di supermarket yang tidak terlalu ramai terlihat taehyung yang sedang menyeduh ramen di supermarket kecil tersebut dan mengambil sebotol soda dari lemari es, taehyung berjalan keluar supermarket setelah bayar belanjaannya dan duduk di depan supermarket“sial, dingin sekali” gumam taehyung mengaduk ramennya tersebut lalu menyantapnya dengan seruputnya, orang yang lewat supermarket menatap taehyung yang sedang makan ramen
“... aku apakan dompet pria ini? aku tau isinya ada banyak uang namun aku tidak tau pin atmnya” gumam taehyung membuka dompetnya dan melihat 20 lembar uang dengan nominal besar
“sial! banyak sekali! segini saja aku sudah kaya haha” taehyung tertawa dan langsung menyimpan dompetnya di saku mantelnya dan melanjutkan makan ramen
“oh? taehyung sedang apa kau disini?” pria berbibir tebal menghampiri taehyung yang sedang makan dengan santai
“kau tidak lihat aku sedang apa jimin?” taehyung bertanya balik pada temannya tersebut, pria bernama jimin itu tertawa terbahak saat mendengar ucapan taehyung dengan bibirnya yang penuh dengan ramen
“aduh gimana nih aku tidak melihatnya” jimin malah bercanda pada taehyung, sungguh taehyung sangat kesal dengan temannya ini
“pantas saja tidak lihat matamu kan selalu terpejam” taehyung malah mengejek jimin dengan nada suara yang datar
“goblok hahaha” jimin memukul pelan lengan taehyung dan duduk di hadapan taehyung dengan tangan yang menarik mangkuk ramen tersebut dan memakannya
“kau sedang apa disini jimin?” tanya taehyung membuka tutup botol minumannya dan meminum minumannya
“membeli kondom” jawab jimin spontan dan santai
“pfffttt!!” taehyung menyemburkan minumannya karena terkejut dengan jawaban jimin yang teramat sangat santai
“untuk apa? kau kan sudah berhenti kerja di club itu!” ucap taehyung langsung menatap wajah jimin terkejut
“aku memang sudah berhenti... aku membeli kondom karena aku mendapat partner sex yang sangat tampan dan kaya raya namun dia sangat tsundere, dia juga tidak banyak bicara namun dia sangat tampan ang!!” ucap jimin agak tergila gila dengan partner sexnya ini, taehyung yang mendengarnya pun hanya bergidik dan mengangkat alisnya sebelah
“gila! kau sudah gila!” taehyung merebut lagi ramennya dan kembali makan ramennya yang sudah hangat
“kau sudah mendapatkan pekerjaan?” pertanyaan jimin berhasil membuat taehyung diam dan keheninganpun melanda mereka berdua
“... belum, siapa yang akan menerimaku kerja? kau tidak tau nilaiku saat sekolah saja sudah hancur dan catatan sikapku juga minus d... aku sangat buruk” jawab taehyung santai menyeruput kuah ramennya tersebut sampai tak bersisa
“itu salahmu... kenapa kau memukul pria itu dengan pecahan soju lalu tawuran kau juga memukul wakil kepala sekolah dan yang lebih parah kau hampir membunuh orang di toilet pria, ada apa denganmu?” jimin menatap khawatir pada sahabatnya ini, taehyung hanya tersenyum setelah mendengar pertanyaan jimin
“... ada apa denganku? aku hanya melindungi diriku sendiri dari orang bejad itu... menyakitkan jika aku mengingatnya, bisakah kita tidak membahas ini jimin? aku terluka” taehyung menumpukkan dagunya memakai tangan kirinya dan tersenyum hangat ke arah jimin
“baik baik... maafkan aku” kekeh jimin sambil mengambil minuman milik taehyung dan menghabiskannya dengan sekali teguk
“sudahlah sana kau lanju-“ ucapan taehyung terpotong saat ada seseorang berpakaian rapi menghampiri taehyung dan jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted to killing & sex
RandomAku pernah menjadi gelandangan saat aku SMP rasanya menyakitkan, iri, dan... kesepian. Aku bertahan hidup dengan susah payah di jalanan tanpa rumah atau apapun tapi aku masih bisa hidup dengan baik, ketika aku dewasa aku menipu orang orang yang kaya...