002

99 20 1
                                    

Seperti halnya seorang pasangan kekasih mereka menghabiskan waktu waktu perjalanan dengan bersenda gurau, sedikit cerita dengan bumbu ledekan itulah ciri khas topik bercandaan mereka berdua.

" Van, udah berapa banyak cewek yang lo bonceng dimotor butut lo ini?? " Pertanyaan Ayla seketika membuat Vano terdiam

" ... "

" Weyy.. gue tanya, jawab budeg  " Ayla memukul helm Vano untuk membangunkan lamunannya

" Ishhhh... Sakit tau"

" Yahh lo ngga jawab, tapi biar gue tebak pasti ngga ada cewek yang mau diboncengi motor butut lo ini kan "

" Eyy..eyy..enak aja banyak tau malahan pada ngantri mau diboncengi sama satria baja hitam gue ini malahan pada sambil meluk gue erat banget " Vano sedikit menjahili Ayla

" Aduhh... Siapa cewek bodoh itu tuhan, kasih tau gue mana ceweknya biar gue rukiyah itu cewek "

" Aishh... Lo ngga percaya yah, temen lo ini kan emang tamvan dan gemesin " Vano menunjukkan raut wajah termanis yang ia punya

" Ihh geli gue, mana ada tamvan tuhh liat perut lo udah mau balapan kayak bapak-bapak tau. Ngegym kek biar jadi keker " Ayla mencubit perut Vano yang dipenuhi dengan lemak-lemak itu

" ayy, justru itu letak kegemesan gue. Kalo gue keker takutnya lo jatuh cinta sama gue "

" ih..ih..ihh ya tuhan pede bangetttt gelay..gelay.." Ayla menggeleng-gelengkan kepalanya

Vano mempercepat laju motornya yang membuat Ayla ketakutan dan memeluknya sangat erat.

Degg.. jantung Vano seperti ketika pelukan itu semakin erat, pikirannya tak berfungsi jernih. Hingga Ayla memukul-mukul bahu Vano memintanya untuk memperlambat laju motornya karena ia sangat takut.

" Van..vano..jangan kenceng kenceng.. gue takut " mata Alya yang terpejam dan cengraman di jaket Vano bertanda ia sangat ketakutan

" Ehh.. iya maaf maaf "

" Lo mau bunuh gue yah " teriak Ayla

" Gue pikir kalo laju nya ditambah kita pulang ngga akan kemaleman" ujar Vano

" Yah kalo gini caranya mendingan, lo turunin gue didepan gue mau naik taxi aja "

" Kok gitu sihh "

" Gue ngga mau mati konyol gara-gara lo yah" bentak Ayla

" Yaudah maaf, gue turunin lagi kecepatannya maaf yahh"

" Hem... "

" Ayy..."

" Ayla.."

" Sinaran Ayla "

" Apa hah !! "

" Lo masih takut ?? " Tanya Vano

" Engga "

" Tapi tuh tangan lo masih meluk gue sihh "

" Ishhh...ngga segaja tadi gue takut terbang " Ayla langsung melepaskan tangannya dari perut Vano

" Gue laper ayy, tadi lo bilang lo yang traktir makan"  Vano mengeluarkan jurusnya untuk membuat Ayla sedikit menurunkan emosi nya

" Ck.. nanti aja lah "

" Gue laper bangettttt gimana kalo gue oleng pingsan, kita kecelakaan lo mau kita mati sia-sia?? "

" Hmm...yaudah tuh ada KFC kita berhenti dulu disana "

" Yess.. okey "


SINARAN SAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang