"Halo..." Sapa seseorang yang sedang berdiri menghalangi pintu masuk apartemen. Dibelakangnya berdiri satu orang lagi.
"Ya?" Jawab Junkyu yang kebetulan berdiri paling dekat dengan pintu masuk. Ia tidak mengenal laki-laki yang tengah berdiri menghalangi pintu apartemen papanya ini.
"Apakah ini kediaman tuan Zhang?" Ujar orang tak dikenal itu.
"Ya benar, ada perlu apa anda dengan tuan Zhang?" Tanya Junkyu sopan. Namun membuat Haruto melirik bingung ke arah Junkyu lantaran panggilan yang digunakan oleh Junkyu untuk papanya. 'Tuan Zhang', Junkyu kan bisa langsung memanggil papanya dengan sebutan 'papa'. Kata 'tuan' terlalu asing untuk memanggil seseorang yang memiliki hubungan darah secara langsung dengan kita bukan? Atau Haruto yang terlalu banyak pikiran?
"Apakah ada orang dewa atau orang lain selain dirimu, nak? Bolehkah saya masuk terlebih dahulu? Apakah saya boleh berbicara dengan orang dewasa lain yang ada disini?" Tanya orang itu.
"Ah iya, maaf silahkan masuk. Anda bisa bicara dengan paman-paman saya." Ujar Junkyu mempersilahkan orang tadi memasuki apartemennya.
"Maaf mengganggu waktu tuan-tuan sekalian. Saya Kang Dae, manajer restoran tempat tuan-tuan terakhir kali berkunjung. Kami kesini bermaksud menyampaikan informasi mengenai tuan Zhang. Kami telah menemukan rekaman CCTV terakhir dari restoran kami sebelum tuan Zhang menghilang. Kami mengetahui setelah mengecek ulang semua rekaman CCTV restoran. Sewaktu kita melakukan pengecekan bersama malam itu, kami melewatkan satu buah CCTV yang kebetulan hari itu rusak. Kami memperbaikinya dan mendapatkan rekaman keberadaan tuan Zhang. Ini rekaman yang kami dapatkan."ujar Kang Dae.
"Terima kasing atas informasinya, tuan Kang. Boleh kami melihatnya sekarang?" Ujar Xiumin.
"Tentu tuan, sebelumnya saya boleh pinjam laptop?" Ujar Kang Dae.
"Ah, pakai laptop saya saja, paman." Ujar Junkyu mengeluarkan laptopnya dari tas sekolah dan meletakkannya ke atas meja.
Kang Dae menghidupkan laptop kemudian memasang flashdisk pada laptop, menampilkan sebuah video rekaman dari CCTV yang sedikit terganggun. Menit-menit awal video diputar, hanya menampilkan lorong kosong dengan pintu hitam yang tak terlalu besar di ujung lorong tersebut. Pencahayaan lorong tersebut cukup baik, namun menithmenit selanjutnya, rekaman CCTV tampak terganggu dan sekilas menampilkan dua sosok laki-laki dewasa. Satu laki-laki memapah laki-laki dengan tubuh yang agak kecil. Kemudian diikuti oleh dua orang laki-laki dewasa lagi dibelakangnya. Kemudian video menjadi blur dan mati sebelum empat sosok tersebut keluar dari restoran menuju pintu tersebut.
"Itu papa! Tubuh yang sedang dipapah itu papaku, paman." Mata Junkyu melebar saat melihat sosok berbadan kecil didalam video yang sedang diputar.
"Tenang, Kyu. Kita akan mencari papamu sampai ketemu." Ujar Kyungsoo menenangkan Junkyu sembari mengusap lembut rambutnya.
"Pintu itu...."
"Pintu itu biasanya digunakan oleh tamu VVIP restoran kami untuk menghindari reporter, fans, atau lain sebagainya. Kami menyediakan pintu itu agar mereka bisa meninggalkan restoran dengan nyaman tanpa perlu bertemu orang-orang itu. Hanya sedikit yang tahu tentang pintu itu. Beberapa artis seperti tuan-tuan sekalian dan beberapa konglomerat yang mengetahui tentang pintu itu. Pada malam itu hanya ada dua kelompok orang yang mereservasi restoran kami. Tentu saja tuan-tuan dan satu orang lagi adalah konglomerat berpengaruh dinegara kita." Ujar Kang Dae.
"Siapa konglomerat itu, tuan?" Tanya Baekhyun, yang lain mengangguk setuju.
"Orang itu berasal dari Kim Corp. Yang mengadakan malam malam dengan kliennya. Kami melihat klien tuan Kim keluar lewat pintu depan restoran. Tapi, sampai kami menutup restoran, tak seorangpun yang melihat tuan Kim keluar dari restoran. Kemungkinan terbesar, orang yang ada didalam video itu memang tuan Zhang dan tuan Kim beserta bawahannya." Tandas Kang Dae.
Akhirnya pencarian Lay menemui titik terang. Mereka setidaknya mengetahui siapa yang harus mereka temui untuk saat ini. Semua wajah disana tampak sedikit lega. Tidak setegang tadi dan beberapa hari yang lalu.
"Untuk saat ini, hanya itu yang bisa saya sampaikan, tuan. Jika ada perkembangan informasi, kami akan segera memberitahukannya kepada anda sekalian. Kalau begitu kami permisi dulu tuan." Ujar Kang Dae.
"Baik tuan Kang, terima kasih banyak untuk informasi dan kerjasamanya." Ujar Xiumin.
"Sama-sama tuan, kami permisi dulu" ujar Kang Dae keluar dari apartemen itu.
"Berarti sekarang kita hanya perlu mencari keberadaan Lay dengan bertanya pada orang-orang dari Kim Corp." Gumam Chanyeol.
"Kau benar, tapi ngomong-ngomong....kenapa tuan Kang bisa tau alamat Lay hyung?" Tanya Kai heran.
"Benar juga kata Kai, kenapa tuan Kang tahu alamat Lay hyung?" Tanya Chen.
"Siapa yang memberitahu alamat Lay hyung kepadanya?" Kini Kyungsoo yang bersuara.
"Aku yang memberikan alamat Lay hyung." Ujar Chanyeol tersenyum puas.
"Kau tidak bilang-bilang dulu pada kami, Yeol? Astaga, kalau nanti terjadi apa-apa bagaimana? Apa kau mau tanggung jawab, hah?" Ujar Kyungsoo.
"Iya benar, tadi kupikir tuang kang itu sasaeng fans tahu! Kau ini Yeol, bikin orang lain kaget saja." Omel Baekhyun.
"Maafkan aku semuanya, maaf sudah membuat kalian khawatir. Sebelum kita pulang dari restoran waktu itu, aku meminta kontak manajer restoran, jika suatu saat mereka menemukan informasi tentang Lay hyung." tutur Chanyeol.
"Aku tahu, tapi kau bisa berbicara dulu pada kami agar kami tidak ketakutan seperti tadi." ujar Chen.
"Tadi aku juga sempat berpikir tuan Kang dan pegawainya tadi adalah sasaeng fans. Tapi aku sadar saat melihat pakaian yang dipakai oleh pegawainya adalah pakaian dari restoran mereka, jadi aku tidak jadi kaget deh, hehehe." Ujar Chanyeol.
"Ah, kita melupakan Kyu dan....."
"Saya Haruto, paman. Teman Kyu, salam kenal." Ujar Haruto memperkenalkan diri.
"Halo Haruto, kami pamannya Kyu. Kami..."
"Aku tau, paman semua adalah member EXOTIC, kan? Wah, benar-benar nyata. Ruto bisa bertemu dengan paman semua. Paman semua benar-benar hebat." Puji Haruto yang membuat semua anggota EXOTIC yang ada disana salah tingkah.
"Ah jangan terlalu memuji, kami tidak sehebat itu." Ujar Xiumin.
"Tapi paman benar-benar hebat." Haruto tetap dengan pendiriannya.
"Hahaha, baiklah-baiklah. Terima kasih atas pujiannya. Kalian lapar? Apa sudah makan? Kyungsoo tadi telah menyiapkan beberapa makanan untuk dimakan bersama jika kalian berdua lapar." Tanya Baekhyun gemas dengan dua anak SMP dihadapannya.
"Kyu lapar, Ruto lapar?" Tanya Junkyu pada Haruto.
"Hehe, apa aku boleh ikut makan bersama,paman?" Tanya Haruto agak malu-malu.
"Tentu saja, Ruto temannya Kyu, kan? Jadi Ruto juga boleh ikut makan bersama kami." Ujar Kyungsoo mengelus kepala dua anak laki-laki itu.
"Okey, ayo makan bersama-sama." Ujar Junkyu senang.
"Kalian ganti baju dulu, lalu kembalilah ke bawah. Kita akan makan bersama di sana."Tunjuk Kyungsoo kearah Chen, Xiumin, dan Chanyeol yang sedang merentangkan carpet di lantai untuk tempat mereka makan bersama nanti.
"Baik, paman Kyungsoo. Kyu akan berganti pakaian dengan cepat." Ujar Junkyu berjalan bersama Haruto ke lantai dua.
"Kamu tau, Ruto? Makanan yang dibuat oleh paman Kyungsoo benar-benar enak. Seperti makanan direstoran mahal. Kau harus mencobanya." Bisik Junkyu dengan seulas senyum diwajahnya.
To be continue....
___________________________
📢📢📢
Thanks for reading my work🙏🏻
Plagiarism is prohibited❌
Use the comments column well.
See you next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
For Life [🚫BL Warning!🔞]
FanfictionOrang-orang mengenalnya sebagai Lay. Seorang penyanyi, komposer, dancer, dan juga aktor. Namun tak ada yang tahu, dibalik paras tampan yang terkesan polos itu, ada rahasia besar yang sekuat tenaga ia sembunyikan, bahkan dari keluarganya sendiri. Per...