Oh, lo! Kenapa gue bisa lupa sama lo? Lo beda banget sekarang!, gimana kabar lo?" tanya yeonjun"Baik hyung, waktu smp gue pindah ke paris. Entah kenapa bokap gue balik lagi ke korsel, ya gue nurut aja, lo tau kan bokap gue galak" jelas beomgyu sambil terkekeh, begitu pula dengan yeonjun setelah mendengar penjelasan dri teman lama nya.
"Jadi, orang yang baru populer ini hyung?" lanjut beomgyu
Yeonjun memiringkan kepalanya menatap bingung beomgyu
"Hyung jadi perbincangan satu sekolah"
"Ah.. Jangan bercanda, masa cuma karna gue nabrak mobilnya soobin jadi seheboh itu?"
"Hyung sih, jangan panggil namanya disini bisa kena masalah ntar hyung, soobin itu satu angkatan diatas kita dan yang perlu hyung tau dia itu most wanted nya sekolah ini, udh tampan tajir pula.siapa coba yang gak tergiur sama dia?" jelas beomgyu
Yeonjun mendengus "gue gak peduli gyu, cowok songong kek dia gak pantes dipuji puji" ucap yeonjun
.
.
.
.
Yeonjun tidak menyangka ketika pak yoongi guru pembimbing kelas 11 mengatakan bahwa dia berada di kelas IPA - 2 dan itu artinya dia satu kelas dengan beomgyu lagi.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi setengah jam yang lalu. Yeonjun yang harus menyalin jadwal pelajaran dan membawa buku buku pinjaman dari perpustakaan. Gimana nasib nya jika sepedanya saja rusak seperti itu dan sekarang barang yang dia bawa sangat banyak.
Yeonjun mengangkut tujuh buku paket tebal sembari menuruni tangga dengan hati hati badan nya masih memar terkadang berdenyut sakit, dia memilih mengacuhkan rasa sakit itu. Yeonjun telah sampai di parkiran lalu meletakan buku paket itu ke dalam tas ransel nya, mencoba untuk menaiki sepeda nya namun benda itu tidak kunjung mau berjalan, yeonjun segera mengecek kebawah "fu*ck bannya kempes!" gerutu yeonjun, dengan perasaan dongkol yeonjun menuntun sepedanya menuju rumah nya.
Cahaya matahari sungguh terik siang ini, entah sudah berapa kali namja itu mengecek arloji yang melingkar di tangannya
Tittt...tittt..
Suara klakson membuat yeonjun terkejut, seorang pria dari atas motor sport bewarna merah yang tiba tiba saja berhenti disamping yeonjun.
Yeonjun tampak terkejut, dia menoleh kesumber suara dengan raut wajah kebingungan
Pria itu lalu membuka helm hitam nya. Membuat yeonjun mendengus
"Sepeda lo kenapa?"
"Lo liat aja sendiri, ban gue kempes"
"Gue anter aja gimana?" ajak taehyun
"Gak mau gue, lo ntar minta bayaran kan? Ujar yeonjun
" gak lah, tapi gue cuma mau tau nomor teman lo yang mirip beruang itu" jelas taehyun
Yeonjun mencoba mengingat ngingat
"Ohh, dia teman lama gue kenapa?" lalu beberapa saat yeonjun menatap taehyun mengejek" lo suka sama beomgyu? Ntar gue kasih tau tapi lo harus anter gue balik" tawar yeonjun
Jadi namanya beomgyu batin taehyun "oke!"
Yeonjun tersenyum lega, dia tidak perlu berjalan ke rumah nya dengan keadaan kaya gini
"Sepeda lo ntar gue urus, gue orang nya bisa dipercaya"
Dengan arahan yeonjun, taehyun sudah sampai didepan rumah bernuasa coklat lalu yeonjun menepuk pundak taehyun mengucapkan terimakasih.
"Sepeda lo bentar lagi sampai, jangan lupa janji lo tadi"
Yeonjun menganguk lalu menuliskan sesuatu di kertas, setelah itu dia memberikan itu kepada taehyun.
Taehyun menerima kertas itu, lalu meninggalkan perkarangan rumah itu.
.
.
.
.
Yeonjun merebahkan dirinya disofa, kaki nya masih perih karna kejadian tadi pagi, mengingat muka dingin soobin membuat nya kesal. Lalu bergegas berganti baju dan membersihkan dirinya
.
.
.
.
"Kopi satu dengan cake coklat satu untuk meja nomor 2"
"Baik" yeonjun tersenyum lalu membuatkan pesanan yang telah dipesan.
Dia mengenakan apron maroon bertulis "barista" disinilah yeonjun bekerja disebuah cafe tepatnya disebuh pusat kota untuk membiayai kebutuhan nya, kafe ini sangat ramai banyak sekali remaja remaja yang datang, membuat yeonjun kewalahan
Menu menu dicafe ini juga tergolong murah dan enak, gaya desain kafe yang sangat kekinian membuat kafe ini semakin menarik minat pengunjung bahkan cocok dibuat Foto foto untuk menambah post instagram.Yeonjun menjelajahi penjuru cafe untuk mengantarkan pesanan yang diminta, namun dia tidak menemukan nomor meja itu, dia tersenyum lega saat meja nomor tiga itu terlihat, meja itu berada dipojok kafe tempat yang jarang dijamah pengunjung, tanpa basa basi yeonjun segera menuju meja tersebut.
"Silahkan pesanan nya tuan-" deg!"
Jantung yeonjun berdebar, saat itu seorang namja yang memesan kopi tadi tidak lain adalah soobin, pemilik mobil yang yeonjun tabrak tadi pagi. Namun, ekspresi namja itu tidak menampilkan raut wajah terkejut sedikit pun, seperti biasa wajahnya selalu datar tanpa ekspresi.
Yeonjun berjalan cepat menjauhi meja itu dengan keringat di bagian wajah nya, dia tidak tau kenapa tapi dia tiba tiba takut, rasa takut itu menjalar.
"Ada apa yeonjun?" tanya jimin pemilik kafe itu setelah melihat wajah yeonjun yang tiba tiba memucat.
" saya tidak apa apa pak"
Jimin tahu jika namja didepan nya ini lgi berbohong, terlihat sekali dari raut wajahnya namun dia memilih diam dan melanjutkan pekerjaan nya, diam diam memperhatikan karyawan nya itu untuk memastikan namja itu baik baik saja.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad boy Soobjun [On Going]
FanfictionChoi Soobin namja dingin tanpa perasaan. paling anti jika barangnya disentuh oleh siapa pun apalagi sampai rusak. dia mengira hidup nya akan terus menerus hitam putih namun, dengan datang nya Choi Yeonjun dalam hidupnya membuat nya lebih berwarna. C...