"kayanya Lexsa tau sesuatu" ucap Amam dalam hati.
"oke, kayanya kita akhiri dulu pembahasan ini berhubung gue udah dapet notif dari Kinan jadi gue mau pergi dulu" ucap Amam seakan mengamankan Lexsa dari pertanyaan Bima.
"Kebiasaan loe Mam kalo Kinan aja cepet, yaudhlah mau gimana lagi ngurusin orang bucin itu susah" Bima
"hhhee" Amam
"gue dluan yah" ucap Amam, frans, bima, mario.
mereka pun keluar meninggalkan markas.
"Sa'loe tau sesuatu?" ucap Bima pada Lexsa yang ingin meninggalkan markas
"kita curiga orang yang sama" Lexsa
"jadi bener loe tau sesuatu? alesan loe curiga sama Bryn kenapa? oyh seandainya loe tau sesuatu kenapa gak dibicarain aja?" Bima
"gue gak ngerti alesan mendasarnya apa, gue lagi cari bukti dulu, yaudh kak loe atiati, gue pulang duluan bayyy" Lexsa meninggalkan Bima.
«Sesampainya dirumah Lexsa
merebahkan dirinya di kamar.
"Gue masih kepikiran Abi sejak disekolah" Lexsa
"aaahhh bukan waktunya mikirin itu Lexsaaa!" teriak Lexsa.
"gue pengecut gak sih?,padahal gue tau sesuatu tapi seakan gue nutupin itu buat keamanan gue sendiri padahal bisa kapan aja Zandexs nyerang Xavarious dan ngebuat para anggota Xavarious gxak aman, sebelum ada korban apa iya gue bilang kak Amam kalo Brayn dalangnya dan emang ada penghianat di Xavarious, tapi rahasia gue sama si brengsek itu gimana gue bakal ancur banget kalo sampai dia nyebarin itu, tapi kalo gue pura pura gak tau terus masalah ini gak akan kelar kelar dan penghianat di Xavarious gak akan ketahuan ketahuan siapa! oke kayanya gue harus ketemu kak Amam" gumam Lexsa dalam hati.
«Lexsa mengirim chat kepada Amam
"loe sibuk kak? gue mau bahas sedikit tentang masalah loe, kalo gak sibuk gue tunggu di cafe deket sekolah" (chat dari Lexsa)
"gue jalan sekarang" (balas Amam).
«Sesampainya di cafe
"jadi gimana sa'?" Amam
"ada penghianat di Xavarious" Lexsa.
"bukannya waktu dimarkas loe bilang gak mungkin" Amam
"gue bilang gak mungkin karena gue gak mau mereka gegabah dan saling tuduh, gue mau kita cari tau dulu siapa penghianat itu" Lexsa
"kayaknya loe yakin banget ada penghianat, loe punya alesan?" Amam
"loe bilang yang nusuk loe 2 orang kan? loe udah pernah tengokin Ervan?" Lexsa
"beberapa hari yang lalu gue sempet tengokin Ervan, dan keadaanya masih sama"
"Gue tau kuncinya di Ervan itu maksud loe?" Amam
"yah... kalo kak Ervan sadar dan bicara sedikit aja tentang kronologinya, mungkin masalah loe bakal selesai dan mungkin juga kita ada peluang buat tau penghianat itu siapa, kalo emang koma nya kak Ervan sama penusukan loe ada sangkut pautnya" Lexsa
"iyah gue yakin sih emang ada" Amam
"oke, kembali ke topik kenapa loe bilang ada penghianat di Xavarious? loe tau sesuatu yah?" Amam
Lexsa terdiam dan terlihat kebingungan ingin menjawab apa.
"eeee.... minumannya lumayan nih enak, rasa rasanya sih kayak coklat" Canda Lexsa mencoba mengalihkan pembicaraan
Lexsa pun mengambil cangkir berisikan coklat panas tersebut kemudian meminum nya.
"gue juga loh Sa' minumanya rasanya kayak coffe!" ucap Amam sedikit ngeggas karena tau Lexsa mengalihkan pembicaraan
"hhhhehee" Lexsa tertawa kecil
"kayaknya Lexsa masih belum mau ngomong apa yang dia tau, gue gak ngerti kenapa dia belum mau ngomong yang pasti gue yakin dia lagi nyembunyiin sesuatu" ucap Amam dalam hati.
"oke Sa' seandainya loe tau sesuatu tapi ada hal yang mungkin ngebuat loe nggak bisa ngebicarain itu sekarang, inget Sa' kalo aja Xavarious sama Zandexs perang bisa ada tawuran antar pelajar besar besaran.
Pastinya bakal ada banyak korban, sekenario buruknya sekolah kita atau mungkin orang orang terdekat kita yang jadi sasaran anak anak Zandexs" ucap Amam dengan maksud mendesak Lexsa memberitahu sesuatu."yaudah gue masih ada urusan, kalo loe mau, besok ikut gue jenguk Ervan, cukup kita berdua dulu yang tau tentang ini gue balik duluan baik baik loe" ucap Amam meninggalkan Lexsa.
"agghh pussingg gue" ucap Lexsa dengan mengacak acak rambutnya
Tidak lama setelah Amam meninggalkan cafe, Lexsa melihat Frans yang berbincang dengan seseorang.
"Kak Frans? sama siapa dia" Lexsa
Karena penasaran akhirnya Lexsa pun berpindah ke meja yang kosong lumayan dekat dengan meja cafe Frans.
"Cih... Brayn" umpat Lexsa dengan sedikit perasaan bingung campur kaget melihat Frans yang sedang berbincang dengan Brayn.
"Prakkkk!"
(minuman Lexsa jatuh kebawah)Terlihat gadis kecil dengan mata berkaca kaca yang tertunduk dihadapan Lexsa.
"aduuh kamu sih, dibilang jangan lari lari, maafin anak saya yah mba " ucap mama Si gadis kecil
"iya iya gak papa bu" Lexsa
"adek ayok minta maaf sama kakak nya" mama Si gadis kecil
"kak maafin aku ya?" ucap gadis kecil tersebut dengan menyodorkan tangan nya untuk bersalaman dengan tangan Lexsa
Lexsa tersenyum dan bersalaman dengan gadis kecil tersebut.
"iya kakak maafin, lain kali hati hati yah dek" Lexsa
"iya kak" Gadis kecil
"senyum dong" Lexsa
Gadis kecil tersebut pun tersenyum pada Lexsa.
"uuuh gemes, yang nurut ya sama mama" ucap Lexsa dengan mengusap kepala Gadis kecil tersebut
"sekali lagi saya minta maaf ya mba, kita duluan yah, makasih" ucap mama Gadis kecil tersebut dengan senyuman.
Balas Lexsa dengan senyuman.
"aduuuuhhhh.... Kemana lagi mereka" ucap Lexsa yang melihat meja Frans kosong
"Aghhh salah liat kali gue" Lexsa
Lexsa pun pulang meninggalkan cafe.
😜
Terimaksih sudah membaca,
semoga hari mu menyenangkan🌻Maaf terdapat banyak kesalahan❌
dalam penulisan.karena author masih amatiran wkwkwkk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXSA
Teen FictionTerlahir dari keluarga yang kurang harmonis dan kejadian masa lalu yang kurang menyenangkan membuat Lexsa seakan menjadi anak yang tak beraturan. ................. "fikiran dan keadaan seakan berebut untuk mengacaukan" ~Lexsa.