O.3

10 2 0
                                    

Mr. Daniel
– Sudah tidur?
– Halo?
– Tolong jawab saya.
– Gabriella Nathalea?

Nathalea
Iya Mr. Daniel saya disini –
Ada apa? –

Mr. Daniel
– Besok sibuk? Saya mau bertemu.

Nathalea
Kerumah aja –

Mr. Daniel
– Ok

"Makin lama ni orang makin kesana kesini. Heran ya tuhan kenapa bisa nemu orang kayak dia yang sombong nya melewati garis atmosfer."

Nathalea mulai menyalakan TV di ruang tengah, menunggu sahabat nya kembali yaitu Gigi.

.

"Ey, bengong mulu mikirin apa sih?"

Laki laki bertubuh tinggi dan agak kurus ini memasuki ruang kerja Daniel. Dengan santai nya ia meminum kopi yang baru saja di buat Daniel.

Jinan namanya, sahabat kecil Daniel. Ia selalu berteman baik dengan Daniel. Ia juga membantu Daniel menemukan seorang perempuan yang ada di mimpinya.

"Kalau gak ada yang mau diomongin mending keluar."

"Eys galak kali, lu gak mau tau soal ini?" Jinan memperlihatkan gambar sosok perempuan yang hanya terlihat belakangnya saja.

"Mana siniin."

"Nah itu mirip sama yang di mimpi lu bukan? Gua udah cari cari sih tapi kayaknya gua belum dapet apa apa Niel."

"Bukan, ini bukan perempuan itu."

Daniel tetap saja menyimpan foto yang di berikan Jinan kedalam lemari meja kerjanya itu.

"Coba lu gambar dulu Niel, gua juga masih kurang ngerti yang lu maksud."

"Gua udah gambar, gak usah dicari lagi."

"Eh, lu berhubungan baik sama Dr. Nathalea?" Tanya Jinan dengan penasarannya.

"Dia mitra kerja gua aja, lu gak usah mikir yang aneh aneh lagi Jinan."

"Eits jutek nya, yaudah gua balik ya." Jinan meninggalkan ruang kerja Daniel lebih tepatnya ia meninggal rumah tempat Daniel tinggal.

"Semesta, maaf."

.

Esok paginya sesuai janji semalam Daniel mengunjungi apartemen Nathalea. Karena selaku partner dan mitra kerja Daniel, mau tak mau ia juga harus bersikap baik padanya.

"Tanda tangan ini, didalam file ini ada syarat yang harus kamu patuhi. Denger ini hanya kontrak! Dan kontrak ini bisa dibatalkan secara mendadak dengan alasan yang pertama Pihak A dan Pihak B memiliki pasangan, kedua Pihak A atau Pihak B meninggal." Jelas Daniel sambil menyodorkan file kedepan wajah Nathalea.

"Iya iya, eh semoga cepet selesai ya. Gue disini cuman bantu Semesta aja. Dan inget yang lu bilang juga, diantara kita jangan ada yang baper!"

Daniel mengangkat alis kiri nya.

"Nih udah gue tanda tangan. Terus sekarang gue harus apa?"

"Pindah ke rumah saya."

"Hah? Gak usah gila ya Mr. Daniel!"

"Baca file itu dengan baik. Kamu udah tanda tangan artinya setuju. Saya bakal jemput kamu besok jam 9 pagi."

Tanpa basa basi Daniel memasuki mobil sedan hitam nya itu. Lalu melaju cukup kencang meninggalkan perkarangan apartemen Nathalea.

"Dih lu kira keren apa ya kayak gitu? Berisik banget lagi suara mobil nya, ganggu!"

"Bentar emang ada ya disini.. emm.. ohh ini. Gue kira gak bakal pindah ke tempat dia. Mau gimana lagi udah gue tanda tangan."

.

Malam ini Nathalea dan Gigi ngobrol berdua diruang TV.

"Beneran mau pindah?" Tanya Gigi

"Hmm.. tapi nanti aku main kesini kok jangan sedih gitu dong.."

"Ih enggak sedih, lu hati hati ya. Masih ada gue disini okey?"

"Okey!"

Malam ini mereka berdua melakukan pesta piyama sebelum kepergian Nathalea.

.

💭 selamat malam !

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GANADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang