Aduh rame banget yang baca, tapi kok gak ada yang vote ya?
•Happy reading•
"ok gua tunggu." Seorang pria memutus sambungan telponnya. Dia Mahen, teman satu kampus Yudha. Keahliannya ada di bidang foto dan menggoda wanita.
Kini laki-laki itu meneguk minuman alkoholnya, selain sedang menunggu kehadiran kawannya, ia juga sedang menunggu kliennya.
Sempat beberapa kali ia menggoda wanita yang ada di sana, lalu kegiatannya berakhir ketika ia melihat temannya sudah tiba.
"Woi, Yudh. Sehat Lo?" Tanyanya sembari menepuk pundak Yudha.
"Sehat lah gua, kalo kagak sehat ngapain gua ke sini?"jawab Yudha sambil menoyor kepala sahabatnya itu.
Keduanya lantas tertawa, lalu larut dalam sebuah obrolan. Tak beberapa lama keduanya sama-sama terdiam oleh kehadiran wanita cantik memakai gaun sepaha yang tidak bicara namun tersenyum kearah Mahen.
"Gua tinggal dulu ya, lu kalo mau minum pesen aja. Hari ini gua traktir, gua ada kerjaan." katanya. Lantas temannya mengangguk, dan Mahen pun pergi bersama wanita itu meninggalkan Yudha sendirian.
Keduanya berjalan ke area yang lebih dalam lalu masuk ke salah satu bilik yang sebelumnya sudah di pesan.
Wanita itu bernama Anna. Wajahnya cantik, tubuhnya seksi dan putih bersih dengan kedua payudara yang besar.
Sang gadis sudah mulai naik keatas ranjang, dia duduk persis di tengah-tengah kasur besar itu. Sedangkan Mahen, ia sibuk mengatur lensa kameranya.
Setelah selesai dengan kameranya Mahen berjalan mendekat kearah ranjang.
"Mau kaya gimana?"
Tanpa menjawab Anna sudah tidur terlentang. Mahen mengerti gaya ini. Mahen akan mengambil gambar dari atas sang klien, tentu dengan duduk di atas perut gadis yang di bawahnya.
Tanpa berlama-lama lagi Mahen mulai mengambil gambar, tentu dengan gaya yang berbeda-beda juga.
Setelah selesai Mahen meletakkan kameranya di atas nakas, sebelumnya ia memeriksa kembali hasil jepretannya bagus atau tidak.
Tanpa Mahen sadari Anna berjalan mendekat kearahnya. Lalu dengan tiba-tiba gadis itu memeluk Mahen dari belakang.
Mahen tidak tampak terganggu dengan perlakuan kliennya itu, dia seolah sudah terbiasa bila seperti ini. Setelah selesai Mahen membalikkan posisi, kini wajah Anna tepat berada di dada bidang milik Mahen.
Dengan nakal Mahen menekan bokong milik Anna.
"Mmmhhh...nakal ish," ujar gadis itu sembari tersenyum pada Mahen.
Mahen hanya tertawa, lalu wajahnya mendekat kearah Anna. Tanpa aba-aba pria itu mulai mencium bibir Anna, tentu Anna tidak melawan. Ia malah membuka akses agar Mahen dapat lebih mudah menciumnya.
Kini ciuman itu menjadi lumatan kasar yang menuntut, keduanya sama-sama hanyut dalam sebuah ciuman panas. Tangan kiri Mahen terus menekan tengkuk Anna, alasannya supaya ia dapat lebih dalam mencium gadis itu.
Sedangkan Anna mengalungkan tangannya pada leher Mahen. Ia benar-benar di buat mabuk oleh pria yang ada di hadapannya ini.
Ciuman mereka terlepas. Keduanya sama-sama mengambil nafas sebanyak mungkin karena nanti mereka akan bercinta panjang tanpa jeda.
Mahen mulai membuka paksa gaun yang di pakai Anna, begitupun dengan cd dan bh nya. Anna juga tak mau kalah, ia mulai membuka pakaian yang sejak tadi melekat pada Mahen. Keduanya sama-sama naked.
Lalu Mahen mengendong tubuh molek Anna ala koala, sedangkan gadis itu sudah melingkarkan kakinya pada pinggang Mahen. Keduanya kembali hanyut dalam ciuman panas.
"Mmmhhh...." desah tertahan oleh Anna.
Punggung Anna sudah beradu dengan tembok, Mahen menghimpitnya sembari melakukan ciuman panas. Tangan laki-laki itu juga mencoba memasukkan penisnya kedalam lubang vagina Anna.
"Aaaahhh..." Desahan panjang mulai keluar dari bibir Anna saat merasakan penis besar milik Mahen berhasil masuk ke dalam vaginanya.
Mahen mulai menaik turunkan tubuh Anna dalam gendongannya, gadis itu sudah mendesah keenakan sembari menjambak sensual rambut Mahen.
"Aaahhh...aaahhh...." Desahan demi desahan terus menggema di dalam ruangan itu, kedua tangan Anna mulai menangkup wajah Mahen lantas melahap habis bibir milik pria itu.
Mahen menurunkan Anna yang tadi dalam gendongannya, laki-laki itu menahan kaki sebelah kanan milik Anna lantas memasukkan kembali penisnya. Anna cukup mengalungkan kedua lengannya di leher Mahen.
"Ugh... Shitt, enak bangetthh..." Mahen meracau tak jelas, pasalnya dengan posisi seperti ini penisnya seperti hampir menyentuk bagian g-sport milik Anna.
"Aaaahhh..... Aakkuhh mau kkeluuaarrhh...." Anna terlihat lemas, lalu tidak lama setelahnya cairan putih keluar dari vagina wanita tersebut.
Mahen menghentikan aksinya, lalu dengan sigap ia memeluk wanita itu sebelum terjatuh kelantai. Mahen memeluk tubuh Anna yang telanjang bulat itu dengan erat, ia tersenyum sembari menghirup dalam-dalam wangi tubuh wanita yang sudah ia buat lemas itu.
"Wanna go back to playing baby?" Ujar laki-laki itu tepat di telinga Anna.
Finished
.
.
.
Mau ceritanya lanjut atau berhenti di sini aja?Ngomong-ngomong enak pake ilustrasi gambar atau enggak ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
one shot
Fantasy⚠️ PERHATIAN ⚠️ CERITA INI MENGANDUNG ADEGAN DEWASA. DIMOHON AGAR LEBIH BIJAK LAGI DALAM MEMILIH BACAAN. TERIMAKASIH.