14

186 28 0
                                    

Jangan lupa vote nya ygy!!
Happy reading!!!!


Sudah 6 hari dihabiskan oleh keluarga kecil itu liburan, dari mengunjungi pantai, kulineran, dan belanja oleh oleh khas dari jeju.

Sibayi tampak sangat menikmati liburannya walau malam setelah mereka seharian dipantai membuat sibayi sedikit demam, namun langsung membaik setelah diberikan obat penurun panas dan plester demam oleh jeani.

Namun naas hari ini yang harusnya dihabiskan dengan mengunjungi beberapa tempat lagi dijeju batal diakibatkan cuaca hujan dari semalam masih belum reda.

Sibayi sekarang tampak merajuk sebab kemarin dia tidak sempat membeli kaus kaki gambar stroberry, dan jeani berjanji bahwa hari ini mereka akan mendatangi lagi penjual kaus kaki tersebut.

"Haechi sayang jangan marah dong" bujuk jeani. Tapi nampaknya sibayi enggan menggubris sang mama dan malah asik memandang hujan turun dari balik jendela.

Sudah dari pagi sibayi merajuk dan sudah dibujuk oleh juan dan jeani pun tetap saja sibayi masih marah. Saking kelelahannya membujuk membuat juan sekarang sudah tertidur dikarpet.

Haechi memang lumayan keras kepala dan mungkin karena masih kecil yang kebiasaannya harus selalu ingin dituruti. Akhirnya dengan berat hati jeani bangkit untuk memakai hoddienya dan mengambil payung yang disediakan oleh pihak hotel.

"Yaudah mama mau cari dulu kaus kaki yang haechi mau.."

"Mau ikut.." berhasil! sibayi akhirnya menangggapi perkataannya tapimalah meminta untuk ikut.

"Gaboleh..disini aja tunggu sama papa"

"Ikut mamaa..." rengeknya.

Mendengar rengekan haechi dari tadi pagi membuat jeani juga cukup kelelahan akhirnya diajaklah haechi. Dia juga tidak tega untuk membangunkan juan yang terlihat sangat lelap tidurnya.

"Yaudah ayo.."





Hujan masih turun tapi sudah lumayan reda,haechi sambil menggendong jeani memakai kantong gendong menyusuri toko toko yang lumayan banyak dan beberapa sudah ada yang mau tutup.

"Duh mana kemarin yang jualannya lesehan lagi.." ucap jeani.

Tanpa mereka sadari seseorang tengah membuntuti mereka dari belakang.

"Mama.." bisik haechi seperti ketakutan.

Jeani menoleh kebelakang tapi sebelumnya balok kayu telah lebih dulu menghantam tengkuk gadis itu.

"Akhh!"

Jeani pingsan lalu diseret kedalam sebuah mobil dan sebelum haechi berteriak menangis, sipria tidak dikenal itu sudah lebih dulu mensuntikan cairan penenang hingga membuat sibayi antara sadar dan tidak sadar.

"ma-mmmaa.. p-ppa..pa"


.
.
.
.




Hari mulai malam. Jeani bangun dari siumannya dan terkejut sekarang dia berada disebuah bangunan pabrik tidak terpakai dengan keadaan terikat dikursi.

"Shhh"

Haechi? haechi dimana?!

Ditatapnya sekitarnya hanya kosong tidak menemukan keberadaan sibayi, membuat jeani cemas.

"Sudah bangun rupanya" Suara seseorang yang datang membuyarkan kecemasan jeani.

"Anda?"

"Kenapa jeani? jangan terkejut aku sampai melakukan ini kepadamu" ucap pria itu, presdir lee min woo.

"Apa yang kau inginkan presdir?! dimana anakku!"

"Kaupun tau aku menginginkan apa jean" ucap presdir lee.

BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang