part 1 : who are you?

406 16 1
                                    

Jam alarm membangunkan ku dari tidur ku yang lelap. Kulihat matahari sudab bersinar terang menerangi muka bumi. Tanpa basa-basi lagi aku bergegas ke kamar mandi, setelag itu aku langsung memakai seragam SMA ku. Aku segera mengambil tas dan berpamitan kepada ibu ku.

"Eomma! Aku berangkat dulu ya!" Teriakku kepada nya sembari turun dari tangga.

"Ne!! Belajar yang benar ya!" Dia membalas teriakkan ku.

"Annyeong!!" Aku melambaikan tangan ku kepadanya dan langsung berangkat ke sekolah.

Aku biasanya pergi naik bus. Jarak antara halte bus dengan rumah ku tidak jauh, hanya sekitar 175 meter dari rumah. Setelah melewati banyak perumahan, akhirnga aku sampai juga di halte bus. Disana aku hanya melihat seorang namja yang sedang duduk sembari mendengarkan lagu dari ipod nya. Aku sudah biasa untuk duduk di dekat orang yang tak ku kenal, jadi aku langsung duduk di dekatnya tanpa memikir lebih dulu.

Tiba-tiba aku merasakan bahwa dia sedang melihat ke arah ku. Dan dia juga menyapa ku. Di saat itu aku sangat bingung harus melihat ke arah mana.

"Oh? Annyeong, Joo inh young. Lama tidak bertemu ya?" Kata namja yang duduk tepat di sebelah ku.

"Hah? A..ann..annyeong.. ta..tapi, aku tidak mengenal mu.." aku menyapa balik. Tetapi aku masih bingung mengapa dia bisa mengenal ku? Dan siapa dia?

"Kau..tidak mengenal ku?" Tanya nya balik kepadaku.

"I..iya" jawabku singkat.

"Aku im jaebum teman SMP mu dulu.. masa kau tidak ingat?" Jawabnya panjang.

"Hah? Im..im jaebum? Sepertinya aku tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya.." nama itu sangat asing di kuping ku. Dan lebih tepat nya lagi aku tidak punya 'teman' yang bernama im jaebum.

"Kau, tidak mengingat ku?" Tanya nya dengan nada yang agak sedih.

"Hah? umm, a..aku i..ingat kok!!" Jawabku memasang senyum di wajah ku agar dia tidak sedih. Ini adalah 'kebohongan' terbaik ku, karna kebohongan ini hanya untuk membahagiakan orang.

"Hah? Jinjja?? Waaah!! Akhirnya ada yang ingat denganku juga!! Yooho!!!" Dia langsung berdiri dari tempar duduk nya dan loncat - loncat seperti anak kecil.

"Ya! Berhenti meloncat! Sekarang semua orang sedang memperhatikan mu tau!"

"Hah? Oh, mian.. hehee. Hanya saja aku sangat senang kau mengenal ku.." jawabnya sambil tersenyum girang.

"i..iya, a..aku me..meng..mengenal mu..kok!" lagi lagi aku berbohong demi kebahagiaannya.

"Hey! Bus nya sudah datang! Ayo naik!" Ajaknya dan dia langsung memengang tangan ku.

"Ya! Apo!" Aku langsung berdiri dan berjalan mengikuti langkahnya yang sangat cepat.

Dia mengambil barisan tempat duduk yang paling depan. Tetapi sayangnya aku sangat tidak suka duduk di barisan depan. Aku hanya tidak suka saja, tidak tau mengapa.

"Mengapa duduk di barisan depan??" Tanyaku kesal.

"Memangnya kenapa? kau tidak suka?" Tanya nya balik.

"Iya! Aku tidak suka duduk di barisan depan." Jawabku kesal.

"Ya sudah kau duduk di belakang ku saja." Jawabnya angkuh dan langsung memasukkan earphone kedalam lubang telinga nya.

"Ish, namja yang tidak punya hati." Aku sedikit membesarkan suara ku agar dia bisa mendengarnya. Tetapi rencana ku gagal. Dia sudab lebih dulu menyalakan lagunya.

Perjalanan menuju sekolah ku agak memakan waktu yang lama. Jadi aku memutuskan untuk tidur saja. Tiba - tiba aku merasa ada seseorang yang duduk di samping ku. Dan aku pun terbangun dari tidur ku. Saat aku menengok ke samping, aku melihat ada jaebum yang sudah duduk di samping ku. Dan kurasa dia sudah duduk di situ dari waktu yang lama.

"Ya!! Mengapa kau duduk disini!?" Bentakku kepadanya.

"Memangnya kenapa? Tidak boleh? Habisnya aku takut kalau ada seseorang yang tiba-tiba duduk di samping mu, apalagi seorang 'namja'" jelasnya panjanga lebar.

"Eww, kata katamu tidak akan membuat ku jatuh cinta kepada mu." Segera aku menunjukkan ekspresi jijik ku.

"Hahaa, kau lucu sekali.." katanya dan dia tiba-tiba mencubit pipi ku.

"Akh!! Ya! Kau itu siapa berani berani nya mencubit pipi ku!!" Aku mengelus elus pipi ku yang merah karna habis ducubit oleh nya.

"Memangnya sakit? Sepertinya aku tidak mencubit mu sekeras itu.." jelasnya.

"Huh! Aku tidak peduli mau sekeras apa kau mencubit ku, yang jelas kah berani sekali menyentuh seorang 'yeoja' seperti diriku!!" Jelasku dan aku membuang muka. Aku tidak mau melihatnya.

"Hey, tenang.. aku kan tidak macam-macam kepada mu.." jelasnya lagi sambil memegang pundakku.

"Ya!!" Aku membalikkan badan dan memasang wajah marah.

"O..oke oke, mian.." dia langsung melepas tangan nya dari pundakku.
.
.
.
.
.
.

15 menit sudah berlalu dan aku tidak sampai juga di sekolah. Aku melihat ke samping, dan ternyata dia sedang tidur. Tiba-tiba kepala dia jatuh tepar di pundakku.

"Ah, perasaan apa ini? Mengapa detak jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya? Apa karna dia menenpelkan kepalanya ke pundak ku? Ah, tidak mungkin.. aku tidak mungkin 'jatuh cinta pada pandangan pertama' ya kan?" Gumam ku dalam hati.

best friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang