tiga, pendaftaran

19 4 0
                                    

Hai cerita noren pertama nih, jadi maaf masih belum fasih

Btw cerita ini cuma flashback sebelum kejadian Rafa kecelakaan.

•••
Di kelas Rafa sedang ada jam kosong dan sekarang Rafa sedang bersama Nia dan Erika jangan tanya kenapa Rafa dekat dengan banyak teman wanita, bukanya gimana tapi teman wanitanya itu masih keluarganya sendiri.

"Raf gue Denger denger Lo mau daftar ikut lombanya?" Tanya Erika, Rafa menganguk "iya rik niatnya mau gue kasih liat aza pialanya kalo.... Dapet"

"Kili dipit, hilihh Lo mah setiap ikut lomba pasti bawa pulang piala!" Nia emosi tau! Rafa ini cowok bertalenta apa aja bisa, emang apa coba yang gak bisa sih Rafa lakuin? 'dapetin aza awokawok'

"Tau Lo, itu mah merendah buat meroket!"

"Hehe" Rafa hanya bisa memperlihatkan deretan giginya

"HEHE?!" Ucap Nia dan Erika bersamaan sampai satu kelas memandangi mereka

"Suttt diem nanti kedengeran Ampe ruang guru" ucap sang ketua

"Sorry lan" -erika

"Keceplosan lan" -nia

"Hmm, awas Lo berdua berisik lagi gue catet nama Lo berdua" tegas Alan sang ketua kelas.

"Iye iye iye, Ngerti gue jangan di catet dong, nanti posisi bendahara gue jadi jelek!" Ucap Nia sambil menatap tajam ke arah Alan.

"Gue boleh pegat jadi sodara Lo berdua gak? Gu... emmmp" ucapan Rafa terpotong karena mulut Rafa di sumpali makanan yang diam diam Nia bawa.

"Halah berisik Lo raf!" Rafa menunduk dan coba menelan makanan yang di sumpali oleh Nia.

"Raf lo mau tukeran gak sama gue?" Tiba tiba teman kelas Rafa ikut bicara "maksud?" Tanya Rafa pada temannya itu.

"Tukeran posisi, sepupu lo cantik cantik ealah" ucap Havis teman kelas Rafa.

"Bo... emmp" lagi dan lagi mulut Rafa di sumpali makanan lagi, namun kali ini Erika yang melakukannya.

"Gak ada! Sapa lu, najis Lo!" Ucap Erika pada hafis, lagi dan lagi Rafa berusaha menelan makanan yang di sumpali di mulutnya.

"Jahat banget omongan Lo Rik, sakit hati gue" ucap hafis dengan di buat buat sedih sesedih sedihnya.

"Huekkk" Rafa, Erika dan Nia ber ekting sok muntah dan teman teman di kelas yang dari tadi menyimak tertawa berjamaah.

•••

Di sisi lain, di Kelas IPS lebih tepatnya kelas Janu. Mereka sedang mendapatkan latihan ujian dengan mati matian mana pengawasnya Bu Titin yang galak banget:(

"Anjing dadakan banget ujiannya, gue yakin di kelas Rafa lagi jam kos nih orang Bu Titin di sini" batin Janu

"Janu jangan ngelamun"

"Iya Bu maaf"

"Kann anjing emang"

Setelah Janu di tegur tadi akhirnya Janu fokus ke latihan ujiannya kembali dengan tertekan.

Okey kita kembali ke Rafa lagi, saat Rafa sedang bercanda bersama saudara perempuannya dan teman temannya Bu Tia, guru pengurus lomba ngelukis datang ke kelas renjun.

"Renjunnya ada?" Renjun menoleh saat namanya di panggil "iya Bu kenapa?" Tanya renjun.

"Sini bentar nak, ibu mau urus pendaftaran kamu ikut lomba" renjun mengangguk paham lalu mengikuti Bu Tia di belakangnya.

Rafa di bawa Bu Tia ke ruang BK, Rafa tak takut untuk masuk ke ruangan itu karena dirinya sudah bolak-balik ke ruangan itu bukan karena ia nakal, tapi karena presentasi.

"Ini Rafa, kamu tinggal tandatangani aja ini semua, mulai besok kamu latihan ngelukis di ruang seni sama saya ya?" Jelas Bu Tia, Rafa menganguk lalu menandatangani kertas lomba itu.

"Terimakasih ya Rafa, kamu boleh pergi sekarang"

"Iya Bu sama sama, saya ikut karena ini hobi saya Bu"

"Iyaa nak sekali lagi makasih ya?"

"Iya Bu, kalo begitu saya pergi ya Bu?"

"Iya Rafa."

•••

Fiuh akhirnya latihan ujian sudah selesai dari dua detik yang lalu:) dan Bu Titin pun sudah pergi meninggalkan kelas.

Xio yang berbeda duduk di depan Janu menoleh ke arah belakang "Nu, gue mau ngomong sama Lo boleh?" Janu menganguk "berdua, di taman belakang." Ucap xio lalu pergi, Janu pun menyusul di belakang.

Setelah di taman belakang sekolah, xio berbicara "nu gue tau Lo udah tau gimana sahabat gue kan? Gue baru tau Balangan ini dan ternyata Lo udah tau juga"

"Iyaa gue udah tau semua akal busuk aza selama ini" -janu

"Gue punya firasat hal buruk sama Rafa..."-xio

"Maksud Lo?"-janu

"Iya."-xio

"Gue pergi."-xio

•••

Sekarang sudah jam istirahat karena latihan bujian untuk anak IPS sudah kelar, Janu menghampiri Rafa ke kelasnya untuk di ajak ke kantin sekolah belakang.

"Kenapa gak di kantin bersih aja sih ni, ntar citra gue rusak lagi"

"Halah Lo juga biasa gini di luar sekolah raf!"

"Ya di luar, gak di sekolah kan!?"

"Bodo gue gak perduli, gue di kantin bersih." Ucap Rafa kamu meninggalkan Janu, namun tangan Rafa di tarik Janu untuk duduk di kursi kantin saat ingin pergi.

"Anjing!" Rafa refleks mengatakan itu karena kesakitan.

"Duh anak pinter di sekolah ngomong kasar guys!" Goda Janu pada Rafa

"Sialan" Rafa tersenyum kecut lalu pasrah kepada Janu. "Apa?" Tanya Rafa

"Lo sini aja gue punya firasat Lo bakal gak baik baik aja Raf, Lo sama gue terus ya jangan pisah dari gue." Rafa bingung "maksud Lo apa, kaya gue bakal mati aja"

"Ya terserah Lo mau ngomong apa, yang paling penting Lo jangan jauh jauh dari gue!"

"Apaan sih nu, eh gue lakik ye bukan bencong!"

"Lo mau jadi bencong raf?" Setelah perkataan itu pipi Janu kena tonjok Rafa sampai mengeluarkan darah di sudut bibirnya.




One shot nih buat penutup pan👇

One shot nih buat penutup pan👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Janu: sini raf Lo pake rok bentar

Apaan sih anjing!, Gak mau gue!! :Rafa

Janu: gapapa bentar doang buat ultah Lo nanti aip ini gue sebar

Anjing Lo :Rafa

Akhirnya Rafa pasrah dan memakai rok Itu, lalu mereka berdua di potret oleh Nia yang sedang bermain di rumah Rafa.

aku benci Seni | Noren.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang