4,sesuatu yang mencurigakan

570 28 1
                                    

(Yuu POV)

"Uaahhh!!!"

Aku meregangkan kedua tanganku ke atas. Hampir 25 menit berlalu sejak bel pulang sekolah berbunyi dan aku masih berada di sini. Di sekolah , yang sunyi , sendirian.

Ntahlah kurasa aku adalah satu-satunya siswa yang masih berada di tempat ini.

Yep , seperti yang kalian tahu , aku baru saja selesai membersihkan ruangan kelas berhubung hari ini giliranku piket.

Aku lalu duduk di salah satu kursi dan terdiam menatap seisi ruangan kosong yang kini berubah bersih dengan perasaan bangga. Lihat!! Aku melakukan ini semua sendirian , teman-temanku yang lain pulang lebih dulu , ntahlah apa sebabnya.Pipiku bersemu merah merasakan kebanggaan itu , haha!

Berselang 5 menit , aku lalu berdiri dan meraih tas sekolah ku menuju pintu keluar kelas sebelum terlonjak kaget tatkala kulihat seorang pria berdiri bersandar ke tembok kelas ku.

"Sudah selesai?" tanya nya singkat.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

Sampai akhirnya aku menyadari bahwa Sen telah menungguku selama 25 menit!!!

Aku menepuk dahiku pelan.

"Astaga , maaf kan aku , Senn!! Aku lupa kau menungguku!!" Ucapku setengah berteriak , tak berani menatap wajah Sen.

Ah , bagaimana  ini? Rasa panik , segan , dan tidak enak berkecamuk menjadi satu. Ntah kenapa aku merasa menyesal telah membiarkan Sen menungguku selama itu.

(Normal POV)

"Huhu , aku lelah menunggumu. Biarkan aku naik ke punggungmu , Yuu.."

Lirih Sen sedikit terkekeh. Yuu menatap Sen gugup tanpa sepatah kata pun , hingga akhirnya Sen menarik tangan Yuu dengan lembut.

"Ekspresimu sangat imut . Ayo pulang , aku lapar!! "

Sen berjalan dengan langkah ringan diikuti langkah kecil Yuu di sebelahnya.

"Umm , m-maaf , Sen.. "

"Hei sudahlah , itu sama sekali bukan masalah!"

Yuu menunduk. "T-tapi aku merasa bersalah.. "

Sen menghela nafas pelan. "Yuu , tidak perlu merasa seperti itu. Kau sama sekali tidak pernah menyusahkanku , dan... "

Yuu mengangkat kepalanya , menatap Sen dengan tatapan polos seolah menunggu Sen untuk melanjutkan kalimatnya.

"Dan... Aku akan melakukan apapun untukmu , bahkan jika nyawaku adalah taruhannya. Ingat  itu selalu."

Sen sedikit memalingkan wajahnya ke samping , Yuu bisa melihat semburat merah di pipi Sen dari sudut matanya.

Deg!

"Ah ... Apa yang dikatakan Sen barusan? Dia membuatku gugup setengah mati... " batin Yuu.

_______________________________________________________________________

"Ibuu , Yuu pulang!!"

Yuu melangkahkan kaki nya riang. Tangan mungilnya sudah siap untuk memutar kenop pintu.

"Ib--"

Deg!!

Mendadak darah Yuu mengalir lebih cepat memompa darah ke jantungnya tatkala ia melihat seorang pria kelam berbalut jas hitam sedang duduk berhadapan dengan ibunya.

"Pria itu... Tuan Rein?"

"Apa yang ia lakukan di rumahku?"

Batin Yuu. Ia menoleh sejenak ke arah Sen yang sedang menatapnya heran seolah bertanya apa yang terjadi.

Yuu mengerutkan alisnya -kode yang biasa ia dan Sen lakukan ketika merasa bingung-

Sen lalu melangkah mendekati Yuu dan ikut melongok ke dalam rumah.

"Ah , kalian sudah pulang? Kemarilah , lihat siapa yang berkunjung!" Ibu Yuu berdiri dari sofa dan beranjak membuka kan pintu untuk Sen dan Yuu.

Yuu tersenyum canggung ke arah Tuan Rein. "S-selamat siang , Tuan Rein... "

"Siang , Tuan Rein." Ucap Sen dingin.

Si pemilik mata darah hanya tersenyum tipis ke arah Yuu. Sedangkan Sen diabaikannya.

"Ibu.. Sen dan Yuu akan pergi piknik di dekat sungai... Boleh kan? Yuu ke dapur , ya!"

Dengan cekatan Yuu menarik tangan Sen menuju dapur untuk menyiapkan roti lapis yang akan dibawa ke acara piknik yang tidak direncanakan tersebut.

Sesampainya di dapur , Yuu terkekeh pelan. "Hihi , Sen , kita berhasil menghindari situasi tidak enak tadi , aku hebat bukan?"

Ia lalu mulai meraih bahan-bahan untuk membuat roti lapis. Dengan hati riang tangan putihnya menyusun selada di atas roti , seolah sudah melupakan soal Tuan Rein.

Namun , tidak dengan Sen.

Dia terdiam. Menunduk dengan tatapan suram , otaknya berpikir keras mengapa Tuan Rein berkunjung ke rumah sahabatnya .

Apa alasannya?

Mengapa Tuan Rein mengunjungi keluarga Yuu?

Entah mengapa , Sen memiliki firasat buruk soal ini.

________________________________________________________________________________________________________________________

nb : bakalan ada "authors note" di lembar selanjutnya , mohon ditunggu ya!

disana author bakal jelasin , maaf bangettt

dan terimakasih sebanyak-banyak nya buat kalian semua!! ilysm guys! 💓

Unbreakable Love(BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang