NO: 6 [BUTTER-FLY]

287 28 1
                                    

Sudah 2 hari setelah kejadian saat itu, pagi hari dengan cuaca yang sejuk di kamar seorang wanita bersurai coklat sambil memengang berkas-berkas yang berserakan di meja nya

Jenet, apa berkas itu akan diserahkan ke Mino? -suara yang berasal dari pemuda bermata kuning dihadapan wanita bersurai coklat tersebut

Iyaa, Mino akan mengambil nya nanti siang jadi aku harus menyelesaikan nya dengan cepat -jawab wanita bersurai coklat tersebut

Apa isi berkas itu? Begitu banyak kertas nya sampai hampir memenuhi meja mu Jenet -tanya Linden

Berkas ini berisi tentang perdagangan, hewan² yang berada di Mieta dan juga tentang racun -jawab Jenet yang masih setia memengang berkas nya dan mencatat-catat isi berkas itu

Racun? Oh racun untuk kupu² itu? -tanya Linden sekali lagi

Kupu²? Hmm aku juga tidak tau Linden tetapi racun itu sudah dibeli habis sama seseorang -jawab Jenet

Ada yang beli racun sebanyak itu? Untuk apa? -seru Linden yang kaget karena ada yang membeli racun itu dengan jumlah yang banyak

"Apa mau racunin orang?" (Isi hati Linden)

Tidak tau, tapi dia sudah dapat izin, jadi aku tidak bisa melarangnya -jawab Jenet yang mempunyai pikiran yang sama dengan Linden tentang pembeli yang membeli racun ini dengan jumlah yang banyak

Sementara itu dikediaman Roxanna dan Jeremy...

Kakak ini racun yang kau cari itu? -saut pemuda bermata biru terang kepada wanita yang memeliki mata berwarna merah terang juga

Ya, racun tersebut akan membuat kupu² ku menjadi lebih banyak dan ganas -jawab Roxanna ke adik laki² nya

Tetapi bukankah kau akan semakin banyak pula menghabis kan darah mu hanya untuk kupu² itu? -tanya Jeremy dengan muka yang khawatir

Sebab, semakin banyak racun diberikan ke kupu² itu maka semakin banyak pula darah yang harus Roxanna keluarkan

Tidak masalah Jeremy aku baik² saja, lagi pula aku juga sudah mendapatkan izin dan aku sudah tau resiko yang akan terjadi nantinya -jawab Roxanna dengan nada yang menenangkan sang adik agar ia tidak begitu khawatir terhadap nya

Oh nya ngomong² bagaimana kemarin?, kita tidak sempat berbincang karena saat kau datang ketempat ku kemarin aku terlalu sibuk, mari kita berbincang-bincang sebentar Jeremy -saut Roxanna

Kemarin? Ohh baiklah akan aku ceritakan -jawab Jeremy yang dimana muka nya berubah ekspresi saat kakak yang ia cintai membahas tentang kejadian di restoran tersebut

Ada apa Jeremy? Apa ada halangan atau masalah, kau tidak berbuat masalah kan? -sambut Roxanna yang heran dengan ekspresi yang dimunculkan oleh adik nya itu

Dia punya kekasih -jawab Jeremy

...
...
...

Kau kalah? -tanya Roxanna

Tidak, sejak kapan aku bilang aku kalah? -jawab Jeremy

Suasan di ruangan itu berubah 180° setelah Jeremy mengatakan kalau wanita yang akan menjadi mainan nya itu sudah memiliki kekasih ditambah dengan Roxanna yang mengatakan ' kau kalah?'

Tok
Tok
Tok

Seseorang mengetuk pintu ruangan yang berisi Jeremy dan Roxanna

Permisi Nona, berkas² tentang racun yang ada beli kemarin sudah datang -saut pelayan wanita yang memeliki betcak darah di baju nya (pelayan Maria)

Masuk, dan letakkan dimeja ku -jawab Roxanna

Baik Nona -jawab Pelayan wanita itu

Jeremy, aku tidak peduli kau ingin melakukan apapun ke wanita itu, tetapi jangan berbuat ulah -seru Roxanna sambil meninggalkan Jeremy di meja yang tadi ia duduki bersama adik nya

Who She ??? [Jeremy × Jennette]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang