prolog

48 1 1
                                    

Rafael Alreyhand Leornad duda beranak satu yang mempunyai anak perempuan bernama Key, Keyvelyn Keyla Alreyhand dia berusia 5 tahun.

Rafael di kenal sebagai kepala sekolah yang tegas, galak, tertib, dan disiplin. Tetapi tidak di depan anak perempuan nya itu dia pastinya bersikap lemah lembut dan ramah, dia selalu sabar sama sikap anak nya yang bawel.

Rafael di ceraikan dengan mantan istrinya pada usia anak nya yang masih berumur 2 tahun dan hak asuh di jatuhkan kepada Rafael, karena tuntutan dari mantan istrinya yang bernama Gistara Aurelia. Rafael sendiri juga tidak tau mengapa mantan istrinya itu menceraikan dirinya dengan alasan yang mungkin cukup aneh dan tak masuk akal, tapi Rafael ga ambil pusing yang terpenting anak nya bersama dirinya.

Tiga tahun berlalu, kini Key berumur 5 tahun. Hari ini adalah hari pertama Key bersekolah di taman kanak-kanak nya, Rafael mengantarkan Key menuju sekolah taman kanak-kanak.

"Key nanti di sekolah jangan nakal ya nak? dengar kata guru dengan baik, guru Key di sekolah adalah orang tua kedua Key" ucap Rafael sambil mengendarai mobil nya dengan pandangan yang fokus pada jalanan.

"iya daddy, tapi tenapa temen-temen Key di antal sama bunda nya, Key juga mau daddyy" ucap anak nya itu kepada sang ayah saat mobilnya berhenti tepat di depan tk nya.

Sang ayah hanya tersenyum lalu mengelus rambut putri kesayangan nya itu dan membantu melepaskan selt balt pada anak nya "yaudah kalo Key mau di anterin sama bunda nya, nanti daddy telepon bunda Key"

"okkeii daddy thayanggg" ucap Key dengan wajah tersenyum nya sembari mencium kedua pipi ayah nya "Key masuk dulu ya dad, janji nda nakal" lanjut nya yang turun dari mobil sembari berlari.

Rafael hanya menggelengkan kepala nya ketika melihat tingkah anak semata wayangnya itu, tak lama kemudian Rafael menjalan kan mobilnya menuju sekolah tempat ia mengajar. Sekolah tersebut bernama Lavender, empat tahun menduda dan belakangan ini Rafael sedang memikirkan akan mencarikan ibu sambung buat anak nya itu, ia tidak tega jika melihat anak nya bermain sendirian. Rafael ingin menemani anak kesayangan nya itu namun kerjaan nya sungguh banyak, selain mengurus sekolah ia juga harus meneruskan perusahaan almarhum ayah nya.

***

Dari kejauhan ia melihat seorang siswi yang mengenakan baju seragam yang berasal dari sekolah nya, siswi itu berlari dengan ngos-ngosan. Rafael membunyikan klakson mobil nya lalu menghentikan mobil tersebut di depan siswi itu, Rafael menurunkan kaca mobilnya dan melihat ke arah gadis itu "cantik" satu kata yang terucap dari hati Rafael.

"masuk, tidak ada waktu buat berlari" ucap Rafael dengan wajah datarnya.

Wajah gadis itu terlihat tampak bingung dan heran, bagaimana tidak? jelas saja dia bingung, bagaimana bisa pria asing tiba-tiba berhenti lalu mengajak nya masuk ke dalam mobilnya.

"maaf saya ga kenal om, saya juga ga berani buat ikut masuk ke dalam" jawab gadis itu.

Rafael memperhatikan gadis itu dari atas hingga bawah lalu ia menaikkan satu alisnya, "kamu sekolah di Lavender masa tidak kenal saya"

Gadis itu menatap lekat wajah pria tersebut yang membuat wajah gadis itu berubah seperti takut dan menundukkan kepala nya, "maaf pak kepala sekolah, saya sudah lancang memanggil bapak dengan sebutan om" gadis itu mengeluarkan suara gemetaran nya sembari memainkan jari jemari nya.

"lucu" batin Rafael dengan kekehan kecil yang masih bisa terdengar oleh gadis itu.

"masuk sekarang atau kamu ingin di hukum?" ucap Rafael dengan nada tegasnya.

Dengan bergegas gadis itu pun masuk ke dalam mobil nya "terima kasih bapak" jawab gadis itu yang masih dengan nada gemetar nya. Rafael mulai menjalankan mobilnya menuju sekolah, di tengah perjalanan suasana terasa hening.

Pak DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang