"Tugas kalian ada dihalaman 176, hari ini harus dikumpul, yang nggak selesai ibu absen tiga kali pertemuan! Karena ibu ada urusan jadi ibu nggak bisa ngawas dikelas. Awas aja ada yang ribut!! Jordan kamu catat siapa aja yang ribut,Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Hening sebentar, Jordan berjingkat menuju pintu untuk memastikan bahwa bu sri benar-benar sudah tidak terjangkau.
"Aman gaesss!" MIPA6 langsung ribut dalam sekejap. Tidak ada yang peduli dengan tugas, bahkan Jordan yang menjabat sebagai ketua kelas malah membuat kericuhan.padahal nih anak tadi dititipin buat nyatet siapa aja yang ribut.
Laki-laki yang ada di MIPA6 jumlahnya ada sekitar sepuluh orang, dan perempuannya lima belas orang. Biasanya kalau jamkos begini cowok-cowoknya pada main game online.Sebetulnya gua bisa main game yang begitu, tapi gua nggak tertarik, dua teman kecebong gua pun sama.
Farzan yang tadinya tidur-tiduran di meja, sekarang berusaha nyempil ditengah-tengah gua dan emilo. "Apaan sih lu zan nyempitin aja. Gua mau tidur nih ga nyadar apa badan Lo tuh gede banget (kek tikus)!!protes emil.
Farzan hanya memasang wajah yang 'halah bodo amat lah badan-badan gue'.
"Sa,mil, gua mau curhat," baru saja emilo membaringkan kepalanya di meja, dia langsung mengangkat kepalanya lagi.
"Tumben. Kalau lu curhat tentang makanan, beneran dah gua tendang lu zan males gue!"
"Lu bisa dengerin gua dulu gak mil?" Nada bicara farzan berubah serius. Gua dan emilo langsung menatap satu sama lain. Orang kayak farzan bisa serius ya? kok gue kaget sih.
"Udah-udah Zan nggak usah dengerin Emil, Lanjut." Farzan menghembuskan napasnya dengan berat. Kenapa ni anak kesurupan kah?
"Gua mau pindah sa,mil," ujarnya dengan lesu.
"Hah seriusan lo?!" Gua dan emil dengan kompaknya berteriak menanggapi perkataan farzan
" Bau jigong,btw Tumben lu berdua kompak haha." Farzan tertawa, tapi bukan tawa lepas seperti biasanya, kali ini tawanya terdengar hambar.
"Lu kenapa zan? Ada masalah?atau salah kita ya,Gua tau gua sering marah-marah sama lu, tapi plis jangan pindah kalo gada lu sapa dong yang bikin kita darah tinggi."
Akhirnya keluar sebuah pengakuan laknat dari emilo. Padahal loh juga sama aja
"Maaf,mil"
"Zan,jangan mati dulu,kita masih butuh lo."
"Anj Lo nyet! Gue kira lu beneran minta maaf."
"Zan, lu beneran mau pindah?kecapa? Kita ada salah ya sama Lo??" tanya gua.
Ntah yang keberapa kali farzan mendengus.
"Ngga sa, kalian ngga ada salah kok.gue beneran mau pindah gue minta maaf sama kalian kalo gue ada salah ya,gue minta maaf baru bilang kee kalian,takut kalian ngga ngebolehin gue pindah."
"Gila Lo Zan,baru juga temenan beberapa tahun masa udah pindah aja."
"Maaf mil, Tenang aja meskipun gua pindah, gua bakal selalu ada didekat kalian kok."
"Pasti Zan, meskipun gua benci setengah mampus sama lu gua bakal ingat lu selalu kok."
Emilo menepuk pelan punggung farzan.
"Iya zan, gua sama Emil bakal ingat lu trus kok. Btw lu pindah ke mana? Keluar kota? Atau bahkan pulang kampung ke ke kolong jembatan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KECEBONG [ON GOING]
Teen Fiction"Kamu suka kopi nggak? Aku sih suka. Tahu kenapa alasannya? Kopi itu ibarat kamu, pahit sih tapi bikin candu jadi pengin terus." ~Agatsa elvano~ "Terlalu sering memegang pensil alis dapat membuat mata menjadi buta, jika dicolok-colokkan ke mata." ~...