part 2 : i think i like you too

251 11 2
                                    

Kejadian tadi pagi sangatlah membuat ku 'panik' hanya karna dia tidak sengaja menjatuhkan kepala nya di pundak ku. Hati ku sangat berdegup kencang seperti sedang menaiki wahana yang sangat mencekam nyawa. Lalu aku membenarkan posisi kepala nya yang sedari tadi masib menempel di pundak ku.

"Ish, kalau tidur itu yang benar." kata ku berharap dia mendengar nya.

"Hoaaam~ apa aku mengganggumu saaf aku tidur tadi?" tiba-tiba dia terbangun dan menanyakan pertanyaan yang membuat jantung ku berdegup 'lagi'.

"Hah? e..ee..emm, ti..tidak kok! Kau tidur dengan baik." Jawabku gugup.

"Hah? Yang benar?? Aku rasa tidak begi-" aku memutuskan omongannya.

"I..iya! Itu be..benar kok!!" Jelasku lagi.

"Oh, ya sudah kalau begitu.. oh iya, aku ingin bertanya, kau sekolah dimana?" pertanyaan itu seperti nya langsung muncul begitu saja dari mulut nya.

"Hmm? Aku sekolah di Korea International High School.. kalau kau?" Tanya ku balik.

"wah! Kebetulan aku juga sekolah disana! Semoga kita sekelas ya!!" Jawabnya senang.

"A..apa? K..kau? Se..sek..sekolah, di..korea international..school!?" Sontak aku sangat kaget saat dia memberi tau bahwa dia juga bersekolah disana.

"Iya!! Aku tidak tau mengapa, aku sangat senang bahwa aku satu sekolah lagi dengan mu.." pernyataannya membuat jantung ku berdegup kencang yang ketiga kalinya, dan tidak tau mengapa.

"Ka..kau? Se..sen..senang?" Tanya ku tidak yakin dengan apa yang barusan dia bicarakan.

"Iya! Aku senang bisa satu sekolah lagi dengan mu Joo Inh young!!" Lagi lagi jantung ku berdegup kencang.

"Ya Tuhan, perasaan apa ini? Mengapa aku merasa gugup saat menatap wajah nya? Apa ini cinta? Ah, tidak mungkin.." gumam ku dalam hati.

"Hey! Jangan melamun saja! Ayo kita turun. Sudah sampai!" Dia melambai-lambaikan tangannya di depan wajah ku untuk menyadarkan ku dari lamunan ku. Dan dia juga memberi tau bahwa kita sudah sampai di sekolah.

"Hah? O..oh, iya aku akan turun." Jawabku sambil memakai tas.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hey, bisa cepat sedikit tidak jalan nya? Nanti kita terlambat." Lalu dia jalan lebih dulu.

"Ya! Tunggu sebentar!!" Aku pun mengejarnya.

Dia berhenti berjalan dan membalikan badan melihat ku yang sedang berlari.

"Ppalli!!" Teriaknya dari kejauhan.

"hmphhh! kau seharunsnya menunggu ku bukan nya malah meninggalkan ku!" aku langsung memarahinya setelah sampai di depan pintu sekolah dan dia sedanv menungguku dengan santai nya.

"Makanya kalau lagi di bus itu jangan tidur. Bisa saja kau di bawa kabur oleh supir bus itu." Jelasnya dengan tatapan kosong.

"Terserah aku! aku kan masih mengantuk! Memang nya aku tidak boleh tidur hah?!" Tanya ku marah.

"Hey, hey.. tenang. Tidak usah marah marah bisa kan.. sudahlah, lupakan saja. Ayo ke kelas sebelum ada guru yang masuk." Lalu dia langsung pergi begitu saja dan meninggalkan ku lagi.

"Hey! Tidak bisakah kita jalan bersama? Aku lelah berlari.." bodohnya aku, bukannya berlari mengikuti langkah nya aku malah berdiri di depan pintu masuk dan berteriak kepadanya.

Dia berhenti melangkah karna mendengar teriakkan ku tadi, dan dia langsung membalikkan badannya. "Cepat." Hanya kata itu yang ia ucapkan kepada ku.

"ish." Lalu aku pun agak berlari kecil. Dan kami berjalan bersama.

Tiba tiba saja ia menoyol kepala ku. "Kalau jalan itu yang cepat, babo."

best friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang