satu

35 5 0
                                    

Rafael dan Januar adalah dua serangkai yang tidak bisa di pisahkan.

Sama sama lahir di tanggal 23 dan lahir di tahun yang sama namun hanya beda bulan saja, mereka ini unik ya kau tahu apa itu? Begini biar ku jelaskan.

Ada dua gadis cantik yang sama sama bersahabat juga namanya azani dan xiota, azani ini suka dengan Januar namun Januar suka dengan xiota, sedangkan xiota suka dengan Rafael namun Rafael menyukai azani.

Paham kan??

Nah Rafael ini sangat suka sekali dengan yang berbau seni sedangkan januar suka dengan fotografi.













Kejadian tragis.

•••

"JANUU LIAT GUE JUARA SATU NGELUKIS LAGI!!" Teriak Rafa dari seberang jalan yang masih mengenakan seragam sekolah, piala di tangan dan kalung penghargaan di lehernya, Rafael menunggu lampu hijau menjadi merah agar dia bisa menyeberang.

"POKOKNYA GUE BAKAL KASIH LIHAT PIALA INI KE AZANI BIAR DIA SUKA SAMA GUE BUKAN SAMA LO!!" teriak Rafael lagi dari tempat yang sama

Janu tersenyum malu karena tingkah Rafa barusan yang ber teriak teriak di tempat umum "anjing si Rafa, malu gua bangsat"

Lalu lampu hijau pun berganti menjadi merah tanda sekarang Rafa bisa menyeberangi nya, perasaan Janu tiba tiba menjadi tidak tenang entah kenapa Janu mempunyai firasat Rafa sahabatnya itu akan tidak baik baik saja.

SHIIITT

DOOR

mata Janu melotot tubuhnya bergetar.... piala milik Rafa terjatuh tepat mengenai kakinya lalu Janu mengambil piala itu dengan air mata yang sudah mengalir deras.... Janu perlahan mendekat ke arah Rafa yang sudah banyak di kerumuni banyak orang, Janu menerobos orang orang itu lalu berjongkok. Milihat tubuh sahabatnya tergeletak dengan lumuran darah di tubuhnya.

"Raf...?" Suara Janu masih lemah

"Raf Lo cuma pura pura kan? Pasti Lo cuma merem doang" ucapnya sambil menangis melihat jasad Rafael

•••

Di sini sekarang Janu berada, di pemakaman Rafael Dimas Anggara, kanu sedang menangis di dada Widia bunda Rafael
"Bunda kalo Rafa ga ada nanti yang nemenin kamu sepedaan siapa?, Yang bantuin Janu ngerjain tugas siapa?, Yang bakal marah marah ke Janu lagi karena azani suka janu siapa" itu pertanyaan Janu yang di berikan kepada Widia

Dengan keadaan menahan tangis Widia menjawab pertanyaannya Janu sembari memeluk dan mengusap usap kepala Janu di pelukannya "ikhlasin Rafa ya nu? Bunda nanti marah loh kalau Janu cengeng gini. Malu ah sama badan nya"

"Bunda masih ngangep Janu anak bunda kan?"

"Iyaa NU, Rafa sama Janu adalah anak anak bunda gak ada yang lain."

"Nu pulang yuk, Janu harus ke RS" itu Nara mama Janu yang bersamaan papa Janu, Dion.

"Udah dulu ya, sana pergi" Widia melepas pelukannya dari Janu dan Janu mendekat ke arah orang tuanya untuk ikut ke RS

"Makasih ya Wid, udah ngerepotin kamu. Turut berdukacita ya Wid Rafa itu anak aku juga aku juga sedih liat Rafa Begini"

"Iya na gapapa, Janu juga anak aku. Sembuhin Janu dulu ya na aku kasian liat dia jadi murung"

"Iyaa Wid"

"Makasih sekali lagi ya Wid udah mau ngatin Janu, padahal kamu sama Candra juga sedih saat ini" ucap Dion

"Santai aja bro, Janu anak gue juga gak perlu berterima kasih" ucap Candra

•••

Setelah kejadian kemarin lusa Janu Engan makan dan keluar dari kamarnya dia di kamar hanya memeluk piala sahabatnya itu yang sudah izin kepada Widia dan Chandra untuk membawa pulang piala terakhir itu.

aku benci Seni | Noren.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang