"Nnghhhh ahhh"
Wajah boruto memerah tomat mendengar suara laknat dan melihat apa yang di depan nya. Ia benar benar tak habis pikir...
Melihat apa yang senior sekaligus saudara angkat nya lakukan saat ini... kakak nya sedang.. mengasah rudal
Kawaki yang merasa di awasi segera menutup resleting celana nya dan menoleh ke arah pintu, ia bisa melihat adik nya yang tengah mengintip dari celah
Sontak kawaki langsung mengejar boruto, manarik nya masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pergerakan nya.
Punggung boruto mengenai dinding kamar mandi, ia merintih karna hal itu
"Kau melihat semua nya??" Tanya kawaki dengan tatapan yang tajam
Glek!
Boruto menelan ludah kasar , ia tak berani menatap kawaki, itu terlalu menyeramkan bagi nya
"Ng..nggak, apaan sih minggir lo" boruto mendorong dada kawaki agar kakak nya menyingkir dari hadapan nya
Namun fakta nya kawaki tak bergeser sedikit pun. Tangan kiri nya bergerak merangkul pinggang boruto, mengelus nya, tangan yang satu nya menangkup dagu boruto
Dan menarik nya agar menatap diri nya.
"Lo masih gak mau ngaku?" -kawaki
"Gua..ngg..mphhh" terlambat, kini bibir nya telah ditubruk oleh benda kenyal dan basah milik kakak nya. Sontak ia langsung memejamkan mata nya tak berani menatap orang di depab nya
Boruto masih berusaha memberontak, namun sekuat apapun ia berusaha, tenaga kawaki jauh lebih besar dari nya.
Tangan kawaki bergerak menyusup ke dalam seragam boruto. Mengelus pinggang, lalu merambat ke perut dan berhenti di area dada
Boruto yang merasa geli di bagian dalam tubuh nya oleh sentuhan itu mengerang di sela ciuman nafsu kakak ny, 5 menit mereka melakukan ciuman dan saling bertukar saliva
Boruto mulai kehabisan hafas nya dan meremat kaus kawaki meminta pasokan oksigen, kawaki yang tahu itu segera melepaskan cumbuan nya.
"Fuaahhh hah...hahhh..haaahhh" boruto menghirup oksigen sebanyak banyak nya, mata nya menyayu, ia tak berdaya di hadapan kakak nya sekarang
Kawaki membelai dada nya, dengan sedikit senyum yang hampir tak terlihat ia menekan suatu tonjolan dan seketika tubuh boruto di buat nya gemetar. Ia sensitif di area itu
"Ahh ja-jangan di situ" ia ia membekap mulut nya agar tidak mengeluarkan suara menjijikan itu, namun tubuh nya berkata lain...
Kawaki merekam setiap ekspresi adik kesayangan nya. Ia begitu imut, melihat adik nya di lumpuhkan di depan nya benar benar candu...
"Ternyata kau sensitif ?" -kawaki
Teng..teng*suara bel tanda masuk kelas
"Cih brengsek" melihat kesempatan ini boruto segera mendorong kawaki hingga ia menabrak dinding di sebalah nya dan boruto langsung berlari sejauh mungkin dari kawaki
.
.
.
.
.
Pergantian jam pelajaran kemudian ketika jam istirahat berbunyi boruto memutuskan untuk jajan di kantin bersama mitsuki dan sarada
Dan untung nya ia tidak melihat kawaki sama sekali , akhir nya ia bisa bernapas lega karna terlepas dari kakak mesum nya
Sedang asyik mengobrol dengan kedua teman nya tiba tiba seorang wanita menimbrung obrolan mereka
"Permisi.. boleh aku ikut bergabung dengan kalian?" Ucap wanita itu pada mereka ber3 sambil duduk di depan mereka ber3
"Bo-"
"Mau apa kau kesini?" Sarada langsung menyela perkataan boruto , nampak ia tidak suka dengan wanita yang ada di depan mereka
"Hoo~~ kau sarada bukan?? Hmm~~ jangan jual mahal, aku kesini hanya ingin berbicara dengan kalian" ucap nya dengan senyuman aneh sambil menopang kepala nya dengan telapak tangan nya
"Kau rambut kuning... apa kau adik Tiri ada Kawaki? Iya kan?" Kata nya sambil menunjuk boruto dengan sebelah tangan nya
Glek!!
"I..iya bagaimana kau bisa tahu?" -boruto
Sarada dan mitsuki terkejut dengan yang di katakan wanita itu dan jawaban dari Boruto
"Aaaa~~ jadi begitu hihi kalian sama sama tampan ya~~..dan juga....
Sama sama membuat ku muak" wanita itu sedikit menekankan kata muak nya
"Baiklah kalau gitu... aku hanya ingin bertanya tentang itu, terimakasih sudah mengizinkan ku bergabung......... kalian seperti tumpukan sampah" wanita itu melangkah pergi dengan sarada yang meneriaki nya
"Kau yang sampah cewek sialan!! Grrr"
"Sarada tenang lah" -mitsuki
"Dia itu siapa?" -boruto
"Lo gak tau bor ?" Ucap sarada dengan rasa terkejut nya, sarada mengepalkan tangan nya
"Dia itu... cewek penindas, apapun akan dia lakukan untuk mendapat apa yang dia mau, kau tahu? Salah satu incaran nya adalah senior Kawaki..."
"Eh?? Kok bisa ?"
"Iya karna kepopuleran nya dan kecerdasan nya yang ngebuat dia marah..... kata gosip sih gitu"
"Yaelah sarada itu kan cuma gosip, gosiipp~" -boruto
"Tapi... lo juga harus hati hati bor.... Tadi dia nanyain elo kan? Bisa jadi Target selanjut nya elo..." ucap kawaki memandang boruto serius
"Iya bor lu harus hati hati" -sarada
"Eh.. iya iya gue gak bakal kenapa napa kok , kan gue lakik , yodah yok balik bentar lagi bel"
Akhir nya mereka ber3 berjalan menuju kelas , tanpa di sadari sedari tadi ada yang mengawasi mereka dengan senyuman nya
"Hi Hi..."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
my Beloved brother [kawaboru]
Teen FictionHari hari boruto yang abstarak kini berubah dengan hadir nya kakak angkat di rumah nya , Terlepas dari bapak yang jarang pulang dan adik nya yang cerewet membuat nya makin frustasi di rumah "Aaarrggg bisa gak sih Hidup gua tuh Tenang dikit?? Nambah...