Part 1 : Air mata

257 4 1
                                    

"Andwae...jangan tinggalkan yoon mi" . Seorang gadis menangis, " yoon mi,tenanglah biarkan mereka pergi dengan tenang. Ayah dan eomma akan bahagia disana". Jawab seorang pria dengan menatap adiknya itu dengan penuh kasih.
"Andawae oppa.." gadis itu menangis dipelukan kakaknya.
Malam pun tiba, yoon mi masih bersedih dan duduk menatap foto kedua orang tuanya. Yoon jong hanya menatap adiknya dari jauh dan berkata dalam hati " yoon mi, tenanglah oppa akan menjagamu...jgn menangis lagi".
Tepat jam 12 malam yoon mi telah terlelap sambil memegang foto kedua orang tuanya dan sambil menangis. Walaupun ia sedang tertidur ia tetap merasakan sakit. Sakit yang teramat sangat karena ia sangat mencintai orang tuannya.

Keesokan harinya, hari ini abu kedua orang tua yoon mi dan yoon jong akan dipindah ke tempat pemakaman. Mata yoon mi terlihat sembab, ia tidak tega meninggalkan orangtuanya. Sampai akhirnya kakaknya haris menariknya keluar dan meniggalkan abu orang tua mereka.
Di mobil, yoon mi menangis dan selalu menyalahkan kakaknya " oppa kau memang jahat, kau bahkan tidak mengeluarkan air matamu untuk eomma dan appa...apa kau manusia?" Yoon mi menatap kakanya itu dengan tajam. Sambil tetus menahan bendungan dimatanya yg akan segera jatuh.
" oppa mianhae...maafkan oppa". Yoon jong hanya menundukan wajahnya. Tak sanggup untuk menatap adik kesayangannya itu.

Akhirnya mereka sampai ke rumah, yoon mi langsung berhambur masuk kedalam kamarnya dan ia menutup pintu kamar dengan sedikit membanting. Yoon jong hanya diam menatap kelakuan adiknya.

Hari itu pun yoon jong harus bekerja, padahal hari itu hari itu harusnya ia masih dalam keadaan duka. Tapi kantor tempat ia bekerja sebagai seorang reporter memaksanya untuk tetap bekerja. " yoon mi-a makanlah..oppa telah menyiapkan makan untukmu, oppa akan bekerja sekarang ya". Yoon jong hanya berkata pada pintu kamar yoon mi yg tertutup.
"Bo...oppa benar-benar bukan seorang manusia,bagaimana ia bisa bekerja disaat seperti ini" yoon mi menangis sambil menatap keluar jendela dimana mobil kakaknya mulai menjauh dari pandangannya.
Yoon mi hanya berada di kamarnya dan tak bergerak sedikit pun dari tempatnya, ia hanya menatap foto orang tuanya dan sambil menangis. Ia merasa hari-harinya tak akan berarti lagi karna ia hanya akan tinggal dengan kakaknya. Kakaknya yg sibuk bekerja, tak pernah dirumah, dan tak pernah
Peduli dengan keluarganya. Hanya orang tuanya lah yg peduli dengannya walaupun ayahnya hanya seorang pemilik restoran ayam goreng tapi ayahnya sangat mencintai dirinya. Sekarang restauran ayahnya akan diambil alih oleh pihak rentenir karna ayah memiliki banyak hutang. Dan dia hanya harus hidup berhantung pada kakaknya. Seandainya hari itu ia tak meminta ayah dan ibunya datang ke sekolah hntuk menjemputnya mungkin sekarang mereka masih bersama. Yoon mi sangat menyesal ia terus memukul-mukul dadanya yg terasa sangat sesak oleh rasa penyesalan yang besar.
Hari sudah sangat malam, tapi yoon mi masih berapa di tempat yg sama ia tak bergerak seinchi pun apalagi untuk keluar kamar. Makanan yg di siapkan kakaknya pun tak tersentuh sedikit pun. Saat kakaknya pulang ia hanya terlihat kecewa karena makanan yg di siapkan untuk adiknya masih sangat rapi karna tak tersentuh adiknya yg berarti dari tadi pagi adiknya belum makan.
Ia pun memanggil adiknya,tetapi tak terdengar suara jawaban. Akhirnya ia mendobrak pintu kamar adiknya,ternyata adiknya sudah jatuh pingsan karena terlalu lemah, akibat tidak makan seharian. Yoon jong membopong adiknya untuk naik keatas kasur, setelah itu ia membawa baskom berisi air hangat dan ia membuat kan bubur. Setelah itu ua menunggu adiknya bangun sambil memegang tangan adiknya dan berkata " Maaf kan oppa, tapi ini semua demi kmu yoon mi, oppa akan menjagamu..sekali lagi maaf kan oppa..".

I love My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang