9. Kak Jisung

3.7K 246 45
                                    

⚠️mature content, minor please dni. Sex scene, Kissing, fingering, rimming, dirty talk frontal in bahasa, agak rough sex, spanking, slut-shaming, 1574 words hanya adegan nananinu⚠️

Ruangan kamar apartemen Jisung terlihat lumayan luas, dengan nuansa warna monokrom yang memenuhi isi kamar. Kasur king size yang terletak di pojok ruangan sepertinya sangat cukup untuk mereka melakukan adegan coblos-coblosan dengan bebas. Namun, Jisung dengan segala fantasi liarnya, malah memilih duduk di sofa lalu memangku tubuh Hyunjin di atas pahanya, lengannya memeluk erat pinggang Hyunjin dengan posesif. Matanya menatap lelaki manis itu dengan seksama.

"Cantik." Jisung mengusap pipi Hyunjin sambil tersenyum manis.

"Kakak juga—" Dengan gugup, Hyunjin mengulum senyum lalu meremas bagian bawah baju Jisung.

"Gue?"

"—ganteng." Ujarnya dengan suara pelan.

Jisung terkekeh gemas, ia lalu mengusap rahang tegas Hyunjin dengan sensual dan mulai mengikis jarak diantara mereka yang membuat Hyunjin menahan napasnya. Keduanya memejamkan mata, Jisung memulai ciumannya. Hanya mempertemukan bibir mereka dan diam menikmati untuk beberapa saat. Sampai Jisung mulai melumat perlahan bilah bibir Hyunjin, menjilatinya dengan sensual. Tangannya mengusap lembut pipi Hyunjin.

"mhhn kakh..."

Ciuman mereka kian memanas beberapa detik. Jisung terus melumat dan menghisap bibir Hyunjin, kali ini bukan dengan gerakan perlahan, melainkan gerakan acak yang penuh nafsu sampai sang submisive kesulitan untuk mengimbanginya. Tangan Jisung mulai turun ke arah pinggul Hyunjin, ia mengusap pinggul ramping sang submisive, lalu mencuri kesempatan untuk memasukkan lengannya ke dalam baju Hyunjin dan mengusap perut dan pinggang lelaki itu secara langsung.

Perut Hyunjin seperti tersengat rasanya. Perasaan yang belum pernah ia rasakan, tangan Jisung mengusap dengan lembut di bawah sana, namun melumat dengan kasar pada bibirnya. Ia meremat rambut bagian belakang Jisung untuk memberi tanda bahwa nafasnya mulai tersenggal.

"Ha-hnn mpph—"

Jisung mengerti, namun ia enggan melepaskan ciumannya. Jisung malah mengangkat tubuh Hyunjin dan membawanya ke kasur, lalu Jisung membanting tubuh lelaki itu dan memegang kedua pergelangan tangan Hyunjin dengan satu tangan lalu meletakkannya di atas kepala lelakinya, posisi Jisung kini mengukung tubuh Hyunjin. Tentu saja, Jisung melakukan itu tanpa melepas ciuman mereka yang membuat pipi Hyunjin semakin memerah.

Hyunjin sedikit kesal karna Jisung tidak juga melepaskan pagutan bibir mereka, dengan iseng ia menggesekkan kakinya pada kejantanan milik Jisung. Lalu Hyunjin menggigit keras bibir Jisung hingga sedikit darah keluar lalu ciuman mereka terlepas. Hyunjin buru-buru meraup oksigen yang kehabisan selama berciuman, dadanya kembang kempis dan wajahnya memerah membuat kesan gemas dan seksi secara bersamaan.

Merasakan penisnya digesek serta ditekan oleh lutut Hyunjin, Jisung meleguh pelan.

"Shh...bangsat...kaki lo diem." Jisung menatap Hyunjin tepat di matanya.

"Kakak juga udah tegang kan? Y-yaudah aku bantuin."

Plakk!

Satu tamparan Jisung layangkan pada bongkahan pantat Hyunjin yang masih terbalut celana pendeknya.

"Bantuin apa?" Jisung mencengkram pipi Hyunjin dengan satu tangan.

"Kak Jisung mau aku sepong?"

Jisung tertawa remeh. "Tau cara sepong emang? Udah pernah?"

DADDY!!! -minsunghyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang