part 4 : suka? atau cinta?

45 2 2
                                    

"Bukankah itu sudah jelas bahwa dia itu bukan milik mu?!" Jinyoung kesal atas perkataan jaebum yang menandakan bahwa dia itu adalah 'milik' ku

"Tetapi dia 'akan' menjadi milik ku. Dan kau tidak usah mengurus hidup nya lagi." Balas jaebum

Mereka berdiri saling berhadapan menatap satu sama lain dengan muka saling membenci.

Aku sangat takut jika mereka bertengkar hanya karna seorang gadis dan gadis itu adalah aku yang menurutku tidak pantas untuk diperebutkan seperti ini. Jadi aku menawarkan mereka untuk kembali ke kelas, tetapi itu sudah terlambat karna aku melihat jinyoung mulai memukul jaebum dan jaebum juga memukul jinyoung sebagai balasan atas tindakan jinyoung barusan.

"y-yak.. s-sudahlah.."

BRAKK..!!
saat aku hendak menghentikan perkelahian mereka, aku terdorong oleh mereka berdua dan menyebabkan kaki kanan ku terplintir dan kedua tangan ku agak terasa sakit akibat dorongan dari tubuh mereka

"inyoung-ah!!!!?? gwaenchana??" jaebum mendorong tubuh jinyoung yang hanya diam berdiri tidak menolong ku sama sekali

"g-gwaenchana," aku tersenyum kecil lalu mencoba untuk berdiri, tetapi sepertinya kaki ku terasa sangat sakit sampai aku tidak kuat untuk berdiri

"yak!! kau bilang itu tidak apa apa?! berdiri saja tidak bisa!" jaebum melingkarkan tangan kanan ku di sepanjang bahu nya dan dia membantu ku untuk berdiri sementara jinyoung masih saja diam ditempat dia berdiri.

"cih, kau sebut dirimu pria huh? menolong perempuan yang belum tentu kau miliki saja tidak bisa, bagaimana perempuan yang sudah di 'cap' sebagai milik mu?" sindir jaebum kepada jinyoung dan dia menunjukkan senyum licik nya.

"m-mwo?! kau berani berani nya berkata seperti itu ya?! dasar!" saat jinyoung hendak meluncurkan kepalan tangan nya di muka jaebum, aku cepat cepat menahan kepalan tangan jinyoung.

"memang kenapa? apa kau merasa eoh?" jaebum terkekeh

"yak! kalian! sudahlah hentikan semua ini! kalian itu sama saja seperti anak kecil!" aku berdiri dengan kaki kanan agak diangkat karena masih terasa sakit, ditengah - tengah mereka agar mereka berhenti berkelahi. aku melingkarkan kedua tangan ku di dada dan bergantian menatap jaebum dan jinyoung dengan tatapan yang menurut ku 'menyeramkan' itu. mereka pun berhenti berkelahi tetapi malah saling menatap satu sama lain dengan rasa amarah

aku menarik tangan jaebum, menyuruh nya untuk pergi saja daripada terlibat dalam suatu hal yang bisa dibilang berbahaya.

"sebaiknya kita pergi saja dari sini," lalu aku dan jaebum pun pergi meninggalkan jinyoung sendirian di atap sekolah yang sudah mulai panas karena matahari mulai muncul.

"inyoung-ah, kau benar tidak apa-apa?" jaebum bertanya kepadaku saat kami sedang menuruni anak tangga

"eoh? tidak apa-apa kok, hanya.... sakit sedikit, hehe" aku menahan rasa sakit yang menjalar diseluruh kaki

"eyyy jangan bohong, aku tau kau pasti kesakitan." tiba-tiba saja aku merasa jaebum mengangkat tubuh ku atau bisa dibilang ia menggendong ku ala 'bridal'

"yak!!!!!! turunkan aku cepatt! yak im jaebum!!!!!" aku memukul punggung nya berkali kali, tetapi sepertinya itu tidak memberi efek apapun kepada dirinya

tiba-tiba ia berhenti "tidak bisakah kau diam sebentar saja? aku hanya melakukan ini karena kau tidak bisa jalan saja,"

aku hanya mengangguk. aku merasa malu karena aku merasakan otot-otot tangannya menyentuh punggung dan paha bagian bawah ku dan ia menggendong ku seperti pasangan cinta yang baru saja menikah di tempat umum lebih tepatnya lagi di sekolah kami.

sepanjang perjalanan menuju entah kemana, aku menunduk dan menyembunyikan muka ku di bahu kanan nya dan berdoa agar kita cepat sampai entah ia mau menurunkan ku dimana aku pasrah saja

aku rasa ia sedang mendorong pintu untuk masuk ke sebuah ruangan, entah ruangan apa itu aku tidak tau karna aku tidak sanggup mengangkat kepala ku karna aku masih merasa malu

lalu ia menidurkan ku di sebuah kasur (jangan ambigu ya😂) "di bagian mana kakimu terasa sakit?" aku langsung sadar kalau dia membawa ku ke ruang klinik sekolah dan akupun membuka kedua mataku

"di...didekat mata kaki.. disini," aku menunjukkan bagian kaki ku yang terasa sakit

"disini?" jaebum menekan bagian kakiku yang terasa sakit

"aakkk! sakitt," aku meringis kesakitan

"hmm,"

"mwohae?" jaebum terlihat sibuk mencari sesuatu didalam kotak obat

"mana kakimu yang terasa sakit? sini aku obati." lalu jaebum membuka sebuah obat

"eh? tidak usah! nanti juga akan sembuh! tidak usah repot-repot jaebum-ah," aku menahan tangan jaebum yang hendak mengoles sesuatu di bagian kaki ku yang terpelintir

"yak! kalau tidak diobati segera nanti nya akan menjadi lebih parah!" jaebum memegang erat kaki ku yang terpelintir dan cepat-cepat ia mengoleskan obat yang ia temukan ke kaki ku

"akkkk sakitt," aku meringis kesakitan. aku meremas kencang lengan kanan jaebum selagi ia mengoleskan obat ke kaki ku

"dasar lemah hahaha," ia tertawa puas

"ish," aku memukul bahu nya

"akkk sakitt," ia meniru ringisan kesakitan ku

"huh," lalu aku turun dari tempat tidur itu tetapi aku turun disisi kanan dimana bukan tempat jaebum duduk. saat aku akan berdiri, aku merasa tubuh ku tidak seimbang dan akan membuat ku jatuh. tetapi saat itu akan terjadi, jaebum cepat-cepat lari ke sisi sebelah tempat tidur dan menangkap ku

"untung ada aku yang menangkap mu, kalau tidak ada siapa-siapa bagaimana? aku yakin kau akan meringis seperti tadi, mungkin lebih hahaha," ia berbicara dalam posisi ia masih menangkap ku yang akan terjatuh

"mwoya," aku menyingkirkan badanku dari badannya dan mencoba pergi dengan keadaan yang tidak memungkinkan aku untuk berjalan jauh karna kelas ku dengan ruangan kesehatan lumayan jauh

"lambat sekali," tiba-tiba aku merasa ia menggendong ku lagi seperti waktu ditangga tadi

"yak!! turunkan aku cepat!!!! ini sangat memalukan tau!!" aku menggoyang-goyangkan kaki ku dan itu tentu saja tidaklah berhasil.

"bersyukur ada yang ingin membantu mu!"

"mengapa kau sangat baik seperti ini?"

"karna aku menyukai mu?"

"k-kau... eyyyy tidak mungkin tidak tidak hahaha kau lucu sekali!" aku tidak percaya apa yang baru saja ia katakan kepadaku

"bagaimana kalau itu benar? sepertinya aku sudah mulai menyukai mu sejak kita pertama bertemu," tiba-tiba ia menghentikan langkahnya

"k-kita... pertama b-bertemu kan... saat kelas-"

"saat kelas 1 smp."

"maaf aku telah menyakiti perasaan mu karna aku tidak mengenalimu saat kita bertemu di halte bus waktu itu.."

"tidak apa-apa, yang penting sekarang kau sudah bersamaku dan tidak ada seorangpun yang boleh merebut kau dari ku."

"j-jaebum-ah.."

"in young-ah,"

"h-hm?"

"maukah kau menjadi penyemangat hidup ku selamanya?"

"e-eh? p-pe-penyemangat.. h-hidup...??"

"ya,
.
.
.
.
akhirnya aku bisa update lagi ya setelah sekian lamanya tidak update karna males banget ngelanjutin ff ini dan karna banyak banget pr & tugas😂😂😂😭😭😭😭 maap kalo gaje ato banyak typo nya ya namanya juga manusia pasti punya salah yakaaan😁 jadi maafkan ya sayang(?) aku cinta kalian para readers ku yang setia menunggu ff ini update (kayak ada aja)😚😚😚💞💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

best friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang