10

295 30 0
                                    

Juano membuka pintu kamarnya yang dimana ada keberadaan jeani sedang duduk menyender dengan bantuan bantal.

"Je.." panggil juan.

Jeani menoleh sambil tersenyum kecil "Juan.."

"Ada yang sakit heum?"

"Enggak kok..haechi mana?"

"Tidur dikamar bawah sama kirei, yang lain pada tidur diruang televisi"

Jeani mengangguk, sambil meraih tangan juan untuk dia genggam.

"Siapa yang bikin lo kaya gini je? bilang sama gue"

"Gue gatau ju, sekitar jam 22.15 gue masuk ke bar xnine buat transaksi sim card bukti istri direktur yang berselingkuh itu. Gue keluar bar kira kira sebelum tengah malam padahal" "Tapi yang gue inget, gue diseret sama 4 orang terus dipukulin, tapi gue berontak dan dari situ mereka mulai pakai senjata tajam" ucap jeani.

Juano menatap jeani, dahi dengan perban melilit, wajah lebam lebam dan beberapa luka kecil tangan, lalu luka tusukan dipaha.

"Gue baru liat lo sekacau ini je.." kata juano prihatin "Dan gue takut ini semua ulah ketua cha, gue gamau lo maupun haechi terluka gara gara dia"

"Gue gapapa juano, gapapa.."

.
.
.
.
.

"Sayang, sini?"

Haechi, bayi itu malah menangis digendongan juan sambil memandang mamanya yang terduduk ditempat tidur.

"Papa, mama kenapa papa?"

"Mamanya sakit sayang.."

"Hiks..mama sakitnya kaya papa duyu diputih putih kepalanya hiks.. sakit mama h-hhiks.." tangisannya malah semakin berlanjut.

Juan menbawa haechi lebih dekat kepada jeani, duduk diranjang lalu menurunkan haechi agar jeani lebih leluasa menjangkaunya.

"Mama sakit yaa..hiks hiksss.."

"Udah jangan nangis terus sayang" ucap jeani sambil menghapus air mata dipipi gembil bayi bersweteer matahari itu.

"Peluk mamanya dong" kata juan.

Dengan gerakan lambat takut menyakiti jeani tentunya haechi memeluk perut je hati-hati sambil menangis.

"Gapapa, jangan sedih kan mama nanti juga sehat sayang. nanti juga mama bisa lari-lari sama haechi lagi ditaman kalau udah sembuh, iya kan?"

"Huum.." jawab si bayi sambil mengangguk kecil.

Cklek, pintu kamar terbuka dan ternyata yang masuk johnny dengan senampan bubur dan obat.

"Je makan dulu, ju sama haechi juga makan dulu dibawah. Isteri gue dah masak tuh ju" kata johnny.

"Makasih ya johnny kita malah ngerepotin, je aku mau makan sambil suapin haechi dulu yaa" pamit juan "ayo sayang makan dulu nanti main lagi disini sama mama"

"Ayo papa..Dadaah mama"

"Dadah sayang, makan yang banyak yaa.." kata jeani sambil tertawa kecil melihat tingkah bayinya.




Jeani makan ditemani oleh johnny, sekalian dia akan mengganti perban jeani.

"John, lo ga makan?" tanya jeani.

"Gue dah sarapan roti isi sama kopi, udah cukup segitu buat sarapan gue tiap hari haha"

"Ah gitu ya, oh iya makasih udah obatin gue ya.. kalo gaada lo gue gatau bakal gimana" ucap jeani.

"Santai aja je" ucap johnny.

"Je, gue boleh tanya sesuatu?" tanya johnny.

"Boleh, tanyain aja john"

BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang