II

129 32 7
                                    

Di aula kerajaan sudah banyak berkumpul dewan istana sesuai arahan Raja. Karena hari ini Raja ingin mengadakan rapat dadakan. Sebagian orang sangat ketakutan hal apa yang akan dibahas oleh raja namun sebagian lagi hanya menampilkan ekspresi tenang nya seakan hari ini hanya rapat biasa.

Tak lama pintu dari arah depan aula pun dibuka. Aba-aba suara pengawal yang tengah menyuaraki raja yang akan datang ke dalam aula sudah terdengar nyaring di ruangan aula istana. Sontak hal itu pun membuat semua dewan berdiri seraya menundukan kepalanya pertanda bentuk penghormatan kepada raja.

Ketika raja sudah masuk dan berjalan kearah kursi singgah sana nya. Semua orang yang ada di aula masih menunduk kan kepalanya sebelum ada instrupsi dari sang Raja.

"Angkat kepala kalian" ucap raja terdengar nyaring sembari tangannya sudah mengepal kuat menahan emosi karna pekerjaan dewan nya tidak becus mengurus rakyat

"Jangan ada yang duduk, semua berdiri!" Instrupsi raja dengan nyaring. Lantas hal itu membuat orang-orang yang ada disana menampilkan ekpresi bingung namun tidak dengan perdana menteri karena ia tahu kalau sang Raja sedang marah kepada mereka semua yang berada diruangan aula tersebut

"Apa-apaan kalian hah? Kalian sudah bosan melakukan pekerjaan dibawah kepemimpinan saya? Apa perlu saya turun tangan untuk menyelesaikan pekerjaan kalian, lalu apa gunanya kalian disini? kalau sekiranya kalian tidak becus melakukan tugas kalian"

Semua yang ada di ruangan tersebut pun hanya menunduk pasrah seakan mereka merasa bersalah kepada raja

"Jawab saya!! Jangan diam dan menunduk saja, kalian punya mulut kan? Apa perlu mulut kalian saya cincang?"

Saat mendengar ancaman dari raja tersebut. Membuat semua yang ada di istana kaget dan juga takut dalam bersamaan. Namun ketakutan mereka akhirnya mereda karena choi woosik selaku perdana menteri angkat bicara

"Maaf tuan raja, saya selaku perwakilan mereka meminta maaf untuk kelalaian kami, kami janji kedepannya tidak ada lagi perompak yang datang ke wilayah kita dan saya jamin perompak yang kemarin membuat kekacauan di pasar akan segera ditangkap. saya jamin raja, rakyat tidak akan merasakan keresahan lagi"

"Cukup perdana menteri, saya tidak mau mendengar permohonan maaf dari anda, yang saya harapkan permohonan dari mulut salah satu orang yang wewenang menjaga pasar" ucap raja Taehyung penuh dengan penekanan seraya menatap tajam kearah dewan yang wewenang mengatur jalannya pasar istana

"Maaf Raja, Jika saya melakukan kelalaian. Dan sungguh itu diluar kehendak kami.  untuk soal perompak yang datang kepasar dan menimbulkan kekacauan itu informasi bohong semata Raja. Perdana menteri hanya mengada-ada saja. Lagipula perompak itu tidak menimbulkan kekacauan melainkan hanya meminta jatah kepada pedagang yang berlaku curang di pasar dan itu murni bukan meminta jatah dari pedagang  kecil" ucap dewan perwakilan istana seraya menatap tajam kearah perdana menteri

"Maaf yang mulia raja, saya mohon izin untuk menyanggah pendapat dari saudara Namjon katakan"

Raja taehyung pun hanya mengangguk kan kepala pertanda diberikannya izin untuk perdana menteri menyanggah pendapat dari Namjoon

"Maaf saudara Namjoon kalau saya lancang mengutarakan hal sebenarnya terjadi. Tapi saya cukup memiliki bukti untuk mengutarakan ini semua. Pertama saya tidak terima kalau perompak hanya meminta jatah ke pedagang yang berlaku curang. Karna di lapangan tentu sangat berbeda malah perompak itu mengancam pedagang kecil dan juga perompak itu membawa anak gadis yang ada di pasar untuk dijadikan budak seks mereka. Tapi Untungnya kejadian itu tidak terjadi karna ada seseorang yang menggagalkan nya dan berhasil meringkus nya namun sayang seseorang tengah membantunya dan saya amat yakin seseorang itu berpangkat tinggi di istana"

RED KING'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang