02.ANAK MAMI

1 2 2
                                    

Haii haii 🤩

Gimana sama hari nya??

Masihkah hari gini terjebak PRENJON?

MAMPUS SIH!😚👎🏻

Jangan lupa 🌟 dan komennya yakk!!

Cayangg kamu banyak-banyak😚🥰

❤️HAPPY READING ❤️

....

"Andai kita bisa seperti kutub magnet"

....

"Oke! Motor kamu untuk satu Minggu kedepan papa sita!" Final seorang pria yang sedang memarahi anaknya pada waktu dini hari. Pria yang kira-kira usianya sudah menginjak kepala empat itu berujar tegas, tanpa bisa di bantah sedikitpun.

Sedangkan sang anak yang mendapatkan hukuman tersebut dari sang ayah hanya bisa terdiam sambil membelalakkan matanya-tidak percaya.

"Pih! Yudha balik juga badannya masih utuh gak ada yang hilang gimana bisa tiba-tiba papi main sita seenaknya aja?!" Bantah cowok itu dengan nada nge gas tanpa jeda-tidak terima dengan keputusan sang ayah.

"Kamu masih kecil yud!" Tegas sang ayah menjelaskan.

"Engga ah! Yudha udh besar" bantah cowok itu lagi.

"Apanya yang besar?" Tanya kepala keluarga Casanova tersebut.-sedikit terdengar ambigu.

"Akhlak Yudha besar pah!" Jawab cowok itu dengan bangga sembari memainkan ujung rambutnya dengan jari-jemarinya.

"Akhlak Lo itu minus! Yuno aja gak kaya Lo kelakuan nya,"-dasar anak pungud." Ucap pria tersebut merubah gaya bicara nya menjadi lo-gue, bermaksud mengerjai putra bungsunya.

"Enak aja! Papi tuh papi pungud, mami Nemu di ujung gang!"balas anak laki-laki tersebut tak mau kalah.

"Berterimakasih kamu sama papi, tanpa papi kamu gak bakal ada di dunia." Ucap pria itu lagi, kemudian bangkit dari posisi duduknya dan berjalan mendekati sang anak.

"Tapi tanpa mami Yudha gak bakalan bisa gede Pi."

"Dahlah, Yudha mau tidur sama mami! Ngomong sama orang tua emang susah ngertinya." Cibir nya pelan namun masih dapat di dengar oleh Yudhistira.

Anak laki-laki tersebut kemudian berlari menuju lantai atas, mulai menapakkan kaki jenjangnya di anak-anak tangga.

Sedangkan dari bawah, Yudhistira memandang prihatin kearah sang anak.

"Mau tidur sama mami nak?!" Tanya nya lembut.

"Iyoi!! Papi tidur di luar yak!" Balasnya sambil berteriak.

"Oke! Kamu bawa bantal-guling kamu ke rumah baru mami, kalo butuh obat nyamuk ntar papi bawain satu kardus.!" Ucap Yudhistira memberi saran.

Seketika langkah tuan muda Casanova tersebut terhenti. Ia lupa! Ralat bukan lupa melainkan sedikit tidak ingat bahwa sang ibu telah pergi ke rumah barunya.

PUTIH BIRU : YUTHA [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang