ohoyy readers......welcome to my first story, harap dimaklumi apabila ada sepatah dua patah ke-typo-an yawwkk, enjoy guyss!!
Tak ada satu pun anak dibumi yang tidak bersemangat dalam hal baru, masuk pertama sekolah contohnya. Seperti kebanyakan anak, amara, gadis 16 tahun itu sangat bersemangat dan penuh antusiasme untuk pergi ke sekolahnya pagi ini. Ia memasuki SMA Nusa bangsa yang terletak sedikit jauh dari rumah yang ia tempati.
"Maa aku berangkat dulu yaa?!" Amara berlari keluar gerbang dengan melambaikan tangan pada sang ibu yang tengah menyiram tanaman didepan rumahnya.
Amara jalan kaki menuju halte depan komplek perumahannya, kegiatan ini sudah tak asing ia lakukan sejak kelas 2 SMP, lebih tepatnya tak ada yang mengantar dan menjemput amara sejak kematian ayahnya.
Sesekali ia melihat jam tangannya untuk melihat jam tangan warna Sage yang melingkar manis di tangannya. Padahal jam masih menunjukan pukul 06.15 tapi ia seperti orang yang khawatir akan terlambat sekolah.
Bus kota yang biasa ia tumpangi lewat pada pukul 06.35. sangat lama bukan?. Namun, tak lama setelah ia duduk di kursi halte, seorang laki-laki berseragam sama sepertinya duduk disampingnya dengan airpods yang menempel dikedua telinganya.
Amara yang sedari tadi bingung untuk mencari topik mengajak ngobrol laki-laki disampingnya tapi ia takut jika tak dihiraukan, yang ada dirinya mempermalukan diri dengan sok akrab pada orang yang salah.
Menyadari tingkah laku amara yang sedikit aneh, laki-laki itu menoleh dan menyodorkan satu airpods pada amara. Sedangkan amara gelagapan karena tiba-tiba laki-laki itu memberinya satu airpods miliknya.
"Mau dengerin juga?" Tanya laki-laki itu
"A-ah engga makasih hehe" jawabnya dengan nada orang gelagapan dan sedikit kaku.
Sedangkan laki-laki yang diketahui bernama Reza Adiwijaya hanya membalas dengan senyuman manis sungguh manis, pikir seorang amara.
Tak lama setelah itu, sebuah bus kota yang biasa mengantar murid murid untuk belajar disekolah mereka masing-masing datang. Tak hanya pelajar SMA dan SMP, anak SD pun ada didalam bus yang sudah sedikit sempoyok.
Keduanya memilih duduk terpisah, amara yang duduk bersama seorang ibu hamil dan Reza berada di kursi belakang bersamaan bapak bapak bertopi Koboy yang sepertinya hendak menagih uang pajak pasar.
Butuh waktu sekitar 25 menit lamanya, akhirnya bus mereka sampai di sebuah gerbang sekolah mereka. Entah disengaja atau tidak, mereka turun secara bersamaan lewat pintu belakang bus.
"Duluan aja." Ucap Reza pada amara yang dibalas anggukan singkat.
Setelah itu, mereka masuk bersama. Namun, tak lama terdengar suara bel nyaring memasuki telinga mereka dan beberapa murid lainnya menginterupsi untuk segera masuk kedalam kelas baru mereka masing masing.
"Kamu duluan aja, saya mau kekamar mandi." Reza pergi sebelum ada balasan dari amara, ia mematung bingung hendak menuju kelasnya yang ia sendiri tak tau tempatnya.
"Huft yaudah deh, lagian juga pasti beda jalur sama dia." Amara memutuskan untuk pergi melanjutkan jalannya mencari kelasnya disepanjang koridor lantai 2 tempat kelas 10 berada.
Terhitung 5 langkah, seseorang menepuk bahunya secara tiba-tiba. Sempat sedikit terkejut, amara menoleh dan mendapati seorang wanita cantik dengan rambut tergerai indah.
"Siapa ya?!" Tanya amara kepada gadis didepannya.
"mmm...kenalin aku yolan." Jawab gadis itu sembari mengulur tangan ala orang hendak berkenalan.
Tak mau dibilang sombong, amara membalas jabat tangan Yolan dengan senyuman manisnya.
"Ohh hi, yolan. Aku amara, salam kenal juga.""Iya mara, boleh tanya?"
"Tanya apa?"
"Kamu tau kelas X MIPA 2?" Tanya Yolan pada amara.
"Hah? MIPA 2? Aku juga lagi nyari tauu!" Jawab amara exited karena menemukan temannya. Yahh, lebih baik dari pada ia berjalan mencari kelas dengan sendirian.
"Seriusan??? Ayo ih, kita cari bareng!" Seru akhir Yolan sebelum mereka beranjak pergi mencari kembali kelas mereka.
Sepanjang jalan tak ada percakapan diantara mereka, hanya ada decitan sepatu baru milik Yolan dan amara.
Keduanya telah sampai didepan kelas miliknya, X MIPA 2. Masuk kedalam dan mencari tempat duduk untuk mereka tempati selama berada dikelas. Keduanya memutuskan memilih bangku ditengah tak terlalu depan dan tak terlalu belakang.
Amara melirik pergelangan tangannya, jam Sage green melingkar manis disana, diliriknya jam tersebut menunjukkan pukul 06.55. sebentar lagi masuk. Batinnya.
~~
Sekitar pukul 07.05 masuk seorang wanita berkacamata membawa beberapa lembar berkas yang sepertinya daftar hadir murid dikelas itu, dan bisa diketahui beliau adalah wali kelas Amara.
"Selamat pagi anak-anak ?!" Sapanya dengan nada lembut.
"Pagi Bu guruuu!!" Jawab para murid dengan semangat dan kompak.Namun, tak berselang lama, seorang laki-laki dengan penampilan sedikit berantakan rambut acak-acakan dan dasi bengkong masuk dengan tergesa.
Reza? Batinnya.
"M-maaaf Bu, bolehkah saya masuk kedalam?" Tanya nya dengan nafas yang masih memburu.
"Dari mana kamu?" Tanya guru itu balik seraya melirik jam tangannya.
"Maaf Bu, saya dari toilet." Sudah habis alasan Reza untuk menghadapi guru yang bahkan ia tak mengenalnya.
Hari pertama yang buruk. Pikirnya.
~~
Kelas dihari pertama berjalan lancar, semua murid dihari itu dipulangkan lebih awal dengan alasan hari pertama hanya sebagai hari perkenalan. Siapa yang tak senang dengan kepulangan awal sekolah? Oh ya hampir lupa bahwa ada laki-laki yang sepertinya tengah khawatir dengan kata-kata seorang tadi pagi, penyebab keterlambatannya masuk kelas.
"Gue tunggu lo digerbang selepas pulang sekolah, jagoan!"
Hari pertama ini penuh dengan kesialan bagi seorang Reza Adiwijaya, bagaimana tidak, ia melihat kakak kandungnya sendiri tengah dirundung oleh sekelompok siswa sok jagoan disekolahnya.
Sebagai saudara kandungnya sepantasnya ia melindungi walau sebenarnya kebaikan itu tak berbalik padanya. sunnguh bodoh bukan?.
Oke next chapt 2 yaa?!
Gimana, kalian ga bosen kann?? Maaf kalau kurang nge feel atau gamasuk dalam pikiran kalian, so thx guis.
Jangan lupa vote dan komen kaliannn!!! Berharga banget buat akuuu...buat kalian yang vote dan komen aku doain rezekinya lancar, aminn.