4. Taman Kanak-kanak

2.7K 236 18
                                    

🐶♥️🦊

Keterangan usia sekolah untuk TK 5 - 7 tahun.

Satu tahun kemudian_

Pagi-pagi Doyoung sudah memasak, dan membangunkan anak-anaknya. Untuk ada maid yang membantu Jeno dan Renjun untuk memakai seragam sekolah.

Jeno sudah siap, dia keluar dari kamarnya dan memasuki kamar di sebelahnya. Tertera nama di pintu Jung Renjun sangat besar.

"Renjun kau sudah siap"

Maid membuka pintu, Renjun sudah siap rambut sebahunya di kuncir dua. Jeno segera menggapai tangan Renjun, menggenggamnya dengan sepenuh hati.

"Owhhh anak appa sudah siap ternyata"
Jaehyun menatap kedua anaknya baru turun dari lantai dua dengan tangan saling bergandengan tangan.

Mereka duduk bersebelahan, saat ini mereka sudah bisa duduk sendiri di kursi makan. Doyoung menyiapkan sarapan di hadapan mereka bertiga.

"Terimakasih eomma" jawabnya bersamaan seperti anak kembar.

Renjun dan Jeno sangat lahap. Setelah selesai mereka berpamitan pergi ke sekolah, hari ini mereka di antar oleh Lucas. Doyoung melihat kepergian mereka.

"Kau senang melihatnya?"

"Tentu saja, mungkin karena aku sangat menginginkan seorang anak perempuan dan kamu tau kan jika aku sulit melahirkan"

Doyoung lemah kandungan, bahkan sebelum Jeno dia beberapa kali keguguran. Sempat dia merasa frustasi bagaimana jika dia tidak memiliki seorang anak. Namun dengan usaha menjaga kandungannya Jeno lahir ke dunia.

Setelah Jeno lahir, Doyoung sempat hamil lagi namun keguguran lagi, semenjak itu Jaehyun melarang Doyoung untuk hamil lagi, yang terpenting sekarang sudah ada Jeno di ke hidupnya.

"Apa kau menganggap Renjun sebagai anak kandung mu?" Jaehyun.

Doyoung menatap Jaehyun, "aku tidak menganggap dia sebagai anak kandung ku"

Jaehyun mengerutkan keningnya, "lantas kenapa kamu begitu menyayangi Renjun sama seperti Jeno?"

"Aku tidak menganggap Renjun anak kandung ku, tapi aku begitu menyayanginya entah lah ini perasaan apa yang jelas aku tak menganggap Renjun seperti itu"

"Kau ini aneh sekali"

"Aku hanya butuh waktu untuk memastikan perasaan ini"

"Aku tidak mengerti apa maksud dari ucapan mu"

"Kamu tak perlu tau ucapan ku sekarang cepatlah pergi bekerja. Karena kamu harus menafkahi istri, anak, dan menantu mu itu" kata-kata itu keluar begitu saja dari mulut Doyoung, tanpa ada pemikiran terlebih dahulu.

"Menantu?"

"Menantu?" Doyoung balik nanya.

"Kamu tadi mengatakan menantu"

"Aku tidak mengatakan itu, aku hanya mengatakan istri dan anak-anak mu"

"Kamu mengatakan"

Posesif ( NoRen GS) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang