3. boy and his lullaby

3.3K 299 43
                                    

8 tahun yang lalu....

Gemuruh hujan disertai petir memekakan telinga dimalam hari, suasana hari ini terasa gelap dan hampa.

Rumah besar bergaya vintage itu terasa dingin, sepi dan sesak.

Seorang bocah berusia 10 tahun termenung di dalam kamar ibunya, anak laki laki itu tak bisa tidur maka dari itu iya mencari sang ibu untuk menyanyikannya lulabi.

Tangan kecilnya memeluk boneka kelinci miliknya dengan erat, ia tak terlalu paham dengan apa yang terjadi.

Kamar sang ibu tampak gelap.

" Sayang" panggil sang ibu.

Anak itu mendekati ibunya dan menggenggam tangan itu erat.

" Ngga bisa tidur?" Tanya sang ibu halus.

Anak itu mengangguk lucu.

Sang ibu menyanyikan lulabi penghantar tidur kesukaan anaknya.

" Hush little baby, don't say a word,
Mama's gonna buy a mockingbird

And if that mockingbird won't sing,
Mama's gonna buy you diamond ring" sang ibu mulai menyanyikan lagu 'hush little baby' dengan suara seraknya.

Anak laki-laki itu terkekeh kecil, suara ibunya terdengar lucu.

Walaupun suara ibunya terdengar serak dan aneh anak laki laki itu tetap suka dengan nyanyian sang ibu, anak laki-laki itu bersenandung mengikuti sang ibu.

" And if that diamond ring turns to Brass,
Mama's gonna buy you lokings glass" suara ibunya melirih bersamaan dengan tanganya yang dingin.

Anak laki laki itu mengeratkan genggamannya untuk menghangatkan sang ibu.

Keduanya memandang tepat kearah sebuah foto keluarga dimana disana ada dia sang ibu dan ayahnya.

" And if that looking glass gets broke,
Mama's gonna buy you a Billy goat..." Sang ibu terdiam cukup lama.

Nyanyian itu terhenti.

Ibunya tertidur, anak laki laki itu tersenyum.

" Good night mom" suaranya lirih.

Bersamaan dengan suara tercekat dari belakangnya, sebuah tangan menariknya menjauh menutup matanya dan menggendongnya keluar.

Apa yang mereka ributkan? Mereka akan mengganggu tidur ibunya.

Beberapa maid dan penjaga rumah kalang kabut malam itu, anak laki laki itu tak paham, hari sudah malam dan mereka malah mondar mandir seperti itu.

Matanya mendongak menatap wajah pengasuhnya itu yang tampak pucat.

Ia tak henti henti mengelus punggungnya, sekali lagi anak itu benar benar tak paham apa yang terjadi.

Mata bulat itu tampak kosong.

Apa yang terjadi?

Keith membuka matanya, nafasnya tercekat.

Air mata mengalir, ia meremat selimutnya mencoba mengais nafas sebanyak mungkin.

Diluar hujan deras, Keith menatap jendela kamarnya.

Keith benci hujan.

Ia bangkit dari tidurnya dan berjalan menutup jendela besar itu.

Kamar kedap suara itu kini terdengar sepi, suara hujan dan petir tak sekencang tadi, hanya terdengar samar.

Keith masih tak paham, ia tak merasa sedih tapi air mata terus mengalir tanpa henti, bahkan setelah berulang kali ia seka.

Dance With The Devil [21+⛔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang