bagian 1

23 2 0
                                    

1 Tahun sebelumnya

"Hooaam"

Hahh harusnya tadi malam aku langsung tidur aja pas disuruh Papa.

Eva berjalan lesu menuju sekolah. Tas ransel yang seharusnya berada di punggung pun hanya di letakan di bahu sebelah kanan. Karena sakit Eva terpaksa izin sekolah beberapa hari dan saat hari dia akan bersekolah -kemarin- dia baru tau ada banyak tugas yang dia lewatkan, alhasil supaya jiwanya tenang untuk beberapa hari ke depan, dia mengerjakan semua tugas itu dalam satu hari dan untungnya semua tugas yang menumpuk itu selesai tepat waktu yakni jam 1.28 tadi malam.

Eva memegang kepala sebelah kirinya, terasa sakit mungkin karena dia kurang tidur. Aku telat gak ya?. Walau membatin seperti itu dia tetap berjalan santai seolah olah ini masih jam 6 pagi padahal sudah jam 7 lewat. Dia menghela nafas pelan saat melihat gerbang sekolahnya yang masih terbuka lebar, tidak ada yang menjaga disana. Biar dia tebak, pasti satpam gendut itu telat hari ini, Ahh sungguh dia sangat beruntung hari ini.

Baru saja berpikir betapa beruntungnya dirinya, disaat yang sama satpam gendut datang sambil berlari membawa perutnya. Eva tetap santai berjalan masuk, namun baru beberapa langkah dia melewati gerbang satpam itu memanggil dirinya.

"Hei... kacamata... sini.."

Aku?. Eva menunjuk dirinya sendiri, setelah mendapat anggukan dari satpam itu dia berjalan mendekat.

“Catat nama sama... kelas kamu di buku...”

Dia terlihat kelelahan sehabis berlari mengejar waktu, tapi hei, apa maksudnya mencatat nama dan kelas? Ini baru jam 7.55 belum jam 8 tepat kan, apa-apaan ini?

“Bapak kayanya terburu-buru banget ya sampai ga sempat ngeliat jam tangan sendiri” sindir Eva.

“Saya tau saya telat dan kita masuk barengan artinya kamu juga telat, tulis nama sama kelas kamu”. Satpam ini tetap menyerahkan buku catatan nama siswa/i yang telat sekolah.

Ck mulai lagi. “Jam pelajaran pertama sekolah dimulai saat jam 8 tepat, dan siswa siswi disini dianjurkan datang sebelum jam 8. Lihat ini, baru jam 7.55 masih ada 5 menit lagi sebelum jam 8 jadi kesimpulannya saya belum telat” jelas Eva yang sudah mulai gemas ingin berteriak di depan muka satpam ini.

“Terus? Sejak kapan orang 'seperti' kamu diperbolehkan memprotes petugas sekolah seperti saya?! Saya yang menentukan siapa yang di catat atau tidak disini!”

“Emang kenapa orang seperti saya? Terlalu miskin hanya untuk memprotes ketidakadilan ini? Lagian di belakang bapak masih banyak anak yang berjalan masuk, kenapa hanya saya yang di cegat?”

“Berani ya ka—”

Ucapan satpam itu harus terhenti karena Guru BK sedang berjalan ke arah mereka. Terlihat dari mimik wajahnya yang terlihat marah menatap tajam ke arah si satpam. Eva yang bingung dengan ekspresi satpam seolah sedang melihat monster pun berbalik untuk mencari tahu, saat matanya menangkap sosok yang dia kenal Eva menghela nafas merasa bersyukur Bu Dwi datang di waktu yang tepat.

“Ada apa Pak?” tanya Bu Dwi datar, tatapan matanya seolah merendahkan satpam yang kelewatan itu.

“I-ini Bu, Eva telat jadi saya hanya menyuruhnya menulis nama dan kelas.. tapi dia malah lancang pada saya” satpam itu meninggikan kalimat terakhirnya.

“Eva, kamu masuk jam berapa?”

“Jam 7.55 Bu”

“Bapak Yudhoyono.” suara Bu Dwi begitu dingin, jelas sekali dia sedang menahan amarah. Tiba-tiba aura sekitar menjadi menegangkan. “Jam kedua ke ruangan saya”

This Is The NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang