03.

9 1 0
                                    

HAIIII

cie kangen sm ak yhh

happy reading all

jangan lupa vote and komen!❤️










_________________________________





Kanaya berusaha untuk mendudukkan dirinya di kursi meja belajarnya. Ia menatap dirinya sendiri di depan cermin.  Hancur. Hanya itu kata yang bisa menggambarkan bagaimana kondisi wajah Kanaya. Bekas tamparan ayah nya kemarin juga masih merah. Kanaya berusaha untuk membuat luka itu tidak terlihat.

Jam masih menunjukkan pukul 04.00 pagi, ia bisa bersantai sebelum seluruh anggota keluarga nya bangun dan menjadikan Kanaya pembantu. Kanaya menghela nafas panjang, tangannya terulur mengambil sebuah foto di dalam laci nya.

Di foto itu ada sebuah keluarga yang sangat bahagia, di saat Kanaya berusia 3 tahun ayah dan bundanya masih saling menyayangi. Keluarga itu terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia.
Sampai di saat kanaya berusia 5 tahun keluarganya itu hancur. Bundanya Kirani selalu mendapatkan sikap kdrt (kekerasan di dalam rumah tangga) dari ayahnya. Dan Kanaya yang usianya masih sangat muda itu menyaksikan nya. Bahkan ia juga ikut tersiksa seperti Kirani.

"KAMU SAMA ANAK KAMU INI SAMA AJA, PEMBAWA SIAL!!" itu edward katakan setiap menyiksa kedua perempuan malang tersebut.

Edward mulai bersikap kasar semenjak kantornya mengalami masalah, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Kirani ataupun kanaya. Bayang bayang dimana Edward memukul kepala Kirani dengan tongkat golf miliknya. Darah segar itu mengalir dari kepala dan hidung Kirani.

Kanaya yang saat itu berusia 8 tahun, ia menangis melihat darah bercucuran dimana mana. Sekeras apapun erangan dari kirani tidak ada orang yang datang ke rumahnya. Kanaya menangis, ia bisu dan tidak bisa berbuat apapun lagi.

Dan di saat Kanaya berusia 13 tahun bundanya di nyatakan meninggal karena  selama 8 tahun ia mendapat siksaan dari Edward. Tetapi polisi tidak mengindahkan surat yang Kanaya berikan. Membuat Edward jadi sangat bebas dan tinggal menyingkirkan Kanaya.

Kanaya menangis, ia membenci waktu dimana ia harus mengingat hal menyedihkan itu. Ia tersadar jam sudah menunjukkan pukul 04.45 ia harus bersiap untuk berangkat nanti, dan tentu membuat sarapan dan membantu keluarganya lagi.

Selesai mandi, Kanaya sudah rapih dengan seragamnya ia juga sudah menyetrika seragam milik elina, baju kerja ayahnya, dan juga pakaian yang akan mama tirinya kenakan untuk arisan pagi ini. Kanaya meletakkan itu di kamar mereka, dan kembali ke dapur untuk membuat sarapan. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 05.30.

Kanaya menulis di note yang ia tempel pada kulkas rumahnya.
"Semua udah aku siapin, aku pamit ke sekolah" -kanaya

Kanaya langsung berlari keluar dari rumah, ia menghindari untuk bertemu keluarganya. Kanaya tiba di sekolah pukul 05.50 ia sengaja datang lebih awal untuk mampir di perpustakaan.
Kanaya ingat, ini adalah hari pertama Reyhan menjadi anak baru di kelasnya nanti. Semoga saja Elina tidak mengetahui hal ini, ia takut Elina akan berkata yang tidak tidak pada ayahnya. Dan berakhir Kanaya harus menerima hukuman lagi.

Kanaya tiba di perpustakaan, ia mengambil beberapa buku lalu mendudukkan dirinya di dekat jendela.

Ponselnya bergetar, menunjukkan pesan dari Reyhan.

Ponselnya bergetar, menunjukkan pesan dari Reyhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark Time'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang