[✓] Her (Feelings Unsaid)

2

Kurasa getaran cinta
Di setiap tatapan matanya
Andai kucoba tuk berpaling
Akankah sanggup kuhadapi kenyataan ini

Oh Tuhan tolonglah aku
Janganlah kau biarkan diriku
Jatuh cinta kepadanya
Sebab andai itu terjadi
Akan ada hati yang terluka
Tuhan tolong diriku

Walaupun terasa indah
Andaikan kudapat juga dirinya
Namun kuharus tetap bertahan
Menjaga cinta yang t'lah lebih dulu kujalani

🎬🎬🎬

Kebungkaman bibir tipis yang lebih sering tersenyum alih-alih bicara itu menjerumuskannya pada satu lubang fatarmorgana. Sejenis ilusi, tetapi nyata. Satu waktu mengisap segenap fokusnya. Di waktu yang lain, mengelabuinya hingga gelap mata. Lalu kegelapan itu seolah berbisik, merongrongnya untuk alpa. Sekaliiiii saja, dia ingin merasakan sensasi itu lebih lama. Sekaliiii saja, dia ingin menikmati debar itu lebih leluasa. Namun lagi-lagi akal sehatnya bagai tombak yang menghunus tajam, memperingatkannya lagi-lagi, agar kembali, sadar diri, dan tidak menggila hanya karena sebuah ilusi.

Aksel Efendi telah menambatkan hati pada satu gadis. Gadis yang hanya ketika tersenyum saja sudah membuat hatinya terasa penuh. Jantungnya bahkan selalu berdebar. Jenis debaran yang Aksel yakini hanya untuk gadis itu. Hebat sekali bukan? Bagaimana sensasi cinta itu jatuh?

Aksel menyayangi kekasihnya. Aksel membutuhkannya. Aksel tidak bisa tanpanya. Aksel yakin itu. Sampai pada akhir sebuah hari, sesosok gadis menjeratnya dalam tatap tidak acuh. Mengisap segenap fokusnya pada ilusi yang dalam dan jauh. Dan, Aksel pun berdebar lagi hari itu. Lebih dahsyat, lebih cepat, lebih gila, dari yang lalu.

***