setelah wanita itu mengaku jika yang dimasaknya adalah daging manusia, mereka semua langsung terbatuk-batuk ingin memuntahkan apa yang mereka makan
Wanita itu hanya tersenyum, senyum yang berbeda. Senyumannya mengerikan bagi mereka, sekarang saja wanita itu terlihat seperti nenek sihir
"Kayaknya kita harus cepet-cepet pergi dari sini" bisik wonwoo kepada rowoon yang duduk di sampingnya
"Gimana caranya?"
"Saya punya satu menu lagi, tunggu disini ya"
Selama wanita itu pergi, mereka memanfaatkan nya dengan berlari pergi dari tempat itu meski diluar masih hujan
"Cepetan buka pintunya, keburu ibu ibu itu nyusul!" Joy panik karena pintu tak kunjung terbuka
Daniel masih berusaha tapi tetap saja hasilnya pintu itu tidak dapat terbuka, "gak bisa, joy. Kita lewat jendela aja gimana?"
"Boleh, ayo cepetan!"
Alhasil mereka keluar lewat jendela, untung saja jendela itu mudah dibuka. Setelah berhasil keluar, mereka bergegas pergi ke tempat lain yang lebih aman.
Disisi lain, wanita itu datang dengan wajah cemberut karena tamunya pergi begitu saja
"Loh kok pada pergi?"
Tapi kemudian ia tersenyum sembari menatap sudut ruangan dan disana terdapat kamera sedang menyala
"Selamat anda kena prank, itu kamera nya saya taruh sana hihihi" ucapnya seraya menatap kamera
Ternyata oh ternyata wanita itu hanya sedang membuat konten, wanita itu tidak benar benar memberikan daging manusia kepada mereka itu hanyalah kebohongan demi konten yang ia buat
Ngomong-ngomong apa yang sedang wanita itu lakukan di rumah ini? Selain membuat konten, ternyata rumah ini benar-benar miliknya hanya saja tidak pernah ia urus karena itu lah rumahnya tampak menyeramkan.
•••
Wonwoo beserta yang lain sudah berlari cukup jauh. Dan sekarang mereka tidak tahu sedang berada dimana
"Gimana caranya kita pulang? Sedangkan kita aja nggak tau sekarang ada dimana" sana panik jika ia dan yang lain tidak bisa pulang
"Tenang aja san, jangan panik gitu" hanbin berusaha menenangkan
"Tenang tenang pala lo, ini kita kalau gak bisa pulang gimana?"
"Lo jangan ikutan panik gitu, ntar yang lain jadi ikutan" kesal doyoung
"Gimana kalau kita jalan aja dulu, siapa tau nanti nemu petunjuk" ucap wooseok yang kemudian di setujui oleh beberapa orang
"Kalau gak nemu gimana?"
Chungha menatap changkyun dengan sinis, "jangan nethink dulu"
"Ya udah gue ngikut aja"
Karena rata-rata setuju, mereka akhirnya melanjutkan perjalanannya hanya dengan berjalan kaki.
"Ini kita mau sampe kapan jalan? Gue udah capek, berharap ada pangeran berkuda yang bersedia ngasih gue tumpangan buat pulang" ucap Jennie dengan nada yang dibuat se-lebay mungkin
"Wah halu nya maju banget, mengalahkan maju nya teknologi" cibir doyoung dengan ekspresi datarnya
"Lo tuh bagusnya diem"