Chapter #7 : Menuju Kebenaran

20 3 23
                                    

Setelah Kyoko memberitahukan soal nomor telepon Haruto pada handpone pelaku, Inspektur Himura menyimpulkan hal yang sama dengan asumsi Kyoko.

"Berdasarkan pemikiran ku, Haruto sudah mengetahui soal penyerangan dan pengeboman itu sejak awal. Itulah mengapa saat diawal penyelidikan sikapnya begitu aneh. Dia tau bahwa kita akan mengetahui ini cepat atau lambat. Maka dari itu, dia pergi tanpa kabar," tegas Inspektur Himura.

"Di malam minggu lalu, kalian baru saja makan malam dan pulang bersama kan...apakah Haruto tidak mengatakan apapun tentang dia akan pergi?," Naruya bertanya pada Kyoko.

Kyoko menggelengkan kepalanya, "Tidak, dia tidak mengatakan apapun soal dia akan pergi. Ehh..tapi dari mana kau tau aku pulang bersamanya? Bukankah saat itu kau sudah pulang duluan.." ujarnya.

"Saat itu aku juga sedang makan di kedai kari yang kalian kunjungi. Kau tidak melihat ku?"

"Tidak.." jawab Kyoko singkat.

Mereka pun kembali ke topik pembicaraan. Inspektur Himura memerintahkan anak buahnya untuk mencari Haruto di seluruh area Tokyo, mulai dari Shinjuku, Shibuya, Chiyoda, dll. Biasanya Kyoko ditemani Haruto sebagai rekannya, namun kali ini dia akan bersama Tomioka sebagai rekannya. Hal itu membuatnya terkekeh. Kyoko mengatakan sudah 3 kali dia berganti rekan dalam penyelidikan.

"Diawal aku bertugas, aku bersama Daisuke. Sejak Daisuke meninggal, aku serekan dengan Haruto, dan kali ini aku harus menyelidiki sebuah kasus bersama rekan baru lagi, yaitu kau Tomioka," ucap Kyoko yang sedang duduk disamping Tomioka yang sedang menyetir mobil yang dikendarainya.

Tomioka tersenyum, "Tenang saja..aku lebih baik dari mereka berdua," katanya.

Kyoko menanggapi dengan tawa kecilnya, "Ku harap kau tidak sama seperti mereka berdua. Jangan tinggalkan aku sendiri dalam penyelidikan. Jika kau menghilang dan aku harus berganti rekan, lebih baik jika aku sendiri saja," Ujar Kyoko.

Tomioka terkekeh, "Sudah ku katakan...aku tidak sama seperti mereka Kyoko-san." Setelahnya mereka lanjut berfokus pada penyelidikan.

Ketika mobil yang dikendarai Tomioka melewati sebuah dealer mobil bekas, Kyoko melihat dengan jelas terdapat mobil Haruto yang terpanjang disana. Tomioka lalu memutar balik arah menuju dealer mobil bekas tadi. Saat sampai disana, Kyoko dan Tomioka menginterogasi pemilik dealer untuk mendapatkan informasi lebih tentang Haruto.

"Kalau boleh tau siapa nama orang yang menjual mobil ini pak?," tanya Tomioka yang melihat ke arah mobil Toyota Prius Prime yang terparkir di dealer jual beli mobil bekas yang ia datangi.

"Penjual meminta untuk merahasiakan namanya pada orang lain. Memangnya ada apa?" Jawab si pemilik dealer dengan nada yang agak ketus.

Kyoko terpaksa menunjukkan kartu identitas polisinya, "Kami dari kepolisian. Penjual mobil ini menjadi tersangka dalam kasus penyerangan dan sekarang kami sedang melakukan penyelidikan."

"Maaf tapi dia benar - benar tidak memberitahukan namanya pada ku. Hanya saja dia memberikan nomor telepon dan alamat rumahnya," ujar si bapak pemilik dealer.

"Boleh kami minta nomor telepon dan alamat rumahnya?" Tanya Tomioka.

"Ya..tentu saja."

Si bapak dealer langsung memberikan nota penjualan yang terdapat tulisan nomor telepon dan alamat Haruto. Namun, nomor telepon dan alamat yang tertera di nota sama saja dengan yang diketahui oleh Kyoko dan Tomioka.

"Kapan orang itu menjual mobilnya disini?," lagi - lagi Tomioka mengajukan pertanyaan.

"Sekitar 2 hari yang lalu dia menjualnya," jawab pemilik dealer.

Behind The Case : Lighthouse TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang