🐻🐻
Tak ada kata lain selain Maaf yang terus menerus Jungkook ucapkan kepada Jennie. Jennie hanya memandang sang adik yang saat ini sedang merendahkan tubuhnya tepat di hadapannya.
"Maaf, Nuna...."
Melihat Jungkook yang terus menerus memohon, membuat Jennie tidak tega dengan sang adik.
Jennie merentangkan tangannya, menyuruh Jungkook untuk masuk ke dalam pelukannya.
Jennie mengelus punggung bidang sang adik, ada perasaan rindu bercampur kesal yang Jennie rasakan saat ini.
"Kapan kau tiba? Kenapa tidak mengabariku kalau ingin pulang?"
"Aku ingin membuat kejutan untukmu, Nuna."
"Kau berhasil membuatku terkejut, Kook."
"Hehehe, kau benar. Bahkan kau sampai menangis!"
"Ayo jelaskan padaku, siapa pria itu? Bagaimana Nuna bisa dekat dengan seorang pria selain aku?"
"Dia temanku, Kim Taehyung. Aku yang mengundangnya datang kemari."
"Kau harus minta maaf dengan Taehyung Kook. Dia lebih tua darimu!"
Tidak ada jawaban apapun, Jungkook hanya membalasnya dengan dehaman saja.
Jennie terkesiap saat melihat Jungkook yang hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun "Ada apa denganmu?."
Jungkook hanya menggelengkan kepalanya.
<♡>
Jisoo tahu kalau Taehyung sedang tidak mood paling tidak bisa di ganggu.
Tapi melihat adiknya yang terus-menerus menyendiri di rooftop dengan tatapan yang sangat kosong, pada akhirnya hal tersebut membuat Jisoo menjadi tak tega.
"Kau sudah lebih dari 2 jam di sini. Cepat masuk, Nuna akan kompres beberapa luka memarmu."
Lagi-lagi Taehyung hanya menjawab dengan gelengan kepala.
"Sebenarnya kau ini ada apa? Pulang-pulang sudah memar dan tanpa mengatakan apapun--"
"Kim Taehyung, luka mu bisa membengkak dan bertambah sakitnya!." Lanjut Jisoo.
"Tidak seberapa sakitnya dengan sakit hatiku, Nuna."
"Apa..?"
"Tidak, cepat obati luka ku, aku ingin cepat-cepat istirahat."
Dengan telaten Jisoo mengobati luka Taehyung, saat ini Jisoo benar-benar mengeluarkan nalurinya sebagai seorang kakak.
"Bunda kapan pulang?."
"Mungkin nanti malam, kau mau apa memangnya?."
"Aku tidak mau di ganggu."
Jisol tahu, saat ini suasa hati Taehyung memang sangat kacau, entah apa yang membuatnya seperti ini Jisoo tak tahu.
Jisoo meninggalkan ruangan tersebut, memberi waktu dan ruang untuk adiknya yang memang sedang ingin menyendiri.
Taehyung menenggelamkan tubuhnya di dalam selimut tebalnya, menutupi seluruh tubuhnya tanpa terlihat sedikitpun.
Sebelum menutup pintu dan meninggalkan kamar Taehyung, Jisoo memberi tahu ke adiknya kalau membutuhkan sesuatu bisa memanggilnya atau beberapa maid di rumah, dan lagi-lagi tidak ada balasan apapun dari Taehyung.
Membayangkan kembali kejadian tadi pagi, membuat Taehyung lagi-lagi memegang dadanya yang terasa nyeri. Siapa pria itu? Mengapa ia sangat marah sekali saat Taehyung sedang berdekatan dengan Jennie, tidak mungkin tidak memiliki hubungan khusus, pikir Taehyung.
"Seperti ini kah rasanya jatuh cinta? Aish! Aish! Aish!!!"
Taehyung terkesiap saat mendapati suara notifikasi handphonenya. Untuk sesaat, ia nampak kebingungan untuk melihat siapa yang mengirimnya pesan, Taehyung benar-benar tidak ingin di ganggu.
Saat memilih untuk mengabaikan pesan, lagi-lagi suara notifikasi itu berdenting yang berhasil membuat Taehyung mendengus pelan, "Ini benar-benar mengganggu."
Terlihat dari layar handphonenya, terdapat beberapa pesan dari Jennie.
Jennie mengirimkan beberapa pesan.
Sorot mata Taehyung berubah. Ia menatap layar handphonenya lamat-lamat.
Taehyung memutuskan untuk membaca pesan tersebut tanpa membalas apapun.
Sudah cukup. Sekarang Taehyung hanya ingin beristirahat karna besok akan ada kelas pagi.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love | Taennie✔ [REVISI]
Fanfiction[15+] . "Everything is better when i'm with you" . ; 𝗣𝗶𝗰𝘁 𝗼𝗻 𝗰𝗼𝘃𝗲𝗿 : 𝗽𝗶𝗻𝘁𝗲𝗿𝗲𝘀𝘁 ©𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫𝐬𝐨𝐨𝐲𝐚𝐚