Tari Pov
Suara gemuruh menggetar kan tiang-tiang rumah yang kini kutinggali. Suara rintik hujan yang seakan berlomba-lomba untuk jatuh ke bumi. Air mata terjun dengan bebas dari mata ku. Hari ini adalah hari dimana aku merasa dunia ku sudah hancur. Aku kehilangan harapan, semangat, cinta. Ku tatap gambar yang terpajang di atas sajadah ku. Air mata kian turun ketika ku tatap gambar itu. Maa. Batin ku sambil menitikkan air mata
Beberapa jam yang lalu, jenazah mama baru saja di makam kan. Aku merasa dunia ku ikut terkubur bersama dengan mama. Aku bingung apa yang harus aku lakukan. Semangat untuk hidup seakan-akan hilang. Gairah untuk melakukan apapun hilang begitu saja.
Kriiinggggg
Dering telfon ku berbunyi, dengan lemas ku angkat panggilan itu
"Halo"ucapku
"Kuliah hari ini?"ucap teman kelas ku, melda
"Nggak mel. Malas aku"
"Wai ngapa? Ayo lah"bujuknya
"Iyaa siang jak lah"putus ku
"Iya lah" jawabnyaKepergian mama membuat ku malas untuk melanjutkan kuliah ku. Semakin hari, kesepian mendatangi hatiku. Air mata terus terjatuh tanpa henti. Semenjak kecil aku selalu tinggal bersama mama, bapak? Sudah lama berpisah dengan mama. Kata nenek, semenjak umurku 3 bulan, aku ditinggal bersama dengan mama.
Semenjak kecil, aku tidak pernah berpisah dengan mama. Bahkan tidur selalu bersama mama. Hingga beranjak SMP baru aku memiliki kamar sendiri walaupun kecil. Kebahagiaan ku hidup sederhana dengan mama membuat ku tidak ingin pisah dengannya. Namun takdir berkata lain. Mama pergi meninggalkanku selamanya. Hati ku di penuhi kesedihan yang mendalam. Aku belum sempat membahagiakan mama. Belum sempat membanggakan mama.
Dua bulan kemudian
Semenjak kepergian mama, aku sekarang mulai terbiasa di rumah sendirian. Aku mencari teman untuk tinggal bersamaku. Beruntung salah satu teman sekelas mau tinggal bersama ku, nanda. Aku syukur, setidaknya ada teman ku bercerita dirumah. Hingga aku terbiasa sendiri.
Aku dan nanda selalu berangkat ke kampus bersama. Aku mahasiswa semester 7 di sekolah tinggi agama islam ma'arif sintang. Dimana universitas islam pertama di sintang. Semangat yang pernah hilang kini mulai kembali hadir karena dorongan dari teman-teman. Kalimat dimana aku harus lulus berbarengan. Sebentar lagi kami akan melakukan tugas akhir, yaitu praktek pengalaman lapangan atau PPL.
***
Hari ini adalah pengumuman dimana aku akan melakukan praktek pengalaman lapangan, detak jantungku berdetak kencang. Ketika nama sekolah disebutkan yaitu Madrasah Aliyah Negeri 1 Sintang disebutkan beserta nama mahasiswa PPL nya. Suara riuh pun terdengar.
"Ridho, Tari, Nanda, Hesti, Lastri. Di MAN 1 Sintang"ucap dosen
Aku senang ternyata aku barengan dengan nanda. Setidaknya ada teman ku yang lumayan dekat bukan berarti yang lain tidak dekat.
Kami memulai PPL pada tanggal 31 Agustus 2021. Ketika sampai disekolah kami disambut oleh guru-guru. Setelah pembukaan dan pembagian mata pelajaran beserta guru pamong. Ada sebagian teman-teman sudah memulai masuk kekelas. Yang belum hanya berdiam di kantor atau sekedar berkumpul bersama guru untuk berbincang.
Dikarenakan tahun ini masih pandemi, jadi proses pembelajaran menjadi terbatas. Setiap minggu siswa yang masuk akan terbatas. Contoh minggu pertama kelas X, minggu ke dua kelas XI dan minggu ke tiga kelas XII, begitu seterusnya. Aku mendapat bagian menjadi guru fikih di kelas XII, dan diberikan tanggung jawab untuk mengambil alih kelas XII Agama.
***
Hari ini adalah pertama kalinya aku masuk kekelas XII Agama. Minggu sebelumnya aku melakukan virtual meeting menggunakan google meet. Tiba saatnya aku langsung melakukan pembelajaran secara tatap muka normal.
Aku berjalan mengikuti guru pamong yaitu bu siti. Hingga masuk dan duduk bersebelahan dengan bu siti.
"Assalamualaikum"ucap bu siti
"Waalaikumsalam"jawab siswa serempak
Ku perhatikan satu-persatu anak di dalam kelas. Hingga ibu memintaku untuk mengabsen satu persatu dari mereka. Ku panggil nama mereka satu persatu, hingga satu nama yang ku panggil yaitu...
"Adam"panggilku sambil melihat mana anak nya.
Kulihat anak laki-laki bermasker hitam menatap kearahku sambil mengangkat tangannya
"Hadir"jawab nya
Mata kami bertemu. Entah kenapa ketika melihat matanya, aku terpikir oleh satu orang. Namun aku tidak yakin. Setelah mengabsen. Ibu memintaku untuk perkenalkan diri
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"salam ku
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"jawab mereka
"Perkenalkan nama saya tari, saya mahasiswa PPL dari STAIMA Sintang, saya semester 7, jurusan Tarbiyah Prodi PAI" ucap saya
Begitu lah proses perkenalan pertama dikelas itu. Selama ibu siti menjelaskan. Pandangan ku tak lepas dari salah satu siswa itu. Sampai-sampai aku beristighfar dalam hati. Jangan sampai jatuh cinta padanya. Tapi dia pun menatapku, sehingga membuatku salah tingkah sendiri. Ku coba untuk mengalihkan pandanganku namun tetap selalu kembali menatapnya.
Teeetttt teeettt
Bel ganti pelajaran pun berbunyi. Bu siti menutup pelajaran dan kami berjalan keluar. Bahkan ketika sudah keluarpun pandangan ku selalu tertuju padanya
"Jangan deh. Anak murid mu itu. Jangan"batinku
***
Segini dulu ya. Ingat jangan lupa meninggalkan jejak. Terima kasih 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Berpayung Hitam - New Story
KurzgeschichtenAku mencintainya. Sungguh mencintainya. Bahkan aku rela memberikan apa yang aku punya untuknya. Semua ini bermula ketika aku melakukan praktek pengalaman lapangan di salah satu sekolah disintang. Disana juga aku bertemu dengannya, salah satu laki-l...