Hari ini, sesuai kesepakatan kemarin, gua bakal jadi cupid Emil sama sih clara. Gua bakal ngomongin semua kebaikan emil ke Clara supaya Clara luluh. Sebetulnya nggak ada hal baik dari Emil, tapi demi kelancaran proses mak comblang ini, gua bakal bohong dikit, maksudnya bohongnya banyak jujurnya dikit. Gitu. Mwhehee
Sekarang baru jam 6.45, biasanya gua baru selesai mandi ni, tapi karena gua punya job dan kebetulan target gua anak teladan yang pasti datang sebelum bel, mau ga mau gua harus mengorbankan waktu berharga gua dikasur. Kalo bukan karena sih Emil kampret gue gamau begini
Gua lagi ada didepan gerbang sekolah buat nungguin Clara datang, biasanya habis bantu emaknya beres-beres di warung mpek² mereka, dia langsung kesekolah, dan berhubung gua anak MIPA6 yang kelasnya jauh dari MIPA2, jadi gua harus menunggu disini.
Nah tu dia anaknya. "Woy, jamett eh maksudnya clara!"
Clara menoleh kearah gua dan mengangkat alisnya pertanda bahwa ia sedang bingung. "Lu siapa?"
"Gua agatsa, temen si emil"
"Oh. Kenapa?" Gilak ni cewek jutek banget, tapi cantik sih, pinter lagi, pantes aja si emil suka, ternyata tuh anak bisa juga milih cewe yang cakep.
"Ya nggak apa. Eh iya nih ada titipan dari sih Emil" gua menyodorkan sebuah kotak yang dihiasi kertas kado bergambar beruang coklat. Clara menerimanya tanpa menghilangkan raut wajah bingungnya itu.
"Gua kan ga lagi ultah, kenapa tuh anak ngasih gue beginian?" sahutnya.
"Tau tu si emil, gua sih jadi babu doang. Eh maksudnya gua cuma nyampaikan aja." Mit amit gue mau jadi babunya sih eceng.
"Kenapa ga dia sendiri yang kasih?" Banyak tanya amat dah, gua kalau nerima kado auto terima sih ga menye-menye kek gini.
"Dia sakit, dan katanya kalau dia yang kasih, lu pasti nggak bakal nerima hadiahnya dan mungkin katanya langsung dibuang dengan imbalan mulut Lo yang pedes kek cabe itu."
"Kalau dia nembak gua ya baru nggak bakal gua terima. ini murni ngasih atau ada tujuannya nih?"
Sebetulnya emil nggak sakit, dia cuma mager sekolah karena ada hapalan, dan dia cuma nyuruh gua ngasih hadiah doang.
"Nggak ada kok. Lagian lu kenapa sih gamau nerima emil? Emil kan baik sama lu, Emil juga ganteng walau nggak seganteng gua pd dlu g sih, kalau otak memang sih dia nggak punya, eh tapi tenang aja, yang ngontrol dia itu dengkul kok bukan otak," ucap gua panjang lebar kali panjang. Daripada dia rempong sendiri kan?
Clara melongo sebentar lalu kemudian tertawa pelan. Wah pemandangan langka nih, Emil aja mungkin gapernah liat ratu sadis ketawa begini. Duh gue keknya beruntung nih bisa bikin nek lampir ketawa
"Ngaco lu. Sebetulnya gua nggak benci sama emilo, tapi gimana ya gua ngomongnya." ." Bibir perempuan itu sedikit mengerecut, matanya yang agak besar mengedip pelan. Haduh manisnya wanita pujaan emill gebet ga ya eh eh astaghfirullah ga ga ga punya temen
"Gimana?"
"Gini aja deh, istirahat pertama nanti lu temuin gua dibelakang perpus gimana?"
"Asiapp tuan putri!"
"Yaudah kekelas yuk!" Ajaknya dengan senyum tipisnya.
"Kan kelas gua sama kelas lu beda."
"Ya maksudnya gua kekelas gue,lu kekelas Lo gitu aja gapaham "
"Ohh."
Kami berjalan beriringan dan berpisah ketika dia sampai dikelasnya. Ternyata cewek yang gua cap sebagai seorang sadis bukan lah seorang sadis. Tu kawan-kawan, janganlah kalian seoudzon karena tidak baik anak-anak terhadap orang lain, sama teman gapapa. Mwhehee
***
Bel istirahat berbunyi 5 menit lalu dan sekarang gua berada dibelakang perpus bersama Clara "Nah jadi gimana?"
"Haha to the point banget sih lu. Sans aja kenapa, gua baru duduk nih." Ya gua gasabar aja dengar ceritanya dia kan babang juga kepo.
"Iya iya maaf."
Clara membenarkan posisi duduknya. "Sebetulnya gua juga suka sama Emilo," tuturnya. Hah?! Suka?! Setelah menolak emil entah berapa puluh atau ratus kali dia bilang dia suka?! Sakit ni cewek!Pengen banget injek untung cewek.
"Owalahhhh gitu. Trus kenapa lu nolak dia mulu?" Kok gua jadi rempong sendiri ya?
"Lu ingat nggak pas pertama kali emilo nembak gua?" Pertama kali emil nembak clara ya? Ah iya gua inget, 1 bulan setelah MOS, dia nembak clara dikantin, sampai sekarang dikantin mulu sih, gatau kenapa. Keknya biar kalo diterima langsung traktir traktir gitu
"Iya gua inget. Trus?"
"Nah itu kan gua belum nolak emilo tuh, ya istilahnya ngegantunglah. Nah setelah itu..."
Anjir digantung sakit hati babang. Sampai kapan kau gantung cerita cintaku, memberi harapan(?) lah malah nyanyi.
"Setelah itu apa?"
"Pas gua sampai rumah, gua liat banyak banget pesan spam dari Taller sama trio J Mereka nggak suka gua deket sama emil"
Loh? Bukannya Taller sama trio J beda kubu ya?
.
.
.
.
.Selamat membaca....
Ganteng kan kitaaa😎
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KECEBONG [ON GOING]
Teen Fiction"Kamu suka kopi nggak? Aku sih suka. Tahu kenapa alasannya? Kopi itu ibarat kamu, pahit sih tapi bikin candu jadi pengin terus." ~Agatsa elvano~ "Terlalu sering memegang pensil alis dapat membuat mata menjadi buta, jika dicolok-colokkan ke mata." ~...