2

3 1 0
                                        

Tari pov

Seiring berjalannya waktu, aku mengajar di kelas nya membuat ku sedikit bersemangat. Ntah kenapa, setaip hari wajah nya selalu mengiasi pikiranku. Bayang-bayangnya, senyumannya, suara nya semua nya selalu ada di dalam pikiran ku. Seperti tersihir oleh parasnya yang rupawan.

Hingga dimana aku sedang melakukan observasi awal untuk skripsi ku. Disitu lah awal kedekatan kami. Dia meminta nomor ku di depan kelasnya, membuat kebahagiaan ku semakin tak terbendung.

Setiap hari kami selaku bertukar pesan. Ntah menanyakan 'lagi apa' atau 'sudah makan atau belum' itu hal yang sangat ku sukai bahkan ku nantikan.

Hari ini tepat hari jumat, aku dan adam janjian di sebuah taman alun-alun kota. Kami bertemu di parkiran. Dikarenakan aku yang sedang berhalangan sholat, lebih dulu datang, dan menunggu adam. Sampai sebuah motor vario merah dengan plat KB 1904 datang menghampiri. Dia memakirkan motornya terlebih dahulu. Lalu mendatangiku yanh sedang duduk di sebuah jajanan kaki lima, yang ternyata itu adalah tetangga adam.

"Eh dam. Sama siapa?"sapa mamang

"Ini ketemu kawan"jawab adam sambil tersenyum

Aku hanya terdiam, sambil tersenyum mendengar percakapan mereka

"Oohh ini. Kenal dimana?"tanya mamang lagi sambil melihat ke arahku

"Guru PPL di sekolah"jawab adam

"Bentar lagi nyusul kakakmu lah ya"canda mamang

"Nggak lah. Masih lama"jawab adam

Lalu adam menatapku.

"Udah? Yok"ajaknya

"Udah"jawabku sambil menganggukkan kepala nya

Kami pun berpamitan dengan mamang, laku berjalan ke arah motor adam. Kami berkeliling kota di malam hari sambil bergoncengan. Di atas motor tak lepas aku bercerita, begitu pun adam. Rasanya malam itu aku sangat bahagia. Bayangkan saja. Aku dekat dengan orang yang suka secara diam-diam walaupun dia statusnya adalah muridku disekolah. Namun usia kami tidak lah jauh. Hanya terpaut 3 tahun. Menurut ku itu tidak masalah selagi adam dan keluarga nya menerimaku, itu lah yang kupikirkan.

Setelah berkeliling, adam membawa ke tempat tongkrongannya, dan memperkenalkan ku kepada salah satu temannya. Disitu hatinya terasa senang dan bercampur malu. Setelah itu kami kembali ke alun-alun, membeli beberapa jajanan dan mencari tempat untuk duduk santai.

"Cantik ya"ucapku sambil menunjuk ke arah seberang sungai yang dipenuhi oleh lampu warna warni

"Nanti kita kesana"jawab adam

Kami terdiam sesaat

"Duh gila sih. Jalan sama guru sendiri"ucap adam tidak menyangka

"Diluar panggil kakak aja, jangan ibu. Lagi pula dak masalah kan jalan aja"jawabku

"Iya sih. Tapi gak nyangka aja"ucapnya sambil tersenyum ke arahku

"Seneng?"tanya ku sambil menaikkan satu alis

"Seneng lah"jawabnya riang

Semakin bermekar bunga di hati ku. Adam menggenggam tanganku.

"Aku juga gak nyangka sih bisa jalan sama kamu"ucap ku tiba tiba

"Kenapa bisa gitu?"tanya adam

"Yaa...jujur aja sih. Kalo disekolah aku tu suka liatin kamu diam diam. Suka aja gitu"jujur ku

"Sama lah aku juga"balas adam

"Adam, aku cuma ingatin kalo kamu serius mau dekat boleh. Kalo cuma mau main-main lebih baik jangan. Bahaya. Bagus jauhan aja"ucapku serius

"Nggak lah. Aku pengen deket. Dak mau jauh"balas adam sambil memeluk ku

"Yakin?"tanya ku lagi

"Yakin lah"ucapnya lantang dan yakin

Semenjak hari itu kami semakin dekat. Bahkan kontak di hp pun sudah berubah menjadi sayang. Panggilan pun sudah berubah. Tiap hari chattingan, telfonan, bahkan bertemu dengannya. Seakan-akan kami sudah menjadi sepasang kekasih.

Gombalan demi gombalan dia keluarkan, bahkan adam dengan berani menelfon video call ketika di kelas. Walaupun saat itu aku bukan lagi mahasiswa PPL di sekolah nya. Namun kedekatan kami tetap berlanjut

"Kamu lagi apa?"tanya adam

Saat ini kami sedang melakukan video call. Aku dirumah sedangkan adam di kelasnya

"Lagi baring aja. Kamu gak ada guru kah?" balasku

"Ada. Tapi masih istirahat"jawabnya

Tiba tiba terdengar suara riuh dari teman-teman adam

"Cieeeee...vc an sama siapa tuu. Eh eh ibuu. Haloo ibu" teman teman adam datang lalu menyoraki kami. Aku hanya tertawa kecil sambil membalas sapaan mereka.

"Sejak kapan kau dekat sama bu tari?" tanya mereka

"Ada lah. Kepo" jawab adam "udah dulu ya bu. Nanti lagi. Disini udah rame"ucao adam

"Iya. Dahhh" balas ku

Telfon pun berakhir

Lucuuu..batinku

Semenjak itu, seluruh kelas adam mengetahui kedekatan kami. Bahkan ada yang sengaja mengolok-olok kami ketika tak sengaja bertemu di jalan.

***

Hari ini aku dan adam janjian di taman alun-alun lagi. Seperti biasa, sebelum duduk aku dan adam selaku berkeliling kota, setelah itu kami kembali ke alun-alun untuk duduk santai bersama.

Hari ini suasana semakin romantis. Adam tak lepas memelukku, bahkan dia mencium tanganku berulang kali. Kini dia sudah berani mencium pipiku. Aku sungguh terkejut, namun hatiku berbunga-bunga. Ntah apa yang dipikiran ku. Setan apa yang hinggap, sehingga membuatku mau melakukan nya, dan tidak marah kepada adam.

"Bentar lagi aku KKL loh"ujar ku

"Apa tu KKL?"tanya adam

"KKL tu kuliah kerja lapangan. Tugas akhir semester ini. Dimana aku ngabdi ke masyarakat. Jadi nanti aku ke desa atau kampung mana gitu"jelasku

"Trus kenaknya daerah mana?"tanya adam lagi

"Dengar-dengar sih sekadau"jawabku

"Hmmm...jauh. Berapa lama?"tanya lagi. Raut wajahnya berubah sedih

"Kurang lebih sebulan"

"Yaampun lama nya. Kangen nanti ni pasti"ucap adam sambil memelukku erat tak lepas dia mencium pipiku

"Sabar ya. Nanti sebelum berangkat kita ketemu kok"tenang ku

"Harus tu"balas adam lalu memelukku lagi

****

Gimana? Bagaimana menurut kalian cerita ku kali ini. Kalian suka? Jangan lupa like, comment ya 😘 votee nyaa jangan lupa. Terima kasih

Gadis Berpayung Hitam - New StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang