"Langit senja memang indah,tapi keindahannya hanya sesaat saja"
-jovandra_
Kini Jovan sedang berada di sebuah danau di pinggir kota Jakarta ini, setelah perdebat tadi pagi, ia hanya ingin menenangkan pikiran nya saja. Bayang-bayang masalalu termenghantui pikiran. Setalah kejadian 1 bulan yang lalu kini hidupnya di hantui rasa bersalah."Argahhhh anjing" umpat nya yang prustasi ia mengabaikan apa pun tatapan dan ucapan mereka kepada nya. Jovan hanya ingin pikiran kejadian itu menghilang dari benaknya.
Jovan bangkit dari duduk dan berjalan menuju motor yang terparkir tak terlalu jauh dari tempat ia duduk tdi.
Ia meninggalkan tempat itu dengan kecepatan motor yang di bilang melebihi batas kecepatan km perjam. Remaja itu menerobos dingin angin sore ini, awan yang tadinya menampilkan warna yang indah karena senjanya kini secara perlahan berubah menjadi gelap .
Jovan terus melajukan motornya dia mengabaikan suara kelakson dan suara pengendara lainnya.
Tak butuh begitu lama Jovan telah sampai di sebuah rumah yang cukup besar tapi terlihat sederhana dengan pagar putih di depannya.
Ia memasuki rumah tersebut dengan muka dinginnya. Tiba-tiba dari arah dalan terdengar suara teriakkan wanita yang ia cukup kenal.
" Bunda" Jovan berlari memasuki rumah tersebut Dengan amarah yang begitu besar.
Ketika memasuki rumah itu, yang pertama ia lihat adalah seorang wanita yang tergelatak tak berdaya di atas lantai dengan seorang pria yang berdiri di samping sang ibu dan sebuah batang kayu di tangan.
" LU APAIN IBU GUA ANJING" dengan amarah yang memujak, Jovan memukul pria yang lebih tua darinya itu.
Brughh..
tubuh pria yang berusia sekitaran 40 itu terpental mengenai kursi yang berada di sana, berhenti dari sana Jovan terus memukul bertubi-tubi wajah pria tersebut sampai ketika ia hendak membuka penutup wajah tersebut pria itu mendorong badan Jovan ke arah samping sampai-sampai kepala Jovan terbentur kepada tembok tersebut.
Pria itu bangkit dari dari tersungkur na dan meninggalkan Jovan di sana.
"HEH MAU KEMANA LU ANJ.. AKHH" ucapnya sambil menahan sakit di kepala atas benturan tersebut.
Kemudian ia menghampiri bundanya dengan wajah yang sangat khawatir.
"Bun, bunda" Jovan mengoyang goyang secara perlahan tubuh sang ibu, tapi tidak ada pengerakan apapun yang terjadi kepada sang ibu.
Dengan sekuat tenaga Jovan mengangkat tubuh sang ibu untuk membaringkan ke kamar, dengan hati hati Jovan merebahkan tubuh sang ibu di atas kasur tersebut.
"Bunda maafin Jovan bun, maaf" ucapnya sambil memandang wajah tenang sang ibu.
Kemudian ia berjalan mendekati lalu mencium kening sang ibu.Lalu pergi dari kamar tersebut tak lupa ia menutup pintu tersebut.
"Gua akan cari tau siapa yang telah lakuin ini nyokap gua" ucapnya Salam hati
Typo bertebaran
Harap memaklumi jika ada kata yang slh dan mohon di bnrkan
Neww pemula
KAMU SEDANG MEMBACA
deary jovan Dan 61 Hari Bersama Ibu| Ni_ki (Hiatus)
Roman pour Adolescents"ternyata dunia lebih kejam dari pada, akhirat" sampul wattpad dari pinterest karya @telurdadarenaktau cerita asli dari pemikiran author sendiri!! jgn lupa komen dan vote untuk menyemangati authornya, menghargai lebih baik:) Cerita ini akan Hiatus t...