Ryn, yang semula memimpikan liburan eksotis di Makassar, malah terjerat dalam mimpi buruk penipuan. Terbangun dalam kondisi linglung di sebuah pulau terpencil bernama Badi, Sulawesi Selatan, semua miliknya telah raib. Takdir mempertemukannya dengan...
Malam ini, bintang-bintang di langit berkelip genit, seakan tahu bagaimana debar jantung Ryn tak bisa diredam. Angin laut membelai rambutnya, membawa serta aroma asin yang khas; aroma petualangan, atau... aroma cinta? Ah, terlalu dramatis. Tapi memang begitu adanya.
Bibir terkulum gemas mengingat ciuman Mas Juna senja tadi, lembut dan sangat hati-hati, Ryn yang bar-bar mendadak seperti jelly.
"Aduhhh... mau lagi," gumamnya asal-asalan.
Ryn menghembuskan napas panjang, lalu berbalik keluar kamar. Dia harus bertemu Juna kembali, bodo amat jika baru beberapa menit lalu mereka berpisah setelah makan malam bersama, saat ini dia ingin melihat wajah pacarnya lagi.
Bah, bucin kuadrat! Kalau ada Gigi, sudah pasti kepalanya kena timpuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di depan kamar yang disewa Juna, Ryn berhenti.
"Mas Junoooooooo!" Namanya diubah seenak jidat. Sengaja pula memanggil dengan nada yang dimanjakan, berharap lelaki itu segera keluar menghampirinya.
Beberapa penghuni kamar lain yang letaknya berdekatan, menoleh risih melihat perempuan bertopi hitam mondar-mandir di depan satu kamar.
Ryn tidak peduli.
Lanjut memanggil sekali lagi, "Mas Junoooo!"
Muncul sosok Mas Juna dengan wajah bingung. Rambutnya berantakan, dia hanya mengenakan kaus putih polos dan celana pendek. Astaga, tampan sekali pacar Ryn Camellia!
"Saya pikir bukan kamu. Suaramu aneh, terus nama saya juga diubah."
"Lucu tau, Mas Junoooo." Sang puan tersenyum mesem-mesem. "Aku nggak bisa tidur, kangen Mas Juna."
Juna mengerjap bingung. "Baru lima-belas menit lalu kita pisahnya."
"Justru itu! Ketemu cuma sebentar. Aku maunya ketemu terus, 24 jam!" Ryn mendekat, lalu mencubit pipinya gemas. "Cakepnya pacar aku!"