Dance With The Devil [21+⛔]

1. dance with the devil

❗No children ❗

Nyalain musicnya biar vibes nya dapet.
------------------------------------

"For i cant help falling in love with you"
......

Malam semakin meradang.

Suasana malam sangat terasa dengan bunyi jangkrik dan melata malam lainya.

Tidak ada suara detak jam dinding di gudang tua tengah hutan ini.

Hanya terdengar senandungan berat remaja di pojok ruangan dan rintihan wanita.

Remaja itu tampak tenang mendengarkan suara music dari radio kecil disebelahnya.

Bau anyir dari darah kering ataupun baru sangat menyeruak ke segala penjuru tempat.

Remaja itu mendongak memejamkan mata, bibirnya bersenandung lagu, kakinya mengetuk pelan lantai, dan jarinya mengapit rokok yang sudah hampir terbakar habis tanpa di hisap sang pemilik.

Wise men say..
Only fools rush in...
But i cant help, falling in love with you...🎶

Radio menyenandungkan lagu cant help falling in love with you dari elvvis Presley yang terus diulang oleh remaja itu membuat muak wanita dibawahnya.

Wanita itu terlalu takut untuk menyela, atau mungkin tidak punya tenaga untuk menyela sementara tanganya sibuk menutupi luka di perutnya.

Wanita itu bersusah payah menahan rintihanya agar remaja didepanya tidak semakin menyiksanya karena mengganggu.

..take my hand...
Take my whole life too
For i cant help falling in love with you...🎶

" Hey.. what do you think about love?" Suara berat remaja itu menusuk Indra pendengaran Clara.

" G- gue ngga tau, please g-gue mohon lepasin gue" Clara terbata meminta ampun pada remaja itu.

" Hmmm" remaja itu mengangguk.

Matanya terbuka dan menunduk menatap Clara, mata elang itu membuatnya merinding sekujur tubuh.

Mata itu tidak menatapnya tajam, wajah dan pandanganya terkesan tenang, tak lupa senyum kecil di bibir tebalnya.

Tapi Clara tidak merasakan adanya emosi diwajah tampan yang baru saja memikatnya beberapa jam lalu itu.

Remaja itu menjatuhkan puntung rokok ditanganya lalu menginjaknya.

Prang!!

Bunyi gelas pecah membelah kesunyian malam, membuat Clara berjengit terkejut.

Remaja didepanya tanpa aba aba memecahkan gelas berisi wine berwarna merah gelap yang baru disesapnya itu.

" Saya penasaran apa itu cinta, karena bunda saya meninggal karena hal tidak masuk akal itu" remaja itu memungut pecahan kaca dimeja.

Lalu bangkit menghampiri Clara yang merangkak mundur sambil bergeleng ketakutan, tubuhnya tampak bergetar hebat bibirnya bergetar tampak ingin mengatakan sesuatu namun gagal.

" Saya tidak bisa merasakan perasaan apapun, maka dari itu saya mencari orang untuk menjelaskan apa itu cinta"

Suara sepatu pantofel hitam itu terdengar menggema seiring detak jantung, terdengar pelan terkesan terseret.

" Tidak ada yang memberikan jawaban memuaskan, ayahku bahkan bundaku pun sama, jawaban bodoh yang tidak masuk akal"

Remaja itu berjongkok didepan Clara, memandang wajah Clara dengan teliti.