"menginaplah di sini, temani saya" ucap Rafael sambil melepas pelukan perlahan sambil mendudukkan tubuhnya di sebelah Jeslyn.
"maaf saya gabisa pak, saya juga belum izin ke bibi" jawab Jeslyn.
"saya tau kamu ingin menemani saya, tapi takut tidak di izinkan bukan?" ucap Rafael lagi sambil menaikkan satu alisnya.
Jeslyn mengulum bibir bawahnya dan mengangguk.
"ya sudah biar saya yang minta izin sama bibi kamu, kebetulan dia kenal saya"
Jeslyn yang mendengar ucapan Rafael membuat Jeslyn tak habis berpikir, sungguh ia penasaran siapa Rafael ini.
"halo bi, Eslyn nya saya pinjam dulu ya bi buat menginap di rumah saya soalnya ini udah terlalu malam kalau Eslyn pulang" ucap Rafael saat telepon sudah terhubung.
Jeslyn mengerutkan keningnya saat mendengarkan perkataan kepala sekolahnya, ia melihat jam yang ada di tangan nya.
"baru jam 18.15, terlalu malam dari mana nya sih" batin Jeslyn sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"kata bibi boleh" ucap Rafael sambil mematikan ponselnya.
"hah?!" Jeslyn sungguh heran, di saat menginap di rumah kepala sekolahnya bibi Dewi membolehkan nya? Tetapi mengapa pas ingin menginap di rumah teman nya ia di larang? Huh bibi Dewi yang benar ajalah.
"ya bibi Dewi mengizinkan nya, sekarang kamu mandi sana" usir Rafael kepada Jeslyn.
Jeslyn menghela nafasnya dan menatap sinis Rafael, ia tidak percaya dengan kepala sekolahnya. Jeslyn mengambil ponselnya dan menelepon bibi Dewi.
"bibii kok izinkan sihh aku nginep di rumah pak Rafael" rengek Jeslyn kepada bibinya saat telepon terhubung.
"masa kamu ga tau tuan Rafael sih Eslyn" jawab bibi Dewi.
"pak Rafael ya kepala sekolah ku bi"
"lebih dari itu Eslyn" jawab bibi Dewi lagi sambil mematikan telepon nya.
"bibi ihh kok di matikan"
Rafael yang melihat tingkah Jeslyn itu hanya terkekeh pelan lalu mengelus kepala Jelsyn.
"ayo ikutin saya ke kamar mandi, nanti akan saya beri tau" ucap Rafael sambil beranjak dari duduknya.
"dih ngapain ke kamar mandi sama bapak, jangan mesum pak saya murid bapak loh" jawab Jeslyn yang mendapatkan hadiah sentilnya di kening dari pak kepala sekolahnya, Jeslyn mengelus kening nya sambil mengikuti langkah Rafael.
"siapa juga yang mau mesumin kamu, saya cuman mau nyuruh kamu mandi otak kamu aja yang terlalu mesum"
"huh pak Rafael kalo di luar sekolah menyebalkan" sahut Jeslyn dengan nada sewotnya.
Rafael hanya terkekeh dan menunjukkan kamar mandi untuk Jeslyn.
"kamu mandi di situ"
"tapi pak saya ga bawa baju ganti" ucap Jeslyn sambil mengelus tengkuknya sendiri.
"saya akan membelikan untuk kamu, di sebrang rumah saya kan ada toko baju"
"toko di sebrang rumah bapak itu toko yang menjual baju haram khusus untuk pasangan suami istri"
"saya cari yang agak tertutup untuk kamu"
"tapi pak say-"
Ucapan Jeslyn terhenti saat mendengar ponsel Rafael berbunyi dan Rafael memutuskan untuk mengangkat telepon nya, Jeslyn hanya menghelakan nafasnya dengan kasar dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Jeslyn melepaskan semua pakaian nya dan melihat tubuh polos nya di depan cermin, Jeslyn nampak melamun sepertinya ia sedang memikirkan dirinya memakai baju haram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Duda
Romancekisah cinta seorang kepala sekolah yang berstatus duda anak satu jatuh cinta kepada salah satu siswinya, namun di pertengahan kisah percintaan nya itu terdapat masalah yang membuat mereka harus berpisah, maka dengan siapakah Rafael menjalin hubungan...