Tengah bersantai bersama keluarganya di rumah Kevin kembali disuguhi pertanyaan atas hubungannya dan Anggia. Ia bingung harus menjawab apa, Anggia memutuskan untuk mengakhiri semuanya dan membiarkan Kevin untuk menerima perjodohan itu sementara Kevin sendiri masih berharap pada kekasihnya tersebut.
"Jadi apa jawaban Anggia Vin?" tanya Rahayu pada putranya.
"Anggia dia... Anggia..." Kevin bingung harus menjawab apa, ia masih ingin bersama Anggia.
"Apa jawabannya?" desak Rahayu.
"Dia belum siap mah" sahut Kevin.
"Artinya dia tidak serius selama ini, sudah berapa lama kalian berhubungan masa iya masih tidak ada kesiapan juga. Sudahlah lupakan saja dia, pilihanmu sekarang adalah menikahi Mila. Dia perempuan baik dan sudah siap untuk dinikahi" ucap Rahayu tegas.
"Tapi mah..."
"Kamu tidak punya pilihan lain Kevin, lagi pula kami sudah membicarakan ini dengan orang tuanya Mila" ucap Rahayu.
"Apa aku tidak memiliki hak untuk memilih pilihanku sendiri mah pah, ini hidupku" sahut Kevin sedikit kesal.
"Ya kamu bebas memilih, tapi kalau sudah begini kami harus turun tangan nak, kamu sudah dewasa dan sudah seharusnya memiliki keluarga kecil. Dan kami memilihkan Mila untukmu" ucap Rahayu tegas.Kevin terdiam, ingin sekali ia menolak perjodohan ini namun ia tak bisa ia tak mungkin mengecewakan mamanya, mama yang sangat disayanginya. Sementara itu hatinya masih terpaut bersama Anggia, perempuan yang dicintainya yang selama tiga tahun ini bersamanya.
"Maafkan aku Anggia" ucap batin Kevin.
---
Hari itu Kevin dan Mila sepakat bertemu mereka bertemu di sebuah restauran, keduanya saling diam dan bingung harus bicara dari mana, hingga akhirnya Kevin buka suara mrmbahas beberapa hal sebelum pernikahan mereka.
"Kamu terpaksa menikah denganku?" tanya Kevin.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanya Mila.
"Aku hanya tidak ingin ada keterpaksaan di sini" ucap Kevin.
"Bagiku pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Aku hanya ingin menikah sekali seumur hidup, dan ini sudah kupikirkan dengan matang, aku menerima pinangan keluargamu karena kupikir pilihan orang tuaku pasti yang terbaik" sahut Mila.
"Yakin hanya itu? tidak ada hal lain?" Kevin menatap tajam Mila, tatapan yang membuat hati Mila sedikit bergetar.
"Maksudmu apa?" Mila balik bertanya.
"Mungkin bukan hanya itu alasanmu menerima pinanganku? ada alasan lain? karena terpojok usia?" Kevin menatap Mila.Mila nampak marah mendengar ucapan Kevin.
"Lancang ya kamu" Mila nampak kesal.
"Kenapa marah? apa itu benar?" tanya Kevin.
"Kalau iya kenapa?" sahut Mila.
"Baiklah itu artinya kita satu sama. Kamu menikah denganku hanya ingin sebuah status, begitu bukan. Dan aku... aku menikahimu hanya karena permintaan orang tuaku" ucap Kevin.Mila terdiam mendengarnya, ia tak mengira akan terjebak dalam situasi seperti ini.
"Masih ada waktu untuk mundur Mila, dari pada lo lo harus terjebak hidup bersama pria angkuh macam si Kevin ini" ucap batin Mila.
"Tapi tidak, gue harus tetap menikah dengannya, semua ini demi orang tua gue. Gue mau membahagiakan mereka, dan menikah adalah salah satunya" batin Mila terus menggumam.Kevin masih menatap Mila dengan dingin.
"Oh ya aku punya satu permintaan untukmu" sambung Kevin.
"Apa itu?" tanya Mila.
"Aku ingin untuk sementara pernikahan kita tertutup dari media" ucap Kevin.
"Kamu mau seperti itu?" Mila sedikit tertawa, tawa manis yang berhasil sedikit menarik perhatian Kevin.
"Kenapa kamu tertawa?" Kevin nampak sedikit kesal.
"Kebetulan aku juga menginginkan hal yang sama, untuk sementara aku ingin tidak ada yang tau" ucap Mila.
"Baiklah deal, dan aku usahakan semua ini rahasia" Kevin menyodorkan tangannya pada Mila.Sementara itu para orang tua nampak bahagia begitu tau Kevin dan Mila melakukan pertemuan dibelakang mereka, mereka pikir anak-anaknya tersebut mencoba melakukan pendekatan, namun pada kenyataannya anak-anak itu hanyalah melakukan sebuah perjanjian konyol.
---
Selang beberapa minggu lamaran antara Kevin dan Mila dilaksanakan, seperti permintaan keduanya acara tersebut tertutup dari media, tak boleh ada kamera handphone hanya kamera khusus untuk arsip mereka saja.
Acara tersebut hanya dihadiri keluarga inti serta sahabat dekat Kevin dan Mila. Semua orang nampak bahagia termasuk Mila yang selalu menunjukkan senyum manisnya namun tidak dengan Kevin, pria itu seperti biasa hanya menunjukkan sikap kaku dan wajah dinginnya saja.
Dan di pesta pertunangannya Kevin hanya diam, duduk di kursi menatap Mila yang nampak bahagia.
"Kenapa aku tidak bisa sebahagia dia? jawabannya karena aku tidak menginginkannya, aku hanya menginginkan Anggia, kekasih yang sangat kucintai" ucap batin Kevin.
Mila menghampiri Kevin yang asik duduk sendiri.
"Bisakah kamu menunjukkan senyummu sedikit saja tuan? terlihat sekali keterpaksaan di wajahmu" bisik Mila.
"Aku tidak pandai berpura-pura sepertimu" sahut Kevin masih dengan wajah dingin dan kakunya.Di tempat lain Anggia mendengar berita lamaran yang dilakukan Kevin, entah ia mendapat kabar dari mana tapi yang pasti ia merasa sakit hati.
"Aku memang belum siap untuk menikah denganmu Vin, tapi bukan berarti kita harus berpisah seperti ini" ucap batin Anggia.
"Kenapa? kenapa kamu tidak coba untuk membujukku? memberi aku waktu lagi. Sekian lama kita bersama kenapa harus berakhir seperti ini?" batin Anggia terisak.Anggia terus menatap foto kebersamaannya dan Kevin, banyak kenangan yang telah mereka lewati bersama namun ujungnya mereka tak dapat bersama.
"Semoga kamu bahagia bersama pilihanmu Vin, pilihan keluargamu. Perempuan yang telah siap lahir dan batinnya untuk kamu nikahi" ucap batin Anggi.
Anggia tersenyum kecut meratapi nasibnya, dirinya yang telah ditinggalkan Kevin demi menikahi perempuan lain.
❤❤❤
5
6 mei 2022