I'm Fine 11

797 80 22
                                    

Plak

Plak

Bugh

Bugh

Duk

Suara pukulan terdengar berutal,Heeseung pemuda itu sedang menyiksa adik bungsunya tanpa perasaan.Sunoo hanya bisa menangis dan memohon Ampun,ia tidak menduga jam 3 pagi sang kakak sulung tiba tiba masuk ke dalam kamarnya dan langsung menyeretnya ke kamar mandi...

"Berapa kali aku katakan,Jangan muncul saat aku dan adik adikku sedang bahagia Bodoh!!!"ujar Heeseung sambil berjongkok,jari telunjuknya terus mendorong kasar kening yg hampir dipenuhi oleh Darah itu

"Ma-maaf"Lirih Sunoo,kepalanya pening seluruh tubuhnya sudah mati rasa ia memandang Sendu Kakak sulung yg senantiasa menatapnya datar

"Renungi kesalahan,mu!!!" Heeseung pun menendang Tubuh lemah itu,ia kemudian menyalakan shower yg langsung membasahi tubuh Sunoo

Heeseung berdecak melihat mata rubah itu semakin sendu,ia kemudian keluar dari kamar mandi sempit meninggalkan Sosok Lemah itu

****

"Hyung,nanti kalau ddeonu udah besal,ddeonu pengen jadi Bintang"bocah kecil itu berceloteh,sang kakak yg mendapat giliran tidur bersamanya kini hanya tersenyum.

"Kenapa ddeonu pengen jadi Bintang?"sang kakak mengusap Surai hitamnya dengan lembut

"Kalena Bintang itu indah,Hyung suka lihat bintang kan?"mata rubah itu berbinar,dua anak itu memang sedang duduk di balkon untuk melihat bintang.duduk berdua dengan selimut tebal melapisi tubuh mereka

"Tapi Hyung lebih suka lihat Ddeonu"Goda sang KK

"Benalkah?"mata rubah itu mengerjap lucu

"Tentu saja,Kau kan adik kesayangan ku."

"Ddeonu juga sayang Hyung"

Kilasan kenangan berputar di ingatan pemuda Tertua Keluarga Lee yg sedang Duduk termenung menghadap langit malam di balkon..

"Andai kau bukan perusak keluarga,Aku akan menyayangi mu melebihi janjiku saat kecil ddeonu"

****

Seminggu berlalu sejak insiden kekerasan itu,Kehidupan Sunoo kini benar benar berubah...

Ni-ki yg tiba tiba menghilang,para saudaranya yg semakin kejam dan perubahan yg paling terlihat adalah kehidupannya di sekolah yg tidak setentram dulu lagi...

"Uang!!!"tangan besar itu mengadah di hadapan pemuda yg duduk berlutut dengan seragam basah,Aroma tidak sedap tercium jelas..

"A-aku tidak punya uang"ujar Sunoo gemetar

"Kau pikir kau bisa membodohi ku,hah?"Jackson si pentolan sekolah itu berlutut di hadapan Sunoo,dengan secepat kilat ia menjambak keras Surai si pemilik mata rubah itu..

"shhh,a-aku benar benar,shh ti-tidak punya uang"matanya terpejam menahan perih

"CK,dasar tidak berguna!"Jambakan itu di lepas, Jackson bangkit dan dengan sekuat tenaga menendang pemuda mungil di hadapannya

"ayo pergi!"ujarnya,kemudian Jackson dan para gengnya pergi meninggalkan Sunoo yg memejamkan mata

*****

Sunoo termenung di dalam kamarnya, ia baru saja pulang setelah sadar dari pingsan yang disebabkan oleh Jackson dan gengnya.

Ia tersenyum sendu, kadangkala ia selalu berpikir. Untuk apa ia dilahirkan jika tidak ada satupun yang menginginkannya, ia hanya manusia biasa bukan?!

Ia merindukan sahabatnya, ingin menghubungi Ni-ki pun tidak bisa. Handphonenya masih berada di kendali kakak ke-empatnya...

"Uhh bersabarlah, setidaknya tunggu sampai tengah malam." Ia bergumam sembari mengelus perut kecilnya, pemilik mata rubah itu sedang lapar namun apa daya. Dirumahnya sedang ada tamu kakak²nya, tadi saat masuk rumah pun dia lewat pintu belakang itu pun mengendap-endap...

"Besok aku harus mencari pekerjaan baru, uang tabunganku semakin menipis." Ia berbaring di ranjang sempitnya, menatap atap kamarnya dengan sendu.

Di Samping itu, di ruang tamu keluarga Lee bersaudara suasana sedikit mencekam.

"Aku menemukan bukti terbaru mengenai kecelakaan 17 tahun yang lalu" ujar pria paruh baya dengan setelan jas hitam yang duduk di samping Heeseung

"Setelah sekian lama?" Sahut Jake, ia menggeleng tak habis pikir

"Rekaman CCTV itu baru bisa diputar sekarang, anda tau kan. Kecelakaan ini memang sudah direncanakan sejak lama oleh pelakunya" Mr Choi menatap serius ke 4 pemuda di depannya

"Iya, jadi bukti apa yang paman dapat?" Tanya Jay tenang

"15 menit setelah Nyonya Kim tewas, tuan Raex keluar dari rumah ini dengan terburu-buru. Dia pergi sebelum tuan Heeseung pulang sekolah,"Mr Choi mengeluarkan beberapa lembar foto beserta memutar rekaman video singkat di laptopnya.

Setelah melihat itu semua, Lee bersaudara termenung, Sedangkan Mr Choi menghela napas panjang...

*****

Kini jarum jam sudah menunjuk angka 1, yang artinya jam 1 Pagi.
Sunoo dengan langkah tertatih mengendap ke dapur, ia berharap setidaknya ada air minum yang layak di dapur.

"Huh, Terimakasih Tuhan." Sunoo tersenyum tangannya dengan gemetar menuang air putih dalam teko kaca ke dalam gelas yang ia temui di meja makan.

Air matanya menetes, ia merasa sangat menyedihkan. Uangnya memang ada namun jika membeli makanan akan langsung habis jadi paham kan, ia menyimpan uangnya untuk kebutuhan yang lain.

"Huh, akhirnya kenyang juga. Baiklah ayo kembali ke kamar dan tidur" ia kemudian berlalu dari dapur tanpa mengetahui sepasang mata mengawasinya sejak ia datang ke dapur.

"Jake?" Tepukan di bahunya mengagetkan pemuda yang nampak bersembunyi di Balik tembok dapur itu.

"Kau mengagetkan ku, Hyung!"

"Haha maaf, kau sedang apa?" Tanya Heeseung sambil menelisik dapur.

"tidak sedang apa-apa Hyung, aku hanya menelisik dapur sebelum masuk."

"Ini sudah malam, jika kepentingan mu di dapur sudah selesai, segera ke kamar. Mengerti?" Titah Heeseung tegas

"Iya, Hyung" sahut Jake patuh.

TBC

HUAAA HELLO GUYS....
aku baru bisa Update sekarang hihi.
Lagi sibuk banget jadi Maba, berhubung bentar lagi aku ultah.
Jadi aku bakalan berusaha update terus sampai hari H ultahku, buat membagi kebahagiaan ke kalian.

Thank you❤️

























l'm Fine (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang