2. jiwa raga Vio

11 1 1
                                    

"Jika Tuhan memang satu, lantas mengapa amin dan iman kita tidak bisa bersatu?"

2. JIWA RAGA VIO


Di balik pintu kamar mandi sekolah bercat biru tua, Vio menghela nafas nya lega setelah membuang air yang sedari tadi sudah ia tahan.

"Huh akhirnya" Vio membuang nafas lega sembari merapikan pakaiannya

Ceklek

Bunyi pintu kamar mandi yang di buka oleh nya, menampilkan suasana koridor yang ramai dengan orang berlalu lalang. Bukan hal yang baru, bagai mana tidak ramai waktu sudah menunjukan waktu istirahat yang artinya ia sudah terbebas dari hukuman nya

Kaki yang di baluti sepatu biru dongker sebelah itu perlahan lahan melangkah melewati koridor, melewati banyak nya orang yang berlalu lalang dan melangkah menuju kelas miliknya

Lantas ia terhenti di depan pintu berwarna coklat dengan tulisan X IPA 3 diatasnya

BRAKKK

Pintu yang awal nya tertutup rapat terbuka karena ulah nya. Sontak orang - orang di dalam nya terkejut sambil mengumpat, lalu disusul dengan teriakan cempreng dari mulut nya"HALO SEMUA!! KANGEN VIO GAA??" teriak Vio setelah pintu itu ia dobrak menggunakan kaki nya.

"YA ALLAH VIORA" pekik Mira kesal karena di buat terkejut oleh ulah Vio

Hawa di kelas mendadak tak enak, semua pasang mata tertuju padanya.

Vio melihat sekeliling kelasnya sambil menyengir "hehe, Vio cantik ya?? Makanya diliatin terus?" ujarnya cengengesan

"WOISS SANTAI MAMEN" timpal Nares sambil melingkarkan tangan nya di pundak Vio

Mereka semua tampak tak peduli dengan yang di ucapkan oleh Nares dan kembali melakukan kegiatan mereka sebelumnya

Mira merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan penampilan teman nya kali ini, lalu ia memicingkan matanya dan terfokus pada objek yang berbeda di bawah milik sahabat-nya

"Ra, itu sepatu lo kenapa beda sebelah?" ujar Mira sambil mengerutkan keningnya

Vio yang merasa kakinya di perhatikan lantas mengikuti arah pandang Mira

"Ohh ini, tadi Vio buru - buru terus sepatunya diem di sana jadi Vio ambil deh. Siapa suru diem disana" ujarnya dengan polos sembari menatap lawan bicaranya

Tak di sangka, sentilan hangat menyapa jidatnya setelah ia berujar

"Ya Allah Viora, itu bukan sepatunya yang salah. Mata lo aja yang ga liat!!"

"Lo gausah bikin erosi pagi - pagi ya Ra!!" ungkap Vio menggebu - gebu

"Loh bener kan, sepatunya yang salah. Siapa yang nyuruh diem disitu?? Bener kan Nares??" sahutnya kemudian melirik makhluk disebelahnya yang sedang mengupil

"Terserah ra terserah lo aja" Nares yang sudah pasrah dengan perdebatan itu hanya bisa tersenyum paksa

"Lo pada dari pada adu bacot pagi - pagi gini mending ngantin" lanjut Nares

ALBARACK || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang