IV

78 11 5
                                    

Runaway

.

.

Bunyi gemericing menggema di sepanjang koridor, langkah kaki membayang di samping jendela.

Sebagai ketua klub astronomi, Amane memiliki priviles untuk memegang kunci—pencapaian terbesar selama ia bersekolah. Ia mendapat akses keluar masuk kapanpun, menentukan spot pengamatan bintang, atau hal lain yang hanya bisa dilakukan oleh ketua klub.

Seperti hari ekskul biasanya, ia akan menjadi yang pertama hadir, menyiapkan teleskop dan mulai mencatat bintang yang diamati.

Tapi tidak malam ini.

Bulan bersinar penuh, cahayanya menyelimuti bumi tanpa celah. Tak ada bintang. Amane termenung.

Tsukasa mungkin sedang mencarinya, pergi tanpa pamit, saudaranya itu pasti sangat kesal tak mendapatinya dimana pun. Disini sampai pagi pun tidak masalah.

Lagi-lagi dia dan Tsukasa bertengkar.

Setelah berteriak habis-habisan, Amane mulai berpikir bahwa Tsukasa sudah kehilangan akal sehatnya. Melempar dan menghancurkan apapun yang digapainya, Tsukasa berlari ke kamar hanya untuk kembali membawa teleskopnya.

"Kau tidak boleh seperti ini, Tsukasa! Ada apa denganmu?!" Amane merenggut teleskopnya namun terhenti saat Tsukasa menatap dengan tajam.

"Kau tidak boleh pergi, tetaplah bersamaku!"

"Aku hanya pergi ke sekolah, tidak akan lama!" Amane mulai ketakutan.

"Kau kembali besoknya setelah berkata seperti itu"

"Tsukasa—"

Amane menutup mata, teleskop kesayangannya kini tertinggal sedikit retak saat ia berusaha kabur. Namun yang terpenting adalah dirinya sudah disini. Rumah keduanya.

Kanopi pintu terbuka, Amane mengeratkan jaket saat angin berhembus. Pemandangan sekolah Kamome sangat indah, semua tampak kecil dari atap. Ditemani keheningan dan dinginnya malam Amane kini bersandar pada pagar.

Pikirannya melayang, jujur saja sebenarnya ia tidak tahan lagi.

Amane merasa seperti buronan setiap harinya, harus melarikan diri dari orang dan hal yang sama. Jika apa yang dikatakan orang itu benar setidaknya dia bisa melakukan sesuatu tentang hal ini.

Melakukan apa?

Pandangannya mulai kabur.
Seperti yang dikatakan tempo hari, tentang misteri sekolah, mungkin ia..

Kepala Amane terantuk, kini ia tertidur.

.

.

.

.

.

Kamome's Mystery No 7 [Bound with Hell Girl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang