2

577 71 3
                                    

Sembari berjalan di koridor mereka asik mengobrol
"Kasian, masa hari pertama udh bonyok gini" kai terkekeh membuat yeonjun geram.

"Kaya nya sepatu gue cukup keras buat timpuk lo" geram yeonjun dan mengangkat salah satu kepalan tangan nya

"Galak juga lo"

Yeonjun mendengus mengabaikan kata kata dari namja bule itu

"Yang tadi siapa?muka nya serem belagu lagi?" yeonjun bertanya dengan raut muka polos membuat kai menoleh lalu tertawa.

"Maksud lo bigboss?" ucapnya

" dia mana ngerti bigboss woy! Itu tadi namanya choi soobin,anak pemilik sekolah ini.jadi lo hari ini benar benar apes karena harus berurusan dengan dia. Soobin itu paling anti jika barangnya disentuh orang lain apa lagi sampe di rusak.jadi siapkan mental lo."  kai dan taehyun melepaskan tangan nya dari bahu yeonjun. Kini yeonjun sudah berada disebuah ruangan serba putih dengan beberapa poto  terpajang,
"Ini dimana?" tanya yeonjun

Kai membisikan sesuatu di telinga yeonjun "markas" selamat bersenang senang bersama boss!

Lalu dua mahluk tadi menghilang dibalik pintu, meninggal yeonjun dengan namja dingin tadi.

Yeonjun dengan tertatih tatih berjalan menuju sofa putih yang ada disamping pintu. Bulu kuduknya meremang seolah akan terjadi bencana yang besar.

"Ekhem"  seorang berdehem membuat yeonjun mau tak mau menatap orang itu. Namja bermata hitam legam itu berjalan menuju kearah yeonjun dan melemparkan sebuah berkas kearahnya.

"Apa ini?" tanya yeonjun sembari membuka berkas yang diberikan secara kasar itu.  Yeonjun membulatkan mata nya melihat isi berkas laporan itu. Disana tertulis  total ganti rugi atas apa yang terjadi tadi. Pikirannya tadi salah, dia pikir namja ini akan memaafkan nya tanpa ada ganti rugi sedikit pun. Namun dia salah, siapa coba yang tidak minta ganti rugi jika barangnya di rusak?

Apalagi ini sebuah mobil. Dan yeonjun berani bertaruh jika mobil itu pasti masuk dalam kategori mobil mewah dengan harga selangit.

"Apa? Dua puluh juta?cuma karena goresan kecil ? Gue dapat uang segitu dari mana coba?"

Namja bernama soobin itu mengangkat bahu nya, tangan yang dia masuk kan kedalam saku dia keluar kan untuk mengambil minuman kaleng dari kulkas yang ada disana.

Bagaimana mungkin seorang namja yang baru saja dia temui  ini akan berbaik hati kepadanya? Apalagi setelah dirinya membuat lecet mobil kesayangan nya itu.

"Seminggu" katanya tiba tiba sambil meneguk minumannya.

"Seminggu? Apa?" tanya yeonjun bingung.

Soobin menaruh kaleng minumannya diatas nakas. "Ganti rugi" lanjut nya

"Lo kira gue mau ganti rugi cuma karena goresan kecil? Lo kira nyari uang gampang?"

Soobin merogoh sakunya dan mengetikkan sesuatu dalam ponselnya lalu meletakkan ditelinga kanan nya.

"Telpon siapa Lo?" tanya yeonjun

"Polisi"  balasnya dengan ekspresi yang sama.

Yeonjun membelalakan mata nya tak percaya ketika kata "polisi" keluar dari mulut soobin. Bagaimana tidak? Yeonjun kan takut sekali jika harus ber urusan dengan polisi. Dia segera berdiri menuju soobin dan mencoba merebut ponsel yang sudah ada ditelinga namja itu. Namun tidak berhasil karena namja itu mengangkat ponsel nya ke atas sehingga sulit untuk yeonjun menjangkau nya.

Yeonjun menghentak hentakan kaki nya kesal walaupun masih sakit rasanya.

"Iya, gue bakal ganti rugi. Tapi lo jangan telpon polisi" ucap yeonjun kesal.

Soobin melihat yeonjun sekilas, lalu menutup ponsel nya, namja itu menatap yeonjun dengan sorot tajam dan ekspresi yang datar. Membuat yeonjun berpikir apakah orang yg didepan nya ini patung?

"Ada cara lain?buat gue ganti rugi? Gue gak punya uang sebanyak itu"  tanya yeonjun

Alis soobin terangkat sebelah mendengar pertanyaan itu.

"Gue cuma orang miskin yang dapat beasiswa disini atas usaha gue sendiri, gue pasti bayar tapi ngga semua nya. Separuhnya gue bayar pake tenaga. Gimana kalo gue jadi asisten pribadi lo? Atau pembantu lo?" ujar yeonjun

Soobin menimang ucapan yeonjun barusan.

"Deal"

Satu kata yang membuat yeonjun bernafas lega. Walau tak seluruhnya.

Setelah semua sudah dirasa beres dan tidak ada yang perlu dibicarakan. Yeonjun berjalan dengan tertatih tatih keluar  dari ruangan terkutuk itu. Bibirnya terus dia gigit untuk menahan rasa sakit yang menyerang seluruh tubuhnya akibat terjatuh dari sepedanya, dia sudah berkeliling untuk mencari UKS disekolah itu namun, hasilnya nihil. Dia tidak menemukan apapun kecuali kelas, kelas, dan kelas.

Brak

Yeonjun kaget ketika lagi lagi dia menabrak seseorang. Entah mengapa dia menjadi sosok yang sangat ceroboh

"Kumohon jangan lagi" batin yeonjun

Sebuah tangan telujur dihadapan yeonjun.

Yeonjun menerima uluran itu dan tersenyum setidaknya ada orang baik disini.

"Lo yeonjun kan?" tanya seorang namja dengan ekspresi yang terkejut bukan main.

"Lo kok tau?" yeonjun bertanya dalam hati rasanya dia pernah melihat namja ini, tapi lupa dimana dan kapan.

Namja itu terkekeh melihat yeonjun yang kebingungan. Dia kembali mengulurkan tangannya untuk kedua kalinya. Tetapi kali ini uluran perkenalan. "Gue beomgyu, teman lo waktu SMP"

Yeonjun berpikir sejenak, lalu dia memekik ketika dirinya betul betul mengenali namja yang didepannya ini

"Oh, lo! Kenapa gue bisa lupa sama lo? Lo beda banget sekarang!, gimana kabar lo?" tanya yeonjun tak menyangka bisa ketemu teman  sebangkunya dulu waktu pertama masuk smp.

.

.

.

.



Bad boy Soobjun [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang