Mengantarkan Takjil

48 2 0
                                    

*Siang hari*
Miela dan Caalda bermain bersama dirumah Miela

*Pesan dari Ibu🧡

"Vani lagi dimana?"

"Rumah Caalda"

"Ntar sore jam 5 tolong ambil gorengan di rumah nenek, tolong kasih ke Masjid Al-Hidayah untuk takjil, Makasih Ka Vani"

"Okeh"

Miela dan Caalda keluar rumah untuk membeli es

"Caalda nanti tolong ya.., bantuin kakak, bawa takjil ke Masjid"

"Iya kak"

"Caalda, jajan yuk!"

"Ayo kak!"

Mereka berdua jajan didekat rumah Miela

Melewati gang dan Miela melirik ke gang itu, Miela melihat seorang laki-laki, didalam hati Miela berkata
* "Itu Diman"
Miela jawab perkataan hatinya
* "Itu bukan Diman, masa Diman gondrong si?"

Miela memegang tangan Caalda dan berkata

"Puter balik yuk"

"Knp kak?"

"Udah ayok ikut kakak aja"

Miela memastikan itu Diman atau bukan, Miela berkata kepada Caalda sambil melirik ke arah gang itu

"Al, itu bang Diman bukan si?"

"Eh iya tau kak, itu bang Diman"

Miela dan Caalda puter balik dan berjalan kearah gang itu

"Bukan tau"
"Bukan"
"Bukan Diman"

Miela berbicara itu sambil berjalan

Pas di samping Diman

"Eh iya anjir, kok beda??"
Tanya Miela yang kaget, dan didengar oleh Diman

Pas belok sesudah gang itu, Miela bertingkah salting brutal

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!"
Miela teriak kegirangan melihat Diman

"Knp kak?"
Tanya Caalda sambil cengengesan

Adzan Ashar

*Panggilan dari Bunda Tya

"Tya, kamu disuruh Bunda pulang, mau kerumah saudara kata Bunda"

"Yah.. maaf ya kak, aku ga jadi temenin kakak"

"Iya, yaudah gpp, yuk pulang, kakak anterin"

Setelah pulang dari rumah Tya, Miela langsung mengambil takjil di rumah untuk dibawa ke Masjid

"Assalamu'alaikum, nek.., tadi aku disuruh ibu ambil takjil"

"Oh iya, ini neng"
"Tolong anterin ke Masjid ya.."
"Tolong bawain juga punya nenek ya.., nenek mau kepasar sebentar"
"Bisa ga bawanya?"

"Oh iya, baik nek"
"Bisa kok nek"

Miela membawa 2 kotak kardus berisi gorengan, dan 1 teko berisi teh panas

Setengah perjalanan, Miela melihat ada anak sedang berlari"an

"Eh dek!"

"Iya kak.."
Anak itu menghampiri Miela

"Tolongin kakak dong, tolong bawain ini ya.."

Miela memberikan teko kepada anak itu

"Iya kak"
"Dianter kemana kak?"

"Ke Masjid dek"

*Di Masjid

"Ini kak"
Anak itu memberikan teko kepada Miela

"Oh iya dek, Terima kasih ya.."

Tiba-tiba lewat dua laki-laki temannya Diman

Miela yang sedang memakai kacamata, langsung melepas kacamata itu

Dua laki-laki itu masuk ke Masjid dan menghampiri Diman

Miela tidak tau jika di Masjid ada Diman yang sedang mengajar ngaji anak-anak

Miela melihat Umi (guru ngaji nya Miela)

"Maaf mi, takjil nya ditaro dimana ya mi?"
Miela bertanya kepada Umi yang sedang duduk dianak tangga

"Itu takjil?, Ditaro diatas aja"

"Baik mi, terima kasih"

Miela naik ke lantai dua Masjid

"Assalamu'alaikum"
Salam Miela kepada bapak-bapak panitia penerimaan takjil

"Waalaikumsalam.."
"Wah, siapa nih?"

"Hehe, aku Miela pak.."
"Ingin memberikan takjil"

"Wah.., terima kasih banyak ya.."

"Iya pak, sama-sama"

"Difoto dulu ga nih?"

"Haha, ga usah pak"

Miela duduk di karpet yang digelar

"Maaf ya pak, numpang duduk"

"Iya gpp, silahkan"
"Kamu sekolah dimana dek?" Tanya saudaranya Diman

"Aku bersekolah di Sekolah Pertama Empat Kaa Jt"

"Wow, sekolah Favorit di Jkra Tmr"

"Iya pak"

"Kelas berapa?"

"Kelas 7 pak"

"Yah.., masih lama"

*: H-hah?, Maksud nya ape nih?, Gw mo dijodohin sama Diman?, WAHAHAHAHAHA, dapet restu saudaranya nih

"I-iya pak"
"Yaudah ya pak, saya mau pulang dulu, terima kasih ya pak sebelumnya, Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Miela turun tangga, tidak sengaja mata Miela melihat ke arah Diman sedang berdiri melihat ke arah luar, dan tersenyum melihat ke arah Miela

Miela jadi salting, tapi ia mau terlihat jutek didepan Diman, padahal dalam hatinya salting berat

*: E-eh, anjir, ganteng banget cuk, astaghfirullah, ga boleh salting Miela, kamu kuat!, Yuk bisa yuk, ditahan saltingnya

Miela nunduk untuk mengalihkan pandangannya

Dear My CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang