Chapter 2✅

174 15 1
                                    

My Cupid Love
02

Happy reading 💕


"Jadi gimana?" tanya Dilraba, dia menyuapkan smpit ke mulut. Cheng Xiao berhenti sejenak lalu mengutarakan apa yang dipikirkannya.

"Kita sudah apain tuh gadis? Perasaan belum mulai juga. Kamu juga  tadi main narik-narik seenaknya saja, 'kan. Lebih baik Zhan tak bertemu gadis itu dia terlalu manja dan kecentilan dengan Zhan, aku heran bagaimana mereka bertemu?" Dilraba mengamati setiap tindakan gadis kasar di depannya, dari menusuk-nusuk nasi lalu memakan lauk dengan sadis. Dia juga akan menggerutu tentang tingkah gadis yang membuat pedih mata.

Jika Cheng Xiao heran akan pertemuan Liu Mian, maka Dilraba juga bingung. Bagaimana pertemuan Xiao Zhan dengan gadis di depannya, gadis yang kepribadian terbanding terbalik dari pemuda manis itu. Sikap lembut dan tenangnya, bertemu dengan sikap kasar dan juga amburadul dari gadis Cheng.

Dilraba mengunyah kembali sambil melihat gadis di depannya. Dapat dilihat kekesalan yang memuncak, mulut mengunyah dengan sekali menggerutu dan memaki gadis yang bernama Liu Mian.

"Kau ingin melakukan apa memang?" tanya gadis itu setelah meminum jus pesannya.

Cheng Xiao tiba-tiba memiliki ide yang menggiurkan, sedangkan Dilraba yang melihat senyum manis itu. Mengangkat bahu selagi dia
diikut sertakan, Dilraba baik-baik saja.

Meminggalkan dua gadis itu, kini beralih pada suasana ruang kelas. Sehabis suap-menyuap mereka kini berbincang serta masih dengan duduk berhadapan.

"Bagaimana kabar Paman Han?" Buka Xiao Zhan.

"Ayah sehat, dia sering menanyakanmu, kapan kau akan datang lagi. Apa terjadi sesuatu?"

Xiao Zhan memandangi Liu Mian dengan intens, banyak hal yang ingin diutarakan. Rangkaian kata telah tercipta di benak Xiao Zhan, namun dia cukup ragu akan balasan yang akan diterima. Diam adalah kunci, dan menahan merupakan benteng yang harus dibangun kokoh agar tidak mudah rubuh.

Yang Zi sedikit heran dengan Xiao Zhan akhir-akhir ini, seperti ada yang mengganjal dari pemuda tersebut. Xiao Zhan jarang mengunjungi ke rumahnya, bahkan kini bisa dihitung jari saat menyapa dirinya.

"Apa ada yang salah?" Penasaran menghinggapi Liu Mian, di otaknya sudah ada spekulasi tentang Pemuda Xiao.

"Hah ... tidak. Kembalilah, sebentar lagi bel masuk, tidak perlu dipikirkan." Zhan menepuk-nepuk kepala Liu Mian pelan. Melihat jam yang tinggal lima menit sebelum bel berbunyi.

"Baiklah, bye Zhan." Dia berjalan sebelum berbalik lagi, Zhan yang mengikuti otomatis berhenti dan menunggu. "Bisa kita pulang bersama, aku ingin ke tempat itu seperti dulu. Boleh?"

Xiao Zhan menggeser tubuh gadis itu ke samping sebelum menjawab, karena posisi mereka berada di depan pintu bagian belakang. Agar mereka yang ingin masuk maupun keluar bisa lewat. "Apa kau ingin ke sana?" Dua tangan Xiao Zhan berada di bahu Liu Mian dengan Zhan melihatnya lekat.

"Hn, mau, ya! Sekali saja, ya, Zhanzhan." Kedua tangan menangkup di depan dada.

"Baiklah," kata Zhan pada akhirnya, dia tak bisa menolak jika memang gadis itu menginginkannya. Apalagi Xiao Zhan rapuh akan panggilan itu dan juga mata anjing yang minta dipungut di bawa pulang.

"Yey, kau yang terbaik," serunya semangat sampai refleks mencium pipi Zhan dan berlalu pergi. Xiao Zhan yang diperlakukan seperti itu pun, hanya tersenyum tipis akan tingkah gadis itu. Tak habis pikir setelah mendapatkan apa yang diinginkan, jadi tak ada lagi  kata Zhanzhan yang terucap.

My Cupid LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang