo ada di jepang dari orang lain to"

"Oke fine, gue paham hubungan kita cuma karna kesepakatan bukan atas dasar cinta. Tapi apa harus sampe kek gini"

"Gue harus tau dari orang lain buat tau keberadaan suami gue sendiri" jeongwoo menyampaikan semua nya dengan putus asa.

Haruto mengacak rambutnya frustasi, dia menarik nafas sejenak sebelum berbicara.

"Woo, gue minta maaf soal itu. Gue bisa jelasin. Please lo dengerin gue ya" haruto memegang kedua bahu jeongwoo menatapnya lekat

"Kakek gue sekarat woo, waktu denger kabar itu gue panik banget makanya gue sama sekali gak kepikiran ngasih kabar buat pamit."

"Awalnya gue juga gg ngira bakal selama itu di jepang. Tapi  Waktu di sana ternyata ada masalah lain. om gue berusaha ngambil alih perusahaan tanpa persetujuan kakek dan keluarga yang lain. Kita sempet berurusan sama hukum makanya gue di sana lebih lama"

"Gue minta maaf karna sama sekali gak ngabarin lo, gue janji gue gak bakal gitu lagi. Bukan maksud gue ngelupain lo.  Gue pastiin mulai sekarang lu jadi orang pertama yg gue kabarin kalo ada apa-apa" jelas haruto mencoba meyakinkan jeongwoo.

"Gue gak berharap banyak to dari hubungan ini, gue gak minta jadi prioritas lo. Gue cuma berharap lo gak bikin gue kayak orang bego yang gg tau apa-apa soal suami gue sendiri"

"Gue cukup sadar diri, kalo emang lo gak nganggep gue suami lo, seenggak nya anggep gue sebagai temen lo to. Kita dah sepakat buat selalu bilang kalo ada apa-apa" jawab jeongwoo mulai berkaca kaca.

"Maaf woo, maaf.." haruto menarik jeongwoo dalam dekapannya mengelus belakang kepalanya sambil terus merapalkan kata maaf.

---

Haruto sama jeongwoo mereka nikah waktu keduanya masih SMA. Bukan keinginan mereka memang, tapi paksanaan dari pihak keluarga, dengan dalih amanah nenek nya haruto.

Awalnya pihak keluarga jeongwoo menolak, mereka gak mau ngorbanin masa muda anak bungsu mereka. Namum karena kakek jeongwoo, yang lumayan gila harta memaksa mereka menyetujui lamaran keluarga Watanabe.

Respon kakak nya jeongwoo ? Tentu mereka menolak dengan keras dan ngamuk bahkan hampir bikin kekacauan. Tapi akhirnya mereka luluh dengan alesan mereka udah kenal haruto lebih dulu, ditambah mereka juga mengajukan beberapa persyaratan yang di setujui kedua belah pihak.

Jeongwoo dan haruto juga memilih untuk mencoba mengenal lebih dekat, dalam artian tahap pertemanan. Karena jujur kedua nya juga tidak rela harus di nikahkan dengan paksa.

Tapi mereka juga gak punya daya, jadilah mereka memilih untuk mengikuti arus saja dari pada harus memaksakan perasaan mereka untuk saling jatuh cinta yang nantinya malah akan menyakiti mereka sendiri.

Mereka juga lebih nyaman dengan hubungan pertemanan mereka saat ini, meskipun secara resmi keduanya adalah pasangan suami-suami/suami-istri.

---

Sisi LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang